Nama :
Ario Trissusilo
Nim :
0901763
Pembangunan
Perekonomian Brazil Pada Masa Real Plan
1980-2000
Krisis pada tahun 1980-an memberikan isyarat mengenai
berakhirnya model substitusi impor Brasil dan membuka peluang keterbukaan pembangunan perekonomian negara. Substitusi impor adalah
kebijakan yang dimaksudkan untuk menyuburkan serta memajukan
industri lokal, dan memproduksi
barang-barang yang sebelumnya diimpor dengan melarang pembelian dari beberapa
manufaktur luar negeri. Pada awal tahun 1990 kebijakan dalam pembangunan perekonomian Brasil terpusat pada
stabilisasi perekonomian, membuka perdagangan internasional serta investasi, dan normalisasi hubungan-hubungan
dengan komunitas keuangan internasional. Dua diantaranya segera tercapai yakni: Tarif impor berkurang (rata-rata menjadi
12%), dan pembatasan kuantitatif juga berkurang, ini membuat
Brasil menjadi salah satu negara-negara di dunia uang yang tidak
mengenakan kuota pada impornya. Pada tahun 1992 Brasil berhasil mencapai
kesepakatan, baik dengan kreditor pemerintah maupun komersial, dalam menjadwal ulang pembayaran hutang luar
negerinya dengan menukarkan
hutang-hutang lamanya dengan obligasi baru. Pada penjadwalan
ulang ini menandai Brasi kembalil menjadi
pasar keuangan internasional. Titik balik dalam proses stabilisasi ini terjadi
dengan peluncuran Real Plan pada Juni 1994 (Unit mata uang Brasil yang baru
adalah Real, yang disebut ree-ál ).
Teori Defedensi klasik
merupakan Teori yang lebih menitik
beratkan pada persoalan keterbelakangan dan pembangunan negara
Dunia Ketiga. Dalam hal ini, dapat dikatakan bahwa teori dependensi
mewakili “suara negara-negara pinggiran” untuk menantang hegemoni ekonomi,
politik, budaya dan intelektual dari negara maju. Teori
ini mencermati hubungan dan keterkaitan negara Dunia Ketiga dengan negara
sentral di Barat sebagai hubungan yang tak berimbang dan karenanya hanya
menghasilkan akibat yang akan merugikan Dunia Ketiga. Negara sentral di Barat
selalu dan akan menindas negara Dunia Ketiga dengan selalu berusaha menjaga
aliran surplus ekonomi dari negara pinggiran ke negara sentral
Pada saat terjadinya krisis yang
terjadi di Brasil tahun 1980an, itu diakibatkan karena adanya ketergantungan
dari luar. Oleh karena itu Brasil sadar bahwa yang menyebabkan krisis tersebut
adalah adanya hubungan antara Negara dunia ketiga dengan negara sentral
berjalan tidak berimbang dan hanya akan mrugikan Negara Dunia Ketiga,
dikarenakan aliran surplus perekonomianya terus mengalir ke Negara Sentral.
Sesudah menyadari hal itu Brasil terus melakukan perubahan yakni, membatasi ketergantungan dari luar dengan
menyuburkan dan memajukan industri lokal, serta memproduksi barang-barang lokal
dan mengurangi tarif impor.
Real Plan mempunyai tiga tujuan
utama: 1) Menjaga inflasi dibawah kendali. 2) Mengurangi secara tepat dan
substansial ketidakseimbangan sosial dan. 3) Mencapai
pertumbuhan PDB, investasi, peluang kerja dan produktivitas jangka panjang.
Pada tahun 1998 kenaikan harga adalah terendah pada empat dekade, sekitar 2%,
lebih rendah dari 2,1 % pada tahun 1993
sebelum peluncuran rencana tersebut. Pada periode 1996-2000, pertumbuhan GDP
kumulatif adalah 15%, rata-rata 4% pertahun, sementara pertumbuhan rata-rata
per kapita adalah 2,6%. Kenaikan produktivitas di sektor
industri yang mempunyai rata-rata 7% setahun pada tahun 1990-an sangat penting
untuk memastikan pertumbuhan ekonomi Brasil yang
berkelanjutan di masa depan.
