TUGAS
UAS
GALIH
PAISAL SABAR
0801235
ARTIKEL:
KETIMPANGAN
PEMBANGUNAN UTARA DAN SELATAN
DI
KABUPATEN CIANJUR
Yang
dimana kabupaten cianjur merupakan sebuah kabupaten yang sangat kaya dengan
produk pertaniannya dan juga cianjur merupakan sebuah kabupaten yang sangat
kaya dengan pariwisata tetapi dalam hal pembangunan infrastruktur cianjur
sangat minim sekali terutama di cianjur bagian selatan yang dimana pembanguan
jalan sebagai infrastruktur utama sangat
minim sekali terbukti dengan keluhan warga masyarakat yang sangat kesusahan
sekali dalam bepergian tetapi pada bagian utara cianjur pembanguan terus
dilakukan karena cianjur utara ini merupakan jalur puncak yang dilalui oleh
banyak wisatawan sehigga banyak timul wacana bahwa cianjur harus terbagi dua
yaitu kota madya cianjur dan kabupaten cianjur seperti Pembangunan ekonomi
merupakan suatu parameter dimana suatu daerah dikatakan maju dan sejahtera.
Oleh karena itu porsi pertumbuhan indikator perekonomian kerap kali menjadi
center dari berbagai kebijakan publik yang dilaksanakan pemerintah.
Mengapa indikator perekonomian dipandang cukup kuat dan strategis, karena faktor
pereknomian mempunyai banyak link atau kaitan dengan aspek lainnya. Sebagai
penyelenggara dan penentu kebijakan publik, aspek kesejahteraan
masyarakat dari sudut pandang ekonomi merupakan sebuah keniscayaan bagi
pemerintah daerah untuk diperhatikan lebih. Dibanding dengan aspek
lainnya semisal ; pendidikan, hukum, budaya, politik, dan yang lainnya, faktor
ekonomi mempunyai skala prioritas tertinggi. Logikanya dengan masyarakat yang
sejahtera maka akses pendidikan dapat dijangkau, budaya masyarakat dapat lebih
bermartabat. Namun yang menjadi persoalan pemerintah daerah kerap kali
mengahadapi kebingungan manakala dihadapkan kepada beberapa variabel
pembangunan, manakah yang harus dipercepat terebih dahulu. Akan tetapi
permasalahan dapat diteratasi jika pelaku penentu kebijakan dapat membuat suatu
telaahan yang objektif dan jujur terhadap kebutuhan masyarakatnya. Maka relatif
dapat dikatakan bahwa faktor ekonomi merupakan sasaran utama yang harus menjadi
pekerjaan utama yang harus diperbaiki.
Dalam penentuan visi dan misi
pembangunan di Cianjur, pertanian masih berada dalam posisi sub ordinat. Dalam
arti kata kepentingan pembangunan pertanian masih kalah penting dibanding
dengan peningkatan pendidikan, kesehatan, reformasi birokrasi, penegakan hukum
dll. Meskipun aspek tersebut penting, tetapi tidak harus bersifat saling
mengalahkan. Setiap kali peletakan visi dan misi pembangunan secara umum,
kerapkali sektor pertanian mendapatkan posisi yang kurang superior. Jika ada
terdapat 5 buah visi dan misi pembangunan, maka pertanian mendapatkan posisi no
4 atau no 5. Dampaknya memberikan kesempatan yang kurang leluasa untuk
mengembangkan potensi dan alokasi anggaran pembangunan sangat dibatasi.
Padahal jika melihat kompisisi demografi, pertanian menyerap 63% angkatan kerja
yang ada di Cianjur.Pengembangan Infrastruktur fisik yang kurang seimbang
antara utara dan selatan. Hal ini memberikan dampak terjadinya gap antara
utara dan selatan. Kelengkapan fasilitas umum antara utara dan selatan
sangat nyata. Mengingat secara geografis wilayah Cianjur terbagi dua, 30%
wiayah geografis di utara dan 70% wilayah geografis di selatan.
Implikasinya dengan keterbatasan infrastruktur yang ada di wilayah selatan,
berdampak terhadap pengembangan kegiatan ekonomi yang mandeg dan kurang
berkembang. Secara ekonomis ini kurang menguntungkan,karena pengembangan
ekonomi tanpa didukung oleh sarana yang memadai akan menjadikan kegiatan
ekonomi biaya tinggi. Sehingga tidak efisien dan kurang kompetitif. Oleh
karena itu sangat wajar manakala kegiatan pertanian di wilayah cianjur
selatan kurang menguntungkan. Karena disebabkan petani dihadapkan pada biaya
produksi yang sangat tinggi. Selain aspek ekonomi biaya tinggi, secara jangka
panjang akan terjadi proses pemiskinan masyarakat untuk wilayah cianjur
selatan.Pemerataan jumlah penduduk yang tidak merata antara utara dan
selatan menjadikan perhatian peningkatan dan pengembangan pembangunan menjadi
berat sebelah. Padahal secara potensi, wilayah selatan mempunyai kemampuan
kesediaan lahan pertanian yang cukup besar. Jika dilihat tingkat
kepadatan penduduk maka potret penyebaran penduduk di Cianjur kurang merata.
