Agun
Cahyadi 1006146
Niza Egal
Septhiady 1006809
Pembangunan-pembangunan di indonesia
sebagai negara berkembang (negara ketiga istilah dalam Teori Modernisasi Pasca
Perang Perang Dunia Ke II ) ditujukan untuk mencapai atau bertitiktolak kepada
negara-negara maju seperti Amerika. Disisi lain pembangunan tersebut memberi
dampak terhadap perubahan sosial yang Dalam
perkembangan pembangunan-pembangunan ekonomi kesiapan masyarakat atau
mentalitas dalam pembangunan kurang
disadari, menurut Koentjaraningrat (1985:45) sifat kelemahan dalam mentalitas
masyarakat Indonesia menjauhkan dari jiwa pembangunan.
Sifat-sifat
itu diantaranya a) sifat mentalitas yang meremehkan mutu b) sifat mentalitas
yang suka menerabas c) sifat tak percaya kepada diri sendiri d) sifat tak
disiplin e) sifat mentalitas yang suka mengabaikan tanggung jawab yang kokoh.
Berangkat
dari teori modernisasi baru yang dalam pembangunan tersebut tidak perlu
terpatok kepada negara maju saja (Amerika), namun dapat ke segala arah. Jepang
dapat dijadikan suatu contoh negara yang dapat ditiru dalam pembangunan di
Indonesia..
Pembangunan di Jepang
dalam hal ini modernisasi di Jepang, sudah terjadi pada Masa Meiji (1868-1912). Di
bawah kaisar Meiji Jepang bergerak maju dalam pembentukan suatu bangsa yang
modern yang memiliki perindustrian yang modern, lembaga-lembaga politik yang
modern dan pola masyarakat yang modern. Pada tahun pertama pemerintahannya
kaisar Meiji memindahkan ibukota kekaisaran dari Kyoto ke Edo, tempat kedudukan
pemerintah feodal. Edo diberi nama Tokyo (ibukota timur). Di umumkan
undang-undang dasar yang menetapkan sebuah kabinet dan badan-badan legislatif
yang terdiri dari dua dewan. Golongan-golongan lama pada masa feodal yang
membuat masyarakat terbagi-bagi di hapuskan. Pemerintahan Meiji membawa
pencerahan dan imajinatif membantu membimbing bangsanya melalui peralihan yang
penuh dinamika puluhan tahunnya.
Setelah zaman Meiji industrialisasi berarti pembentukan kota-kota
industri baru dan ini juga ikut menyebabkan terjadinya konsentrasi penduduk di
kota-kota. Di sisi lain banyak kota di Jepang yang pada mulanya merupakan kota
puri milik pangeran-pangeran feodal tetap mempertahankan ciri feodalistiknya
dengan penyesuaian modern. Dengan demikian meskipun aspek fisik dan material
pertumbuhan itu menimbulkan terjadinya masyarakat perkotaan, namun ciri komunal
yang mendalam itu tetap hidup dalam struktur sosial kota-kota Jepang (Fukutake,
1981: 5).
Dalam pembangunan
di Jepang setelah perang dunia ke 2, perekonomian Jepang hampir seluruhnya
lumpuh akibat kerusakan perang diantaranya diakibatkan karena kekurangan pangan
yang parah, inflasi yang tak terbendung dan pasar gelap dimana-mana. Rakyat
Jepang mulai membangun ekonominya melalui tiga cara; Pertama, Demiliterisasi
pasca perang dan larangan persenjataan kembali yang tertera dalam undang-undang
dasar yang baru meniadakan beban berat pada sumber ekonomi bangsa dari
pengeluaran di sektor militer. Kedua, pemecahan zaibatsu (gabungan bisnis atau
trust yang besar) melepaskan kekuatan persaingan bebas. Dalam hal ini pertanian
disalurkan kembali berdasarkan skala besar khususnya dalam sewa tanah
pertanian. Ketiga, sistem prioritas produksi batu bara merupakan suatu usaha
pemusatan utama dari usaha industri bangsa (International Society for educational information,1989:36)
Dalam melihat sikap
masyarakat Jepang dalam menyikapi pembangunan kita dapat melihat dari aspek nilai-nilai
budaya yang berkembang dan sejauh mana
pandangan pemerintah terhadap peran pendidikan dalam pembangunan. Kesadaran status tradisional bangsa Jepang
yang telah bertahan cukup lama memiliki kelebihan untuk merangsang rakyat dan
berusaha mengembangkan perekonomian bersamaan dengan nilai tradisional yang
dimiliki bangsa Jepang. Berkaitan dengan nilai-nilai tradisional dalam
pembangunan, nilai-nilai tradisional di pandang tidak sebagai penghambat
pembangunan lagi, namun nilai-nilai tradisional positif mampu menumbuhkan sikap
mentalitas masyarakat dalam pembangunan tersebut.
