Fitri
Apriliyanti 1000908
Vanni
Octavania 1002208
1Abstrak
Inggris
adalah salah satu yang ekonominya paling kuat, produk domestic bruto (PDB)
berada di urutan terdepan di negara-negara Eropa. Proporsi pembuatan Inggris
agak menurun dalam ekonomi nasional, sedangkan proporsi industri jasa dan
energi semakin naik, khususnya indsutri bisnis, industri moneter dan industri
asuransi mencapai perkembangan pesat. Pada tahun 2002, ekonomi Inggris nomor 4
terbesar di dunia, adalah negara investor nomor 2 terbesar di dunia. Perusahaan
swasta adalah soko guru ekonomi Inggris yang mengambil 60 persen dalam PDBnya.
Sumber daya Inggris cukup kaya di negara-negara Uni Eropa. Adalah negara produk
minyak bumi dan gas alam yang utama di dunia. Sumber dayanya terutama adalah
batu bara, minyak bumi, gas alam, tenaga atom dan tenaga air.
Publikasi
United Nations Human Development Report telah menempatkan Inggris di nomor 15
dari 17 negara industri dalam tingkat kemiskinan. Insfitute for Fiscal Studies
juga melakukan riset yang menunjukkan bahwa antara pertengahan tahun 70-an dan
tahun 90-an, jumlah penduduk yang memperoleh pendapatan di bawah 5 % dari
rata-rata pendapatan norrnal, meningkat dari tiga juta penduduk menjadi sebelas
juta penduduk. Sementara itu, untuk penduduk yang hidup di bawah tingkat
kemiskinan tidak mengalami peningkatan hidup sejak tahun 60-an.’ Dalam waktu
beberapa tahun terakhir, kita juga menyaksikan bagaimana ribuan lapangan kerja
telah hilang di Inggris, sebagai contoh di Inggris pada tahun 1980 industri
manufaktur mempekerjakan tujuh juta buruh, sedangkan di tahun 1998 hanya
tersisa sekitar 3,9 juta buruh. Nilai ekspor menurut dari 6,4 % di tahun 1997
menjadi 3,9 % di tahun 1998. Sementara itu industri manufaktur di Inggris
sendiri mengalami defisit sebesar 20 juta pound.
Secara
umum, perekonomian Inggris bisa dikatakan berada dalam grafik menurun. lndustri
di Inggris sudah tidak mempunyai daya saing lagi di pasar dunia. Hal ini
disebabkan karena para kapitalis di Inggris sudah tidak tertarik untuk menginvestasikan
modal mereka di bidang industri; sebagian besar dari mereka mengirimkan modal
mereka ke luar negri. Sementara itu, untuk industri yang tersisa, mereka
sudah tidak memberi perhatian yang besar lagi, misalnya untuk biaya
training buruh mereka hanya mengeluarkan dana 0,3 % dari pendapatan mereka.
Bandingkan angka ini dengan Jepang dan Jerman yang menghabiskan biaya enam kali
lebih besar untuk training buruh. Jadi lnggris telah masuk ke dalam era low
skill economy, bisa dikatakan bahwa hanya sekitar 35 % buruh di Inggris yang
merupakan skil/ed workers dan jumlah anak muda antara 16-25 tahun yang
berpendidikan memadai juga hanya mencapai angka 35 %. Di tambah lagi dengan
kondisi di mana biaya produksi di Inggris 20 pesen lebih besar dibandingkan biaya
produksi di negara Eropa lainnya. Dimana pengangguran menjadi besar jumlahnya
setelah krisis ekonomi global tersebut.
sangat bagusss !!! :D negara inggris merupakan suatu negara yang lahir dengan perekonomian cukup bagus dan pesat dalam industri , hanya saja karena kehidupan ini selalu berputar bahwa tak selamanya kejayaan itu akan berada diatas, disini terjadi pada negara inggris yang akhir-akhir ini tahun 70an inggris mengalami kemerosotan dalam bidang ekonomi sehingga dinegara nya mengalami ekonomi yang lemah dengan pengangguran yang cukup tinggi Publikasi United Nations Human Development Report telah menempatkan Inggris di nomor 15 dari 17 negara industri dalam tingkat kemiskinan. dan ini menjadi pengangguran terbesar dalam jumlah yang cukup besar setelah krisis ekonomi global tersebut.
BalasHapus