Dalam hal ini
pemerintah daerah cianjur seyogianya harus mampu melakukan optimasi terhadap
kemampuan SDA yang di cianjur selatan, sehingga dapat menciptakan simpul simpul
kegiatan ekonomi. Agar terjadi mobilisasi penduduk dari utara ke selatan. Bukan
yang terjadi saat ini adalah sebaliknya banyak warga cianjur selatan yang
migrasi ke cianjur utara dan menetap. Sehingga kebutuhan SDM yang terdidik di
wiayah cianjur selatan semakin berkurang.Fokus dan lokus penentuan rencana
pembangunan yang berbasis pertanian di Cianjur kurang terarah dan bias.
Hal ini menyebabkan instrumen pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan yang
berbasis pertanian tidak menentu dan seadanya. Dengan digagasnya
Kabupaten Cianjur sebagai kawasan agribisnis mestinya diikuti oleh rangkaian
program dan kegiatan yang mendukung pengembangan pertanian dari sektor hulu
hingga hilir. Tidak berhenti hanya sebatas slogan dan semboyan.Artinya antara
fasilitas dan insentif yang dilaksanakan pemerintah dengan visi tidak klop dan
kurang pas.
Jika meninjau
pada teori kemiskinan, bahwa proses pemiskinan masyarakat ditentukan oleh tiga
aspek yaitu : aspek skill SDM, jumlah lapangan kerja, dan aspek pendapatan
rumah tangga. Ketiga aspek tersebut bersifat siklis dan
kontinyu. Dengan demikian karena jumlah SDM Cianjur dengan kualifikasi
pendidikan yang rendah, maka dapat dipastikan skill SDM nya rendah pula, maka
perbaikan lapangan kerja yang cocok harus disediakan dan memadai.
kondisi ini memposisikan pertanian sebagai penampung angkatan kerja tersebut,
harus sedemikian rupa mendapat perhatian utama. Oleh karena itu perlu adanya
suatu revisi penempatan kepentingan pertanian dalam perumusan visi pembangunan
ke depan dengan porsi yang lebih besar. Dalam konsep pembangunan dewasa saat
ini, keberhasilan pembangunan ekonomi akan ditentukan oleh sejauhmana
pemanfaatan SDA dapat dikelola dengan baik dan lestari. Untuk kasus ini Cianjur
dapat dikatakan belum sepenuhnya menyentuh pengelolaan SDA yang terencana dan
mempunyai tujuan yang jelas. Indikator sebagai penghasil beras saja belum cukup
mewakili cianjur sebagai daerah agribisnis, sepanjang seluruh petani cianjur
belum merasakan peningkatan pendapatan secara menyuluruh dari sektor
pertanian.Seyogianya pemerintah daerah Cianjur mampu melakukan langkah
terobosan yang berani untuk mencurahkan anggaran dalam memperbaiki dan
melengkapi infrastruktur wilayah Cianjur selatan. Oleh karena jika berbicara
hak dan tanggung jawab, merupakan hak dari warga cianjur selatan untuk
menikmati seperti yang dinikmati warga cianjur utara. Selain itu jika
situasi dan kondisi seperti ini dibiarkan, maka minat dan animo investor
akan semakin berkurang untuk membangkitkan kegiatan ekonomi di wilayah selatan
cianjur. Penyediaan fasilitas publik dan fasilitas fisik umum lainnya
adalah merupakan tanggung jawab pemerintah bukan tanggung jawab pelaku
ekonomi. Oleh sebab itu berbicara pengembangan ekonomi pertanian di
cianjur erat kaitannya dengan kelengkapan sarana fisik dan sarana umum lainnya,
khususnya di cianjur selatan yang potensial dengan sektor pertanian,
perkebunan, kehutanan dan perikanan.Perlu adanya komitmen dan konsistensi dari
pihak pemerintah daerah cianjur dalam melakukan identifikasi pertanian sebagai
sektor induk peningkatan kesejahteraan masyarakat. Mengapa demikian?
untuk cianjur secara geoekonomi kurang memadai untuk mengembangkan sektor
industri dan manufactur, karena faktor jarak yang cukup jauh terhadap pelabuhan
laut dan udara. Salah satu sektor semi industri yang dapat dilaksanakan di
cianjur adalah sektor industri rumah tangga. Sekali lagi dominasi sektor
industri rumahtangga dominasi bergerak dalam pengolahan hasil pertanian.
Dan jika
disimpulkan bahwa pembangunan disetiap daerah memang sangat dibutuhkan dan
tanpa terkecuali dan dengan Orientasi
pembangunan cianjur sudah saat harus bertumpu kepada kemampuan dan kebutuhan
masyarakat secara menyeluruh. Pertimbangan yang dilakukan bukan lagi
harus menyerah kepada keadaan, tetapi apa yang harus dilakukan untuk menaklukan
keadaan. Perkembangan lingkungan sosial dewasa ini menuntut iklim
perubahan yang serba cepat dan kompetisi yang dinamis. Oleh karena masyakarat
dituntut untuk dipersipakan dalam menghadapi kondisi persaingan khususnya
bidang ekonomi. Saah satu cara untuk mempersiapkan masyarakat adalah
dengan cara memberikan kesempatan yang selebar-lebarnya untuk melakukan usaha
dan kegiatan disektor ekonomi secara bebas yang sesuai dengan daya dukung
lingkungan alam dan sosial.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar