Sri Faida Wulandari
0907198
PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA DI BAWAH
KEPEMIMPINAN PRESIDEN SOEHARTO.
Pada
masa pemerintahan soeharto pemerintah didukung kuat oleh Militer dan kemudian mencari dukungan dari
kelompok borjuasi (elit politk kelas menengah ke atas). Prioritas yang
dilakukan adalah pengendalian inflasi dan pertumbuhan ekonomi
yang tinggi. Dukungan dari Barat dan Jepang juga mengalir melalui
bantuan/pinjaman. Modal asing mulai masuk sehingga industrialisasi mulai
dikerjakan dan Rencana Pembangunan Lima Tahun (REPELITA) yang pertama dibuat
tahun 1968. Pada tahun 1970-an dan awal 1980-an
harga minyak bumi melonjak tinggi di pasar dunia sehingga Orde Baru mampu
membangun dan mengendalikan inflasi serta membuat pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi.
Di
bawah kepemimpinan presiden Soeharto pembangunan Indonesia berpijak pada Trilogi Pembangunan yang meliputi :
1.
Pemerataan
pembangunan dan hasil-hasilnya yang menuju pada
terciptanya keadilan sosial bagi
seluruh rakyat,
2.
Pertumbuhan ekonomi
yang cukup tinggi, dan
3.
Stabilitas nasional
yang sehat dan dinamis.
Berdasarkan pada Trilogi Pembangunan
dengan penekanan lebih menonjol pada segi pemerataan yang dikenal dengan
Delapan Jalur Pemerataan,yaitu:
1.
Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok
rakyat, khususnya sandang, pangan,dan perumahan.
2.
Pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan
dan pelayanan kesehatan.
3.
Pemerataan pembagian pendapatan
4.
Pemerataan kesempatan kerja
5.
Pemerataan kesempatan berusaha
6.
Pemerataan kesempatan berpartisipasi
dalam pembangunan khususnya bagi generasi muda dan kaum perempuan
7. Pemerataan penyebaran pembagunan di
seluruh wilayah tanah air
8. Pemerataan kesempatan memperoleh keadilan.
8. Pemerataan kesempatan memperoleh keadilan.
Langkah-langkah yang akan
ditempuh untuk meningkatkan persediaan dan konsumsi pangan antara lain
dilakukan dengan meningkatkan kegiatan intensifikasi, penganeka-ragaman dan
perluasan kegiatan pertanian. Perhatian diberikan terhadap usaha intensifikasi
tanah kering serta tanaman palawija. Usaha penganeka-ragaman dilakukan. antara
lain dengan pergiliran tanaman "tumpang-sari"
kacang-kacangan dan atau sayuran. Di samping itu juga membantu dan mendorong pemasaran dan pengolahan
bahan-bahan pangan seperti gandum, jagung, sorghum, ubi-ubian, kacang-kacangan,sayuran
dan buah-buahan.
Guna memperoleh
pemerataan di bidang pendidikan dan kesehatan, titik berat
program pendidikan diletakkan pada perluasan pendidikan dasar, dalam rangka
mewujudkan pelaksanaan wajib belajar yang sekaligus memberikan ketrampilan sesuai dengan kebutuhan
lingkungannya serta peningkatan pendidikan teknik dan kejuruan pada semua tingkat, untuk dapat menghasilkan anggota-anggota masyarakat yang memiliki kecakapan sebagai tenaga-tenaga
pembangunan.. Pemerintah membangun beberapa sekolah Dasar yang
dimaksudkan sebagai sarana merealisasikan program wajib belajar yang saat itu
dicanangkan oleh pemerintah. Pada tahun ajaran 1979/980 tercatat lebih dari 90%
dari keseluhuran anak berusia 7-12 tahun terdaftar sebagai peserta didik. Dalam
sektor pelayanan kesehatan, pemerintah membangun sekitar 800 Pusat Kesehatan
Masyarakat (PUSKESMAS) baru yang tersebar diberbagai kecamatan, selain itu di
tingkat kabuaten pun pemerintah melakukan pembangunan sarana kesehatan berupa
Rumah Sakit Umum yang dilakukan guna menindaklanjuti keadaan rakyat Indonesia
yang saat itu banyak diserang berbagai macam penyakit seperti diare, malaria
dan lain-lain.
Selanjutnya ialah
usaha untuk meningkatan pemerataan pendapatan, kebijaksanaan
fiskal, kebijaksanaan perkreditan, pembangunan pertanian, pemerataan penyebaran
pembangunan diseluruh wilayah dan pemerataan kesempatan kerja. Kebijaksanaan
dan langkah-langkah kegiatan juga akan diarahkan kepada terwujudnya pola hidup
sederhana,dan rasional ekonomis yaitu tatanan hidup bermasyarakat dan
berling-kungan sehari-hari, saling bertenggang rasa dengan menyesuaikan pendapatan
dan kebutuhan secara rasional, yang sangat penting pula untuk memperkokoh
solidaritas sosial, dan dilakukan dengan penuh kesadaran nasional baik oleh
tingkatan lapisan atas maupun lapisan terendah sesuai dengan pemerataan yang
direncanakan. Khususya melalui kebijaksanaan perpajakan, pemerataan pendapatan
akan diusahakan antara lain melalui penyempurnaan di dalam dasar pajak; penyesuaian
dari definisi pendapatan dan kekayaan yang terkena pajak sesuai dengan manfaat
yang telah diperoleh dari hasil-hasil pembangunan; penyempurnaan tarif yang
progresif pada jenis-jenis pendapatan dan pengeluaran dalam rangka pemerataan
beban menuju keadilan sosial; pengenaan tarif yang relatif tinggi pada konsumsi
mewah, terutama yang berasal dari
impor. Dalam rangka meningkatkan pemerataan
pendapatan bagi kaum tani, dilaksanakan langkah-langkah di bidang pertanahan
khususnya yang menyangkut pembangunan
pertanian. Lang-kah-langkah ini antara
lain bertujuan untuk memberikan kemungkinan kepada
petani untuk menguasai tanah pertanian yang diperlukan dengan.hak-hak yang sifainya sementara (hak
sewa, hak pakai, hak usaha bagi hasil) sampai yang berjangka panjang (hak guna
usaha) dan hak yang terkuat (hak
milik).
Kebijakan berikutnya
ialah usaha untuk perluasan kesempatan kerja merupakan
kebutuhan mendesak bagi Indonesia. Oleh karena itu,
diperlukan berbagai kebijaksanaan yang
menyeluruh seperti pendidikan ketrampilan, pendidikan yang dapat menciptakan
kegiatan kerja, pembangunan industri, pembangunan prasarana, penentuan skala
prioritas investasi, kebijaksanaan fiskal serta perkreditan, pemilihan
teknologi yang tepat guna dan sebagainya. Di samping itu usaha-usaha untuk memperluas
kesempatan kerja juga dituangkan dalam program-program khusus, antara lain
dengan melanjutkan dan, memperluas program
bantuan pembangunan dan proyek-proyek padat karya
di pedesaan.
Untuk
meningkatkan partisipasi masyarakat yang lebih aktif dalam pembangunan, maka
perluasan dunia usaha swasta nasional mendapat perhatian yang sungguh-sungguh.
Dalam hubungan ini ditingkatkan kerjasama yang serasi antara Pemerintah,
perusahaan milik Negara, dunia usaha swasta
dan koperasi. Pemerintah menciptakan iklim yang sehat yang diperlukan untuk
kelancaran usaha antara lain dengan jalan mengusahakan ketentraman dan keamanan
usaha, menyederhanakan prosedur perijinan dan sebagainya.
Unsur penting
lainnya dalam usaha peningkatan kesejahteraan rakyat adalah pemerataan dalam memenuhi kebutuhan perumahan.Sehu-bungan dengan itu maka
pembangunan perumahan rakyat yang sederhana,
murah dan yang menjamin kesehatan serta kesejahteraan keluarga akan
semakin ditingkatkan. Untuk program pembangunan perumahan tersebut akan
.dikembangkan suatu sistem yang lebih terarah dan terpadu, yang berkaitan
dengan tata guna tanah perkotaan dan pedesaan, pembiayaan, perluasan kesempatan
kerja, kesehatan lingkungan, produksi bahan bangunan lokal dan keserasian
pembangunan daerah serta lingkungan pemukiman pada umumnya. Pembangunan
perumahan rakyat dan perbaikan kampung yang terutama bertujuan untuk
meningkatkan mutu kehidupan bagi golongan masyarakat berpenghasilan rendah akan
ditingkatkan, terutama untuk. menolong dan membina peranan,
kemampuan dan prakarsa masyarakat sendiri untuk ikut serta dalam pembangunan
pemukiman. Usaha pembangunan perumahan melalui PERUMNAS di daerah pemukiman
kota akan terus ditingkatkan dan diperluas ke berbagai kota.
Pemerataan penyebaran pernbangunan di
seluruh wilayah Tanah Air mempunyai sasaran antara lain adalah lebih menyerasikan pembangunan
sektoral dengan pembangunan daerah, sehingga keseluruhan pembangunan daerah
juga benar-benar merupakan satu kesatuan demi terbinanya Indonesia sebagai
satu kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan. Hal ini
dilaksanakan dengan menyesuaikan jenis dan tempat proyek-proyek pembangunan
dengan prioritas dan kebutuhan pembangunan daerah. Usaha pemerataan
penyebaran pembangunan juga ditujukan untuk makin menyerasikan pertumbuhan
antar daerah yang antara lain akan dicapai melalui penyediaan jumlah minimum
Bantuan Pembangunan Daerah Tingkat I dan Daerah Tingkat II.
Referensi:
Poesponegoro, M
& Notosusanto, N. (1993)Sejarah
Nasional Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Ricklefs,
M. C. (2008). Sejarah Indonesia Modern
1200-2008. Jakarta: Serambi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar