M.
Iqbal Rafsanjani 1000606
Vicky
Amiruddin 1002249
ABSTRAKSI
Artikel
ini berjudul “Modernisasi dalam Bidang Ekonomi dan Politik oleh Mahathir
Mohammad di Malaysia”. Berisi mengenai perjalanan 22 tahun kepemimpinannya,
Mahathir Mohamad telah mengubah wajah Malaysia. namun, corak kepemimpinannya
yang visioner itu belum mampu mewujudkan bangsa Malaysia yang besar tanpa
dibayang-bayangi politik rasial.
Kepemimpinan
Mahathir diakui memang spektakuler. Dalam politik Asia Tenggara, Mahathir
mendapat julukan ”Soekarno Kecil” yang mampu memberi corak bukan saja dalam
kepemimpinan nasional Malaysia, tetapi juga sangat diperhitungkan dalam
percaturan politik internasional.
Sejak
terjun dalam politik tahun 1959, Mahathir memperlihatkan sikap ”kurang ajar”
yang selama ini dianggap tabu dalam politik Malaysia. Ia menjadi tonggak
sejarah dalam pemikiran perubahan masyarakat Melayu. Kekurangajarannya itu
terlihat bahwa ia sering keluar dari pakem-pakem gaya kepemimpinan Melayu yang
santun, sabar, dan hati-hati. Bahkan, beberapa kebijakannya dianggap sangat
kontroversial dan ”tidak Melayu”. Ia biasa bicara blak-blakan, bahkan tidak
jarang menyerang Barat (Amerika Serikat). Suatu hal yang hampir tidak pernah
dilakukan pemimpin Indonesia, kecuali Soekarno.
Konflik
berkepanjangan ini menyisakan pertanyaan seberapa jauh sebenarnya keberhasilan
Mahathir mewujudkan sebuah bangsa Malaysia. Mahathir memang dianggap sebagai
tokoh revolusioner yang mampu mengubah
mentalitas dan kultur masyarakat Malaysia. Keinginan menjadikan Malaysia negara
maju merupakan obsesinya yang muncul dalam jargon sosial seperti ”Malaysia
Boleh”. Nasionalisme Malaysia juga
tumbuh walaupun belum menyeluruh keseluruhan negara. Meskipun dianggap relatif
stabil, selama kepemimpinan Mahathir sering terjadi gejolak politik, seolah
Mahathir sedang mempertaruhkan jati diri ketuanan Melayu yang menjadi dasar
politik multi rasial Malaysia. Bahkan, ada kesan ia ingin memformat ulang
bentuk negara Malaysia menjadi sebuah negara bersatu, stabil, dan modern.
Meskipun bukan murni ide Mahathir, karena sejalan dengan visi PBB, Visi 2020
sebagai kelanjutan dari Dasar Ekonomi Baru (DEB) memperkuat posisi ekonomi
Malaysia. Perubahan besar dalam bidang ekonomi, pertanian, perbankan, dan
pengembangan infrastruktur menjadikan Malaysia berbeda sama sekali. Kehadiran
Putra Jaya sebagai pusat birokrasi Malaysia dengan super multimedia nya juga
membuat Malaysia sebagai negara yang efisien dan efektif.
Keberhasilan
Mahathir juga dapat dilihat dalam menjadikan Islam sebagai komoditas politik
dalam melawan rivalitas politik dalam negeri. Kebijakan Islamisasi dalam perekonomian
nasional dan penguatan simbol-simbol Islam meletakkan posisi Mahathir sangat kuat
dalam politik nasional. Bahkan dalam beberapa isu yang berkaitan dengan Islam
internasional, Mahathir dengan lantang membela kepentingan Islam.
Begitu
juga dalam politik internasional, Mahathir dianggap suara yang mewakili negara-negara
berkembang dan negara-negara Islam. Mahathir telah berhasil mengubah posisi
Malaysia dalam percaturan internasional. Sikap perlawanan Mahathir terlihat ketika
awal pemerintahannya ia mencoba menantang Amerika Serikat yang mengatakan
Malaysia ingin sejajar dengan negara-negara besar lainnya. Itulah sebabnya,
Mahathir menjadi tokoh yang sangat disegani dalam politik internasional. Perlawanannya
terhadap negara-negara Barat menjadi ”indeks” dalam beberapa pernyataan politik
Mahathir. Bagi pihak oposisi, meskipun Mahathir selalu membela kepentingan
Islam, tetap dianggap sebagai ”anti-Islam”. Beberapa kebijakannya mengikis habis
politik oposisi Islam. Seperti terjadi pada partai oposisi PAS. Di sisi lain,
Mahathir memanfaatkan sosok Anwar Ibrahim sebagai upaya ”menjinakkan”
sikap-sikap kritis Islam dalam negeri.
malaysia pada masa PM mahathir mohammad sudah mulai keluar dari ketergantungan negara maju seperti USA dam Inggris
BalasHapus