Ine
Afra Nafiqoh 1005954
Malik
Ahmad 1006373
ABSTRAK
Pembangunan sepertinya sebagai suatu fenomena yang tidak
habis-habisnya dibahas dalam kerangka kajian keberlangsungan hidup manusia.
Fenomena ini melekat sebagai salah satu ciri kehidupan manusia yang kerap
mengalami perubahan. Dalam pembangunan suatu negara, pembangunan tidak hanya
terpusat di satu titik pembangunan saja seperti pembangunan hanya terpaku pada
kota-kota penting saja, namun kota-kota terpencil pun sangat berpengaruh bagi
perekonomian suatu negara. Salah satu perhatian bagi negara tentang pembangunan
adalah pembangunan di wilayah perbatasan. Hal ini perlu diperhatikan karena
pembangunan di wilayah perbatasan memiliki banyak potensi. Pembangunan
perbatasan ini selain untuk menjamin keutuhan kedaulatan wilayah dan pertahanan
keamanan nasional serta meningkatkan kesejahteraan rakyat di wilayah perbatasan
tersebut karena wilayah tersebut dapat dimanfaatkan sebagai pintu gerbang
aktivitas ekonomi dan perdagangan dengan negara tetangga. Bagaimana tidak
wilayah yang berbatasan langsung dengan negara tetangga sebagai jalur
perdagangan yang sangat strategis.
Di Indonesia, wilayah perbatasan masih perlu ditingkatkan
lagi dalam sektor pembangunannya. Jika melihat wilayah perbatasan negara-negara
tetangga tentu Indonesia masih kalah karena wilayah perbatasan negara tetangga
bisa dikatakan maju dengan infrastruktur yang dibangun oleh pemerintahnya.
Indonesia sendiri dalam Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJM-Nasional 2004-2009) yang telah
menetapkan arah dan pengembangan wilayah Perbatasan Negara sebagai salah satu
program prioritas pembangunan nasional.
Sesuai dengan teori modernisasi yang dikemukakan Michael
R. Dove (1988) bahwa tradisional tidak harus berarti keterbelakangan, budaya
tradisional itu sangat dan selalu terkait dengan proses perubahan ekonomi,
sosial, dan politik dari masyarakat pada tempat mana budaya tradisional itu
melekat, dengan demikian budaya tradisional tidak menganggu proses pembangunan
(Dove, dalam: Suwarsono-So, 1991: 66).
Walaupun di wilayah perbatasan masih menggunakan
nilai-nilai tradisional namun bukan menjadi penghalang untuk pembangunan
sehingga antara nilai tradisional dengan nilai modernisasi bisa berjalan
seiring. Apabila pembangunan di wilayah perbatasan ini berjalan lancar maka
akan sangat berpengaruh terhadap perekonomian negara karena di wilayah
perbatasan ini komoditas barang-barang akan di impor melalui wilayah
perbatasan , kemudian selain itu akan
menambah devisa dengan banyaknya kunjungan dari para turis negara tetangga yang
berkunjung untuk membeli pruduk-produk asli Indonesia sehingga meningkatkan
perekonomian. Dari peningkatan perekonomian inilah perubahan sosial akan
terasa.
seharusnya wilayah perbatasan menjadi perhatian utama bagi pemerintah dalam hal pembangunan karena jika wilayah perbatasan maju dalam berbagai hal, maka devisa negara bisa meningkat.
BalasHapus