Senin, 21 Januari 2013

Pembangunan Perekonomian Korea Selatan 1960 - 1980


Nama              : Angga M. Iqbal
NIM                : 0901575

Pembangunan Perekonomian Korea Selatan 1960 - 1980

Menurut perundingan Potsdam, perundingan yang mengakhiri Perang Dunia II, Korea dibagi sejajar dengan garis lintang 38˚, bagian utara Korea diduduki Uni Soviet sedangkan Amerika Serikat di Korea bagian selatan. Pada bagian selatan berdirilah Republik Korea yang berpaham liberal, sedangkan di daerah utara didirikan Republik Demokratik Rakyat Komunis. Pada tanggal 25 Juni 1950, tentara Korea Utara menyerang Korea Selatan dalam upaya menyatukan Korea dibawah kekuasaan komunis. Korea Utara yang memakai persenjataan yang disediakan oleh Uni Soviet menang atas Korea Selatan. Akan tetapi, atas bantuan PBB, Korea Selatan diselamatkan dari kekalahan dan pertempuran pun diakhiri dengan gencatan senjata pada bulan Juli 1953.
Dalam keterpurukan eokonomi yang serius karena inflasi yang luar biasa, kehidupan rakyat pada umunya sangatlah mengkhawatirkan. Di awal masa pemerintahan Korea Selatan yang baru, sektor perekonomian sepenuhnya bergantung pada bantuan Amerika Serikat. “Menurut data yang dihitung Bank Ekspor-Impor Korea, pemerintah Korea mendapat bantuan sebanyak 3,02 milyar dollar Amerika selama tahun 1945 s/d 1960”.
Dari pernyataan data diatas sudah terlihat betapa hancurnya perekonomian Korea Selatan pada awal kemerdekaannya. Sebagian besar bantuan tersebut digunakan untuk mengimpor bahan makanan dan barang-barang yang bersifat konsumtif, sehingga memperparah perekonomian nasional.
“Pada tahun 1960 struktur industri Korea terdiri dari 35,2% industri tahap pertama (pertanian, perikanan dan perhutanan), 19,2% tahap kedua (industri pembuatan), dan 45,6% tahap ketiga (industri pelayanan). Struktur ekonomi korea serupa itu berkembang dan berubah menjadi 31,7% industri tahap pertama, 25,7% tahap kedua, dan 42,6% tahap ketiga”
Perubahan struktur industri tersebut mengandung arti mengandung pengertian bahwa banyak orang Korea telah memperoleh kesempatan kerja. Perubahan perindustrian Korea dari agraris menjadi negara Industri sudah terlihat pada tahap ini, Korea mulai mampu memproduksi bahan-bahan setengah jadi dan industri yang berkaitan dengan ekspor. Volume perdagangan dan penanaman modal asing ikut terdongkrak pada Repelita pertama ini.
“Pada pembangunan ekonomi nasional kedua yaitu dari tahun 1967 s/d 1971, ekonomi Korea bertambah 11,4% per tahun”.
Pertumbuhan ekonomi yang cukup besar ini disebabkan oleh adanya industri tahap kedua dan ketiga yang mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Peningkatan ini menyebabkan bertambah banyaknya volume perdagangan dan bertambahnya kesempatan kerja bagi rakyat Korea Selatan.
Pada tahun 1971 prosentasi industri ringan dan berat di Korea Selatan masing masing mencatat 33,5 dan 66,5%. Yang berarti korea sudah memasuki masa berdiri sendiri. Dengan pencapaian ini maka Korea sudah dapat disebut sebagai negara industri meskipun belum bisa menyaingi Jepang. Dalam pembangunan lima tahun pertama dan kedua, sektor industri dan proyek-proyek khusus mendapat prioritas yang sangat tinggi dan dana yang besar sedangkan sektor-sektor lain yang menyangkut kepentingan umum mendapatkan penekanan.
Pemerintah Korea sendiri selalu berusaha untuk menghapuskan ketidakseimbangan perkembangan antara kota-desa dan antar industri dengan maksud untuk menciptakan masyarakat yang sejahtera secara merata dan seimbang. Salah satu gerakan penting pemerintah Korea Selatan adalah gerakan Sae-maul untuk memodernkan daerah pedesaan. Gerakan ini bertujuan untuk mebangkitkan semangat keuletan, kemandirian dan kerjasama dalam rangka meningkatkan taraf kehidupan masyarakat setempat.
Modernisasi Korea Selatan telah dicapai melalui industrialisasi ekonomi dan strategi ekspansi ekspor serta pertumbuhan ekonomi yang dipimpin pleh negara. Perusahaan-perusahaan swasta dan milik negara bekerjasama dan saling mendukung dalam mewujudkan kesuksesan pembangunan ini. Pemerintah memberikan kelonggaran dalam perizinan dan birokrasi bagi pengusaha sehingga dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi yang sedang berlangsung.
Pembangunan perekonomian Korea Selatan direncanakan dan dikembangkan oleh rezin otoriterian negara berkembang kapitalis. Negara berkembang kapitalis ini ditandai dengan adanya campur tangan negara yang kuat dalam pasar untuk mempengaruhi kegiatan ekonomi.18
Rezim otoriter Korea Selatan meskipun mengekang kebebasan berpendapat dan berpolitik masyarakat sipil akan tetapi berhasil memfokuskan pembangunan pada satu titik sehingga tidak menyebabkan perpecahan dalam konsentrasi pembangunan yang sedang berlangsung dan yang telah direncanakan.
Pembangunan ekonomi Korea Selatan pada dekade 1960 sampai 1970-an merupakan suatu praktek dari pembangunan ekonomi model Rostow yang lebih menitikberatkan pada modernisasi yang bertahap.


Sumber Rujukan :
KBS . 1995. Sejarah Korea. Seoul. Jung moon printing Co,. Ltd.
Supardan, Dadang. 2009. Pengantar ilmu Sosial. Jakarta : bumi Aksara.
Yang Seung, Mohtar Mas’oed. 2003. Politik Ekonomi Masyarakat Korea : Pokok-Pokok Kepentingan Dan Permasalahanya. Yogyakarta : Gadjah Mada University press
Yang Seung, Mohtar Mas’oed. 2005. Memahami politik korea, Yogyakarta : Gadjah Mada University press

Tidak ada komentar:

Posting Komentar