Minggu, 20 Januari 2013

Perekonomian Jerman Pasca Perang Dunia II


Nama : Teguh Rahmat Firdaus
NIM    : 0901527
Perekonomian Jerman Pasca Perang Dunia II

Di akhir perang dunia kedua, Jerman mengalami kehancuran yang dasyat. Wilayahnya dikuasai empat negara yaitu Amerika Serikat, Perancis, Inggris dan Uni Sovyet. Akibat pengeboman, seperlima gedung apartemen dan pabrik hancur, dua perlima jalan raya hancur, 20 juta orang kehilangan tempat tinggal. Sebagian kota besar hanya tinggal puing dan abu. Jutaan orang kekurangan makanan dan pakaian. Pada tahun 1949, Jerman terpisah menjadi 2 negara. Jerman Barat (Bundesrepublik Deutschland/BRD) dibekas daerah yang dikuasai AS, Inggris dan Perancis. Jerman Timur (Deutsche Demokratische Republik/DDR) di bekas daerah kekuasaan Uni Sovyet.
Kedua wilayah Jerman ini berbeda perkembangannya. Pemerintah Jerman Barat segera melakukan pembangunan kembali infrastruktur yang rusak akibat perang. Dengan program Marshall-Plan, Amerika Serikat mengucurkan dana bantuan sebesar 1,5 miliar dollar kepada Jerman Barat. Dan dalam jangka waktu 15 tahun, pemerintah BRD telah berhasil membangun 3 juta apartemen baru. Tahun 1950-an merupakan masa keajaiban ekonomi di sepanjang sejarah BRD. Pemerintah menjalankan peraturan baru ekonomi yang dicetuskan Ludwig Erhard, menteri Ekonomi pertama BRD, dan disebut sebagai ekonomi pasar sosialis. Untuk menggerakkan roda perekonomian, pemerintah BRD melakukan usaha-usaha untuk memajukan industri. Industri pertambangan dipacu agar menghasilkan energi yang cukup, serta industri logam untuk membangun berbagai infrastruktur. Selanjutnya dibangun industri mesin, kimia dan elektro.
Produksi barang konsumsi belum menjadi tujuan utama di awal tahun limapuluhan. Industri elektro segera mengalami booming : mesin cuci, mesin pendingin, televisi dan pesawat radio. Firma Krupp yang sempat hancur saat perang dunia kedua, kembali menghasilkan lokomotif, alat-alat industri, mesin, dan motor, serta mengekspornya ke seluruh dunia. Sebagai daerah industri, BRD menjaring banyak investor dari luar negeri. Sektor perdagangan pun tumbuh subur. ‘’Made in Germany’’ merupakan jaminan kualitas bagi barang-barang ekspor.
Pasca PD II para negara-negara sekutu telah mempercayakan untuk melepas Jerman Barat 1955, melihat dari aspek sosial-politik Jerman Barat yang telah berkembang. Bahkan tercatat setelah dibangunnya Tembok Berlin, sekitar 185.000 penduduk Jerman Timur melakukan migrasi ke Jerman Barat mengingat situasi sosial, ekonomi dan politik di Jerman Barat yang jauh lebih berkembang di bandingkan Jerman Timur.
Hal tersebut dikarenakan penerapan sistem perekonomian di Jerman Timur mengalami krisis 1989. Ideologi Sosialis-Komunis dari Uni Soviet dinggap telah mencuci otak para rakyat Jerman Timur sehingga rakyat tidak mendapat kebebasan untuk berfikir, menghasilkan karya cipta yang bernilai jual, menjalankan perekonomian secara leluasa karena selalu dibayang-bayangi aturan para pemerintahnya sehingga menimbulkan krisis perekonomian yang berkepanjangan. Penerapan sistem sentralisasi politik maupun ekonomi di Jerman Timur juga memicu terjadinya kemerosotan dan kemunduran perekonomian di negara tersebut. Hal tersebut sangat bertolak belakang dengan kemajuan yang dirasakan negara Jerman bagian Barat yang semakin maju diberbagai bidang terutama di bidang ekonomi, politik, sosial, budaya, dll. Dengan program Marshall, Amerika Serikat mengucurkan dana sebesar 1,5 miliar dollar kepada Jerman Barat.
Dalam jangka waktu 15 tahun pemerintah Jerman Barat sudah bisa  membangun 3 Juta bangunan apartemen untuk negaranya. Tahun 1950 prestasi perekonomian Jerman Barat meningkat dengan menjalankan teori Ludwig Erhard (Menteri perekonomian pertama Jerman) berupa kenyamanan untuk semua dalam peningkatan pasar sosialis. Kemajuan perekonomian terlihat dalam peningkatan produksi industri pertambangan, logam, mesin, kimia, dan elektro. Hasilnya diekspor keluar negri serta berhasil menjaring minat para investor asing ke Jerman Barat.
Diunduh : http://prillia.wordpress.com/2007/05/24/keajaiban-ekonomi-jerman-barat/ Pada :Rabu, tanggal 16 Januari 2013

Mulai pertengahan tahun 1950-an, daya beli dan kualitas hidup rakyat Jerman Barat mulai meningkat. Mereka mulai memikirkan barang-barang konsumsi, seperti mebel, mobil, barang-barang elektronik, dan liburan. Konsep Ludwig Erhard ’’Kenyamanan untuk Semua’’ mencapai sasaran. Keajaiban ekonomi yang dialami Jerman Barat, menurut Ludwig Erhard merupakan hasil kerja keras, kemauan untuk bangkit kembali, dan di tahun-tahun awal adalah kemampuan untuk menahan diri dari memenuhi kebutuhan pribadi dari seluruh masyarakatnya. Dalam waktu yang tak begitu lama setelah PD II, Jerman Barat mampu membangun kembali negaranya ke arah yang lebih baik. Hal ini memicu sentimen rakyat Jerman Timur dimana keadaan negaranya yang semakin terpuruk. Munculnya kebijaksanaan Glasnot (keterbukaan) dan Perestroika (restrukturisasi), persetujuan Mikhail Gorbachev atas Jerman Bersatu, membuka pikiran rakyat Jerman Timur untuk melakukan penyatuan dengan Jerman Barat dan ditandai dengan penghancuran Tembok Berlin 9 November 1989 dan Jerman Bersatu di resmikan 3 Oktober 1990 di Gedung Philharmoni Berlin dengan Berlin sebagai ibukotanya. Sejak saat itu bentuk sistem pemerintahan Jerman berubah menjadi Demokrasi, membawa perubahan yang besar di berbagai bidang politik, sosial, budaya dan khususnya perekonomian di negara Jerman bersatu hingga saat ini.
Langkah yang pertama kali ditempuh negara Jerman bersatu di bidang perekonomian adalah “Melakukan Perjanjian Mata Uang, Ekonomi, Kesejahteraan Pasca Reunifikasi” yang ditanda tangani oleh kedua pemerintah 18 Mei 1990. Inti dari perjanjian tersebut menggantikan mata uang Mark, mengubah jalur perekonomian dari Jerman Timur ke Barat dan berlaku sejak 1 Juli 1990.

    Pembangunan Negara Jerman Pasca Perang Dunia II dilihat melalui pendekatan Teori
Dilihat dari teori pertukaran yang dikemukakan oleh Peter Blau, dimana teori pertukaran Blau terbatas pada tindakan yang tergantung pada reaksi pemberian hadiah dari orang lain-tindakan yang segera berhenti bila reaksi yang diharapkan tidak kunjung datang. Orang saling tertarik karena berbagai alasan yang membujuk untuk membangun kelompok sosial. Segera ikatan awal dibentuk, hadiah yang saling mereka berikan akan membantu mempertahankan dan meningkatkan ikatan. Situasi sebaliknya pun mungkin terjadi: karena hadiah tidak mencukupi, ikatan kelompok dapat melemah atau bahkan hancur (George Ritzer & Douglas J. Goodman 369:2010).
Dalam kasus ini Amerika Serikat memberi bantuan kepada Jerman Barat pasca Perang Dunia II melalui program “Marshal Plan”. Bantuan rekontruksi pembangunan yang dilakukan oleh Amerika Serikat, diharapkan agar Jerman Barat kelak dapat melakukan kerjasama dengan Amerika Serikat, baik dari segi Sosial budaya, ekonomi, dan politik. Begitu juga dengan Uni Soviet yang memberi bantuan pada Jerman Timur. Namun, dalam hal ini terjadi ketimpangan antara pembangunan ekonomi antara Jerman Barat yang menganut idiologi kapitalis-liberal dan Jerman Timur yang menganut komunisme. Jerman Barat yang lebih maju dan berkembang ketimbang Jerman Timur. Sehingga, pada tahun 1955 sekutu melepaskan negara Jerman Barat yang dianggap sudah mampu berdiri sendiri ini. Akibatnya tercatat pada tahun 1949-1961 sekitar 120.000 orang penduduk Jerman Timur berusaha menyebrangi perbatasan dan masuk ke wilayah Jerman Barat. Pemerintah Jerman Timur akhirnya mendirikan tembok yang memanjang mengelilingi kota Berlin Barat sepanjang 160 Km² dan kemudian tembok tersebut diberi nama Tembok Berlin.
Dilihat dari teori dependesi modern, yang menyatakan bahwa suatu Negara berkembang yang tergantung dari berbagai segi pada Negara satelit (Negara maju), namun dalam teori ini tidak sepenuhnya memiliki ketergantungan pada negara satelit. Jerman Barat dan Jerman Timur pasca Perang Dunia II, tergantung pada Negara pemenang perang dalam hal rekontruksi pembangunan pasca perang dengan masing-masing sistem kebijakan ekonomi yang diberlakukan oleh kedua Negara pemenang perang tersebut. Perbedaan kebijakan antara Jerman Barat dan Jerman Timur menyebabkan perbedaan tingkat ketergantungan yang berbeda, berbeda dalam hal ini adalah lamanya waktu yang ditempuh untuk bisa melepaskan diri dari ketergantungan terhadap Negara-negara pemenang perang (Negara satelit).
Proses untuk mengurangi tingkat ketergantungan yang ditempuh Jerman Barat termasuk singkat, hanya 10 tahun Jerman Barat bisa mulai mandiri dalam membentuk suatu Negara maju. Sistem pasar bebas yang diterapkan oleh Jerman Barat membuat Jerman Barat dapat melakukan pembangunan yang lebih progresif dalam waktu yang cukup singkat. Jerman Timur dengan sistem komunis, sistem ini dianggap gagal untuk mengatur pemerintahan di negara Jerman Timur ditambah lagi kekecewaan rakyat karena terjadinya krisis ekonomi di negara tersebut, sentralisasi politik dan ekonomi sleama 40 tahun yang mengakibatkan berbagai kemrosotan dan kemunduran perokonomian, 1980 rezim komunis dan ekonomi Eropa yang semakin terpuruk, Hongaria yang membuka akses menuju negara-negara barat, munculnya pemikiran Glasnot dan Perestroika oleh Gorbacev yang menyadarkan rakyat Jerman Timur akan keburukan sistem komunis dan membandingkannya dengan kemajuan-kemajuan yang dicapai oleh Eropa Barat terutama Jerman Barat, beberapa peristiwa tersebut yang menyebabkan terjadinya imigrasi besar besaran ke Jerman Barat dan tahun 1989 seperti presiden Eric Honeker yang mengundurkan diri akibat krisis pemerintahan di Jerman Timur. 
Bagi Negara Jerman, pembangunan perekonomian pasca Perang Dunia II terbilang singkat (khususnya Jerman Barat). Hal ini seperti romantika terulang bagi Negara Jerman, dimana pasca Perang Dunia I, Jerman dapat menjadi Negara maju kembali hanya dengan jangka waktu 20 tahun dan Jerman merupakan salah satu kekuatan terbesar di Eropa pada saat itu.
Bersatunya kembali Jerman Barat dan Jerman Timur sangat dirasakan sebagai sebuah hadiah bagi kehidupan masyarakat Jerman Timur karena dapat terlepas dari sistem pemerintahan yang sosialis pada saat itu dan memulai kehidupan yang demokrasi bersama-sama dengan Jerman Barat. Kehidupan masyarakat Jerman Timur dalam bidang perekonomian mengalami peningkatan tidak seperti pada saat Jerman Timur terpisah dari Jerman Barat.


SUMBER
Surya, Aelina (2009). Hubungan Internasional di Kawasan Eropa. Bandung : PT Kibar Internasional.
George Ritzer & Douglas J. Goodman (2010). Teori Sosiologi Modern. Jakarta : Kencana.
   http://prillia.wordpress.com/2007/05/24/keajaiban-ekonomi-jerman-barat/ Diunduh, pada    :Rabu, tanggal 16 Januari 2013
http://id.wikipedia.org/wiki/Jerman#Demografi/ Diunduh, pada Sabtu, tanggal 10 November 2012


4 komentar:

  1. DULUNYA AKU TIDAK PERCAYA SAMA BANTUAN DARI PERAMAL TOGEL,TAPI SEKARANG AKU SUDAH PERCAYA KARENA SAYA SUDA MEMBUKTIKA SENDIRI.KARNA ANGKA YG DIBERIKAN 4D (( 2247 ))BENAR2 TEMBUS 100LHAMBUHLILLAH DPT 670.JUTA.DAN SAYA SELAKU PEMAIN TOGEL,DAN KEPERCAYAAN ITU ADALAH SUATU KEMENANGAN DAN SAAT SKRAG SY TEMUKAN ORANG YG BISA MENGELUARKAN ANGKA2 GAIB YAITU AKI atau KILK DI SIINI BOCORAN TOGEL HRI INI 2D 3D 4D 5D 6D MANGKUBONO JIKA ANDA YAKIN DAN PERCAYA NAMANYA ANGKA GOIB ANDA BISA HUBUNGI LANSUNG/SMS AKI. DI NOMOR INI: 085 203 333 887 ATAU MELALUI WA DI: 085203333887 DAN SAYA SUDAH BUKTIKAN SENDIRI ANGKA GOIBNYA DEMI KEYAKINAN ANDA DISI.INI SEMOGA ANDA BISA SEPERTI SAYA SEKELUARGA SUDAH NAIK HAJI GARA GARA DIBANTU. AKI 🆗 🕍 ARTIKEL INI SANGAT MEMBANTU SILAHKAN MAMPIR

    BalasHapus