Menurut
akademisi ekonomi, salah satu penyebab terjadinya inflasi di
Brasil adalah fenomena inflasi inersia. Prices
were adjusted on a daily basis according to changes in price indexes and to the
exchange rate of the local currency to the US dollar. Plano Real then
created a non-monetary currency, the Unidade Real de Valor ("URV") which value was set to approximately 1
US dollar. Harga tersebut disesuaikan setiap hari sesuai dengan perubahan
indeks harga dan nilai tukar mata uang lokal ke dolar AS Real. Plano
kemudian menciptakan mata uang non-moneter, yang Unidade Real de Valor ("URV") yang nilainya adalah diatur ke sekitar
1 dolar AS. All prices were quoted in
these two currencies, cruzeiro real and URV, but payments had to be made
exclusively in cruzeiros reais. Semua harga dikutip dalam dua mata uang,
Cruzeiro nyata dan URV, tetapi pembayaran harus dilakukan secara eksklusif
dalam cruzeiros reais. Prices quoted in URV
did not change over time, while their equivalent in cruzeiros reais increased
nominally every day. Harga dikutip dalam URV tidak berubah dari waktu ke waktu,
sementara setara dalam cruzeiros reais nominal meningkat setiap hari.Harga
tersebut disesuaikan setiap hari sesuai dengan perubahan indeks harga dan nilai
tukar mata uang lokal ke dolar AS Real. Plano kemudian menciptakan mata uang non-moneter, yang UnidadeReal de Valor (URV) yang
nilainya adalah diatur ke sekitar 1 dolar AS. The
Real Plano atau Real Rencana dimaksudkan untuk menstabilkan negeri mata
uang dalam hal nominal setelah krisis melanda Brasil. It created the Unidade Real de Valor ( Real Unit of Value ), which served as a key
step to the implementation of the current currency, the real . Ini menciptakan Unidade de Valor Real (Real Unit Value), yang menjabat sebagai langkah
kunci untuk pelaksanaan mata uang saat ini, yang nyata . Ini menciptakan Unidade de Valor Real (Real
Unit Value), yang menjabat sebagai langkah kunci untuk pelaksanaan mata
uang saat ini, yang nyata.
Sejak
didirikannya, MERCOSUL kini telah memperluas cakupan
kegiatannya antara lain dengan menanda-tangani pakta perjanjian perdagangan
bebas dengan Cile dan Bolivia yang ditanda-tangani tahun 1996 dan perundingan
dengan Pakta Negara-Negara Andean sedang berlangsung. Saat ini MERCOSUL tengah
menjajagi kerjasama melalui perundingan dengan Uni Eropa dalam kaitan dengan
zona perdagangan bebas maupun antara lain dengan CER ( Perjanjian Kerjasama dan
Hubungan Ekonomi Australia-New Zealand) dan SADC ( Masyarakat Pembangunan
Afrika Selatan). Program pasar bersama ini telah
mendorong pertumbuhan luar biasa diwilayah ini dimana perdagangan
intra-regional diantara keempat negara anggota tumbuh sebanyak 300% antara
tahun 1990 dan 1998 dengan volume perdagangan sebesar US$ 21 milyar.
Setelah
masalah hiper-inflasi berhasil diatasi dan daya beli masyarakat kembali pulih
dibarengi dengan perhatian serius pemerintahan Presiden Fernando Henrique
Cardoso pada masalah kesejahteraan sosial, penghasilan rata-rata para pekerja
meningkat 27%. Selama periode 1998-2000, 13 juta orang berhasil dientaskan
keluar dari garis kemiskinan sehingga jumlah penduduk miskin Brasil turun dari
43,8% menjadi 32,7%. Program swastanisasi di Brasil adalah program yang paling
besar di dunia; dalam bidang-bidang telekomunikasi, energi, sanitasi,
perbankan, distribusi gas saja nilainya mencapai US$ 130 milyar juga industri baja, petrokimia
dan pupuk juga sudah diswastakan sebelumnya. Selama sepuluh tahun terakhir, jumlah penanaman modal asing
langsung ke Brasil telah meningkat sebesar 3000% atau besarnya mencapai 30 kali lipat.
