Senin, 04 November 2013

Tahap Pertumbuhan dan Sistem Ketergantungan Korea Selatan

Dede Yusuf                         NIM    : 1106005

Rifki Rahman Hakim            NIM    : 1102349

Abstrak
Korea selatan adalah negara yang mengikuti tahap pembangunan rostow, dalam perkembangannya ada tahap-tahap yang tidak dilalui korea selatan, dan pada saat ini korea selatan telah  menjadi negara dalam tahap  menuju kedewasaan melalui ekonomi pasarnya. Pada perkembangannya Korea selatan tidak terlepas dari ketergantungannya pada Jepang dan Amerika serikat, ketergantungannya ini bukannya merugikan tetapi menguntungkan Korea Selatan dalam hal pemasaran yang dibantu oleh negara-negara maju tersebut.
Tahap Pertumbuhan dan  Sistem Ketergantungan Korea Selatan
  1. Tahap Pertumbuhan
Korea Selatan adalah sebuah negara di Asia Timur yang meliputi bagian selatan Semenanjung Korea. Di sebelah utara, Republik Korea berbataskan Korea Utara, di mana keduanya bersatu sebagai sebuah negara hingga tahun 1948.  Korea selatan kini telah digolongkan menjadi negara yang berpenghasilan menengah. Perkembangan perekonomian korea selatan membuktikan kebenaran  tahapan pembangunan rostow yakni masyarakat tradisional, prakondisi tinggal landas, tinggal ladas (lepas landas), menuju kedewasaan dan era konsumsi tinggi (Budiman, 2000).
Dalam beberapa tahun terakhir  pangsa investasi  dalam pendapatan nasional  korea selatan adalah  yang tertinggi didunia yang merupakan  bagian penting dari penjelasan mengenai pesatnya  perkembangan ekonomi Korea Selatan. Bahkan Korea selatan sama sekali tidak disebut  dalam buku Stages of Ekonomic Growth Rostow.  Pada tahun 1960 ketika buku tersebut diterbitkan  kondisi negara ini sama sekali  tidak memenuhi syarat untuk disebut “siap landas”.
            Namun untuk sekarang Korea selatan sangat berkembang pesat melalui ekonomi pasarnya, Kesuksesan ekonomi Korea Selatan dicapai pada akhir 1980-an ketika PDB berkembang dari rata - rata 8% per tahun (US$2,7 milyar) pada tahun 1962[30] menjadi US$230 milyar pada 1989[31] Jumlah ini kira - kira 20 kali lipat dari Korea Utara dan sama dengan ekonomi - ekonomi menengah di Uni Eropa. Kemajuan ekonomi ini dikenal dengan nama Keajaiban di Sungai Han. (wikipedia, 2013)
Krisis Finansial Asia 1997 membuka kelemahan dari model pengembangan Korea Selatan, termasuk rasio utang/persamaan yang besar, pinjaman luar yang besar, dan sektor finansial yang tidak disiplin. Pertumbuhan jatuh sekitar 6,6% pada 1998, kemudian pulih dengan cepat ke 10,8% pada 1999 dan 9,2% pada 2000. Pertumbuhan kembali jatuh ke 3,3% pada 2001 karena perlambatan ekonomi dunia, ekspor yang menurun, dan persepsi bahwa pembaharuan finansial dan perusahaan yang dibutuhkan tidak bertumbuh. Dipimpin oleh industri dan konstruksi, ekonomi Korea Selatan mulai bangkit pada 2002 dengan pertumbuhan sebesar 5,8%. Jumlah penduduk dibawah garis kemiskinan sebesar 15% pada tahun 2003. Indeks gini menunjukkan perbaikan, dari angka 35.8 menjadi 31.3 pada tahun 2007. Nilai investasinya sebesar 29.3% dari PDB dan menempati urutan ke dua puluh satu.  Ekonomi Korea Selatan dipimpin oleh konglomerat besar yang dikenal dengan sebutan chaebol. Beberapa chaebol yang terbesar antara lain: Samsung Electronics, POSCO, Hyundai Motor Company, KB Financial Group, Korea Electric Company, Samsung Life Insurance, Shinhan Financial Group, LG Electronics, Hyundai dan LG Chem (wikipedia, 2013).
            Dari perkembangan perekonomian diatas dapat disimpulkan bahwa negara ini telah melewati tahapan-tahapan akhir  dari teori Rostow. Menurut rumusan tahapan pembangunan Rostow, korea selatan kini  berada pada tahap menjelang kematangan, bukan lagi  sekedar  pada kondisi tinggal landas, apalagi teknologi korea selatan kini sudah sangat diperhitungkan sehingga tidak lama lagi maka negara ini akan sampai pada tahap negara yang berekonomi matang atau berperekonomian matang.
            Rostow sendiri mengatakan  bahwa tingkat kematangan  itu akan dicapai sekitar 60 tahun  seetelah periode tinggal landas, meskipun Rostow  tidak menutup kemungkinan  adanya lompatan-lompatan  untuk negara tertentu (lompatan-lompatan  itu kini  memang dimungkinkan oleh adanya kemajuan-kemajuan teknologi). Semakin besar  kesenjangan tingkat produktifitas antar negar, maka pertumbuhan  pendapatan disuatu negara  akan semakin cepat  begitu kondisi siap tinggal landas  telah  dapat dicapainya (C.Smith, 1999).
            Korea selatan dengan pertumbuhan pembangunan yang sangat pesat ini dengan produck ekspor dan impornya yang sangat tinggi dan mampu bersaing dengan negara-negara maju lainnya serta produck teknologi yang sangat diperhitungkan diseluruh dunia  menegaskan bahwa negara ini sudah berada pada tahap kematangan.


  1. Ketergantungan Korea Selatan
Menurut Theotonio Dos Santos, Dependensi (ketergantungan) adalah keadaan dimana kehidupan ekonomi negara – negara tertentu dipengaruhi oleh perkembangan dan ekspansi dari kehidupan ekonomi negara – negara lain, di mana negara – negara tertentu ini hanya berperan sebagai penerima akibat saja (Salingkat, 2010). Model ketergantungan, negara berkembang yang aktif  dalam kegiatan hubungan ekonomi  internasional pada akhirnya  hanya  akan menjadi tergantung dan terus menerus dirugikan (P.Todaro, 1999).  Korea selatan memang  kian tergantung pada  pada perekonomian  internasional namun bedanya negara ini tidak dirugikan dengan keadaan tersebut.
Korea selatan sejak awal memang tergantung pada perekonomian internasional bahkan pada saat masih  menjadi koloni jepang sampai tahun 1945, setelah lepas dari sistem koloni Jepang Korea selatan Jatuh ketangan Amerika serikat yang kemudian tetap mempertahankan  kehadirannya  hingga saat ini  untuk alasan-alasan  pertahanan dan membendung  komunisme dari Korea utara (C.Smith, 1999).
Ketergantungan Korea Selatan kepada Amerika Serikat sama sekali tidak merugikan Korea Selatan bahkan menguntungkan, karena begitu banyak bantuan Amerika serikat terhadap Korea selatan  sejak tahun 1950an dari situ pula  Korea Selatan sangat terbantu dengan Amerika terutama  dalam menjalin hubungan  dagang dengan negara-negara maju (tentu saja dengan Amerika serikat dengan Jepang).
Hal ini memberikan peluang besar bagi Korea selatan dalam hal Ekspor produck yang dihasilkan negaranya dengan mudah diterima negara-negara yang sangat berpengaruh pada stabilitas perekonomian, dan hal inilah yang merupakan komponen terpenting dalam keberhasilan pembangunan Korea selatan.

1 komentar:

  1. Tidak bisa dipungkiri, Korea Selatan sekarang adalah salah satu negara yang lagi naik daun. Dahsyatnya sepertinya mereka “membombardir” dunia dari segala sektor. Mulai dari sektor musik, perfilman, otomotif, dan yang paling hot teknologi elektronik (terutama selular). Padahal kalau ditilik, yang pertama dari geografis, negara ini kecil sekali. Sama Jepang saja masih jauh lebih besar Jepang. Belum lagi bersebelahan dengan Korea Utara yang berkonflik. Lagi ditilik dari sejarah perkembangannya, Korea Selatan sepertinya dulu gaungnya di Indonesia pun pada tahun 1990-an seperti masih diremehkan. Sekarang? waah jangan ditanya !
    Saya seketika sekarang tertarik dengan Korea Selatan. Negara yang berangkat dari peperangan ideologi hingga akhirnya terpecah ini ternyata memiliki semangat pembangunan yang sangat maju. Sekarang China dan Jepang boleh dibilang “kalah” oleh geliat dari Negeri Gingseng ini. Ketika dosen saya menceritakan pengalamannya saat berkunjung tugas di sana, saya sangat tertarik sekali.
    Terima Kasih,

    BalasHapus