Ghina Ambarrani Niagari 1003255
Hasanah Ratna Dewi 1000691
ABSTRAK
Arab Saudi terletak
diantara 15oLU – 32oLU dan diantara 34oBT – 57oBT.
Luas kawasannya adalah 2.240.000 km2. Arab Saudi merupakan salah
satu negara yang berada di wilayah Jazirah Arab dengan ibu kotanya adalah
Riyadh. Mata uangnya adalah Riyal. Bentuk pemerintahan adalah kerajaan yang
dipimpin oleh seorang raja yaitu Abdullah bin Abdul Aziz al-Saud. Hukum yang digunakan
adalah hukum syariat islam yang bersandar pada pengalaman ajaran islam
berdasarkan pemahaman kaum wahhabi terhadap Al-Qur’an dan Hadist.
Pada mulanya Arab Saudi
bukanlah negara yang kaya seperti sekarang, dengan keadaan alam Arab Saudi yang
terhampar gurun pasir luas maka tidak banyak sektor perekonomian yang dapat
dikembangkan oleh Arab Saudi. Perdagangan dan peternakan menjadi sektor
penghasilan yang dilakukan masyarakat Arab Saudi. Sedangkan sektor utama
pendapatan Arab Saudi adalah pajak yang ditarik dari orang-orang yang
menunaikan ibadah haji ke Makkah.
Ditemukannya tambang
minyak pada 31 Maret 1938 memberikan angin segar dalam pertumbuhan ekonomi di
Arab Saudi. Perusahaan minyak yang ditemukan kemudian di nasionalisasi pada
tahun 1988. Pemerintah mengontrol penuh kegiatan produksi sumber daya alam.
Arab Saudi perlahan demi perlahan mulai memperbaiki kehidupan perekonomiannya
melalui sektor produksi dan ekspor migas.
Kehidupan perekonomian
di Arab Saudi hingga kini bertumpu pada sektor minyak bumi dan Petrokimia. Arab
Saudi dapat memanfaatkan kekayaan alam yang dimilikinya. Tentunya dengan
dukungan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia yang
berkualitas itulah yang kemudian dapat mengembangkan dan mengolah kekayaan alam
negaranya secara maksimal. Begitupun dalam pemanfaatan sumber daya minyak yang
dimiliki oleh Arab Saudi. Kekayaan minyak yang dimiliki Arab Saudi menjadi
salah satu modal bagi Arab Saudi untuk dapat menajukan perekonomiannya.
Selain bertumpu pada
sektor migas, salah satu pendapatan yang dihasilkan oleh Arab Saudi adalah dari
sektor pariwisata, terutama dalam wisata rohani. Sejak dulu Arab Saudi dikenal sebagai kota
tempat kelahiran Nabi Muhammad SAW serta lahir dan berkembangnya agama Islam.
Agama yang kemudian menjadi agama besar di dunia. Yang pemeluknya ada di
seluruh belahan dunia ini. Selain itu kiblat utama umat Islam yaitu Ka’bah
berada di kota Makkah. Ka’bah menajdi titik pusat bagi umat islam untuk
melakukan ibadah solat dan ibadah haji.
Dengan banyaknya umat
islam yang berkunjung ke Makkah maka dapat dipastikan hal itu membawa dampak
positif dalam perkembangan ekonomi di Arab Saudi. Kedatangan para jamaah di
kota Makkah dan kota-kota lain di Saudi memberikan pemasukan pada sektor swasta
yaitu pada penginapan, trnasportasi serta dalam penyiapan akomodasi dan
makanan. Sektor lain yang menunjang perekonomian Arad Saudi adalah pada bidang perindustrian, perdagangan, peternakan, komunikasi
dan beberapa sektor lainnya.
Sektor-sektor itu cukup
manjadikan Arab Saudi menjadi negara yang memiliki pendapatan yang cukup
tinggi. Sehingga dapat menujang pembangunan di negaranya menajdi lebih maju dan
modern. Dengan pertumbuhan ekonomi yang
pesat maka menunjang bagi pertumbuhan pembangunan struktur maupun infrastruktur
negara Arab Saudi. Pemerintah Arab Saudi terus menggalakan pembangunan demi
kenyamanan bagi para warga negaranya maupuan bagi para pengunjung yang datang
ke negara itu.
Pertumbuhan ekonomi
yang pesat memberikan perngaruh besar terhadap pembangunan suatu negara negara.
Perkembangan ekonomi memberikan dampak dalam berbagai aspek kehiudupan mausia.
Tidak saja dalam aspek pembangunan fisik namun juga memberikan dampak dalam
pertumbuhan kehidupan sosial, bidaya, pendidikan dan berbagai aspek lainnya.
Pertumbuhan ekonomi di negara Arab Saudi cukup menarik untuk dikaji, negara yang kaya akan sumber daya minyak itu memberikan banyak pengaruh terhadap pertumbuhan dan pembangunan di negaranya. Selain itu, Arab Saudi sebagai negara tempat lahir dan berkembangnya agama Islam menjadi tempat tujuan semua umat islam untuk melaksakan ibadah haji. Sehingga negara Arab Saudi juga memiliki pendapatan dalam sektor pariwisata rohani yang setiap tahun jumlah pengunjungnya semakin banyak. Negara Islam tempat kelahiran Nabi Muhammad SAW yang saat ini menjadi salah satu negara kaya di dunia.
BalasHapusSebagai umat Islam kami berharap dapat berkunjung ke Baitullah, untuk menunaikan ibadah haji menyempurnakan rukun islam. Aminnnnnnnn
Sekarang, pendapatan Arab Saudi dari hasil haji dan umroh menjadi pendapatan terbesar setelah minyak. Kita semua tahu, suatu saat nanti minyak bumi di Arab Saudi akan habis. Otomatis, tidak akan ada lagi pendapatan Arab Saudi dari minyak. Karenanya, Arab saudi hanya akan mengandalkan pendapatannya dari haji dan umroh. Akibatnya, biaya untuk melaksanakan haji dan umroh akan sangat mahal.
BalasHapusAdakah sektor lain sebagai altenatif pendapatan di Arab Saudi? setidaknya kita mengkaji lebih dalam lagi tentang perekonomian di Arab Saudi yang nantinya kemungkinan besar akan berdampak pada biaya Umroh dan haji....
BalasHapus