Pembangunan sektor industri Brasil sangat cepat selama dua dekade terakhir. Dari
tahun 1964, pihak pemerintah federal
melakukan program komprehesif untuk mengatasi hambatan serta memberikan lingkungan perekonomian yang kondusif bagi ekspansi
sector industri, baik bagi pemerintah
maupun swasta. produksi minyak
mentah Brasil hanya kira-kira 2.000 barel per hari, dan kapasitas kilang minyak domestik hanya tepat
dua kali angka tersebut, yang memaksa harus bergantung ke negara lain untuk
impor. Untuk mengimbangi konsumsi petroleum Brasil dengan produksi minyak
mentahnya, suatu penelitian intensif dilaksanakan dari akhir tahun 1960-an
sampai awal 1970-an, untuk mengidentifikasikan alternatif dari minyak sebagai
sumber bahan bakar. Program Alkohol Nasional (PROALCOOL), yang diterapkan pada
tahun 1975, diawali dengan produksi bahan bakar etanol anhidrus dari gula tebu,
yang dicampur dengan kira-kira 11% bensin. Listrik Brasil hampir seluruhnya
dihasilkan oleh tenaga air.
Pada tahun 1996, 92% dari pembangkit tenaga listrik
adalah pembangkit listrik tenaga air dan sisanya dengan pembangkit termal dan
geotermal. Modernisasi industri otomotif Brasil disebabkan terutama oleh
perdagangan bebas yang diawali pada tahun 1990, diperkenalkannya model-model
econo-car /kendaraan ekonomis tahun 1993, dan awal dari Rencana Real pada bulan
Juli 1994. Lembaga Ruang Angkasa Brasil (AEB) dan Penelitian Ruang Angkasa
Nasional (NPE) memungkinkan industri aerospace Brasil telah ambil bagian pada Program Ruang Angkasa
Brasil yang terdiri dari pembangunan satelit dan peluncuran kendaraan ruang
angkasa, maupun kerjasama luas dengan NASA.
Pada tahun 1980-an pertanian tetap memberikan peranan penting bagi pembangunan perekonomian
negara, namun tidak lagi didominasi pertanian tunggal seperti pada masa
sebelumnya. Melalui insentif keuangan dan fasilitas kredit khusus, pemerintah
federal memberikan perhatian khusus bagi daerah-daerah yang ada di pedalaman Brasil. Upaya ini dibuat untuk mencegah
urbanisasi dengan memberikan program jaminan sosial yang sama dengan yang
diberikan kepada penduduk kota. Hal ini tidak saja membuat para petani Brasil
dapat menghasilkan lebih banyak penghasilan
untuk pasar domestik,
namun juga untuk
meningkatkan ekspor mereka.
Dalam sejarah awal kolonial, transportasi senantiasa
merupakan tantangan bagi Brasil. Hal ini tak lain ukuran dan topografinya. Pada
30 tahun terakhir tantangan tersebut teratasi dengan menerapkan sistem nasional
terpadu antara jalan raya, kereta api dan jalan air. Kereta api adalah
transportasi paling penting kedua di Brasil. Jaringan kereta api nasional,
utama dan cabang, mencapai total sepanjang 29.706 km. Pada tahun 2001 sekitar 25%
dari kargo nasional menggunakan jasa kereta api. Pada tahun 2000, 31
penerbangan udara milik asing telah mempunyai rute penerbangan ke Brasil dan 20
penerbangan udara lokal dioperasikan di negara ini, dengan 8 penerbangan
mempunyai rute penerbangan domestik maupun internasional.
saran saya anda harus memakai footnote atau daftar pustaka agar tulisan anda dapat diakui kebenarannya.
BalasHapus