Tradisi zaman Meiji menekankan tujuan untuk memiliki pengetahuan teknik
barat sambil sementara itu tetap memelihara semangat Jepang (wakonyosai),
sekaligus menitikberatkan pentingnya kesalehan-kesalehan timur serta ilmu
pengetahuan dan teknologi barat mengacaukan modernisasi sehingga orang lebih
mementingkan perkembangan ekonomi dan perluasan kekauatan militer (Fukutake, T,
1981: 2). Pada zaman Meiji pun seperti yang telah dibahas sebelumnya terjadi
urbanisasi kedaerah perkotaan yang menjadi hal yang unik penduduk yang mengalir
kedalam kota-kota besar itu tidaklah berubah menjadi warga negara modern tetapi
mempertahankan ikatan-ikatan mereka dengan daerah-daerah pedesaan asal usul mereka.
Bangsa Jepang telah
mengetahui peran pendidikan dalam aspek kehidupan itu sangat penting khususnya
dalam pembangunan. Karena melalui pendidikan pun nilai-nilai budaya di berikan
dari satu generasi ke generasi berikutnya dan melalui pendidikan pun merupakan
salah satu pembentukan kepribadian modern (mentalitas).
Permasalahan yang
dihadapi oleh Jepang dalam pembangunan yaitu ketergantungan dengan-negara lain.
Khususnya negara-negara penghasil bahan baku dalam produksi industri di Jepang.
Hal tersebut tidak terlepas dari ketersediaan negara Jepang tehadap
sumber daya alam yang dimiliki. Selain itu masalah keadaan geografis Jepang
yang rawan bencana alam berupa gempa. Namun dengan hal itu menjadikan suatu
tantangan tersendiri untuk bangsa Jepang dalam pembangunan.
Pembangunan di Jepang memberikan gambaran perbandingan yang seharusnya memotivasi pembangunan di Indonesia. Dengan tidak melupakan nilai-nilai tradisi yang membangun akan memberikan warna tersendiri untuk pembangunan Indonesia ke arah yang positif pula, Dengan membaca atrikel ini kita seharusnya malu dengan keadan-keadaan pembangunan yang tidak memperhatiakan nilai-nilai tradisi yang seharusnya dijaga oleh bangsa sendiri. Indonesia sebagai negara berkembang seharusnya mampu membawa kkearah pembangunan dengan mentalitas yang membangun pula
BalasHapusNiza Egal Septhiadi 1006809
すごい, Pembangunan Jepang perlu dijadikan contoh bagi Indonesia yang masih berkembang untuk memajukan pembangunan Indonesia.
BalasHapusDengan membaca artikel ini harusnya pemerintah Indonesia ini banyak mengambil contoh positif dalam pembangunan bangsa Indonesia agar lebih baik lagi dengan tidak mengubah tradisi-tradisi yg sudah ada dan tetap berpegang teguh pada nilai budaya bangsa Indonesia
BalasHapuswalaupun negara jepang merupakan negara yang rawan terjadi bencana dan ketergantungannya kepada negara-nagara yang penghasil bahan baku, itu semua menjadikan tantang bagi negara jepang untuk lebih maju. semaga negara yang sedang berkembang seperti indonesia bisa mengambil contoh dari negara jepang.
BalasHapus