Nama : Teguh Rahmat Firdaus
NIM :
0901527
Perekonomian
Jerman Pasca Perang Dunia II
Di akhir perang dunia
kedua, Jerman mengalami kehancuran yang dasyat. Wilayahnya dikuasai empat
negara yaitu Amerika Serikat, Perancis, Inggris dan Uni Sovyet. Akibat pengeboman,
seperlima gedung apartemen dan pabrik hancur, dua perlima jalan raya hancur, 20
juta orang kehilangan tempat tinggal. Sebagian kota besar hanya tinggal puing
dan abu. Jutaan orang kekurangan makanan dan pakaian. Pada tahun 1949, Jerman
terpisah menjadi 2 negara. Jerman Barat (Bundesrepublik Deutschland/BRD)
dibekas daerah yang dikuasai AS, Inggris dan Perancis. Jerman Timur (Deutsche
Demokratische Republik/DDR) di bekas daerah kekuasaan Uni Sovyet.
Kedua wilayah Jerman
ini berbeda perkembangannya. Pemerintah Jerman Barat segera melakukan
pembangunan kembali infrastruktur yang rusak akibat perang. Dengan program
Marshall-Plan, Amerika Serikat mengucurkan dana bantuan sebesar 1,5 miliar
dollar kepada Jerman Barat. Dan dalam jangka waktu 15 tahun, pemerintah BRD
telah berhasil membangun 3 juta apartemen baru. Tahun 1950-an merupakan masa
keajaiban ekonomi di sepanjang sejarah BRD. Pemerintah menjalankan peraturan
baru ekonomi yang dicetuskan Ludwig Erhard, menteri Ekonomi pertama BRD, dan
disebut sebagai ekonomi pasar sosialis. Untuk menggerakkan roda perekonomian,
pemerintah BRD melakukan usaha-usaha untuk memajukan industri. Industri
pertambangan dipacu agar menghasilkan energi yang cukup, serta industri logam
untuk membangun berbagai infrastruktur. Selanjutnya dibangun industri mesin,
kimia dan elektro.
Produksi barang
konsumsi belum menjadi tujuan utama di awal tahun limapuluhan. Industri elektro
segera mengalami booming : mesin cuci, mesin pendingin, televisi dan pesawat
radio. Firma Krupp yang sempat hancur saat perang dunia kedua, kembali
menghasilkan lokomotif, alat-alat industri, mesin, dan motor, serta
mengekspornya ke seluruh dunia. Sebagai daerah industri, BRD menjaring banyak
investor dari luar negeri. Sektor perdagangan pun tumbuh subur. ‘’Made in
Germany’’ merupakan jaminan kualitas bagi barang-barang ekspor.
Pasca PD II para negara-negara sekutu telah mempercayakan untuk
melepas Jerman Barat 1955, melihat dari aspek sosial-politik Jerman Barat yang
telah berkembang. Bahkan tercatat setelah dibangunnya Tembok Berlin, sekitar
185.000 penduduk Jerman Timur melakukan migrasi ke Jerman Barat mengingat
situasi sosial, ekonomi dan politik di Jerman Barat yang jauh lebih berkembang
di bandingkan Jerman Timur.
Hal tersebut dikarenakan
penerapan sistem perekonomian di Jerman Timur mengalami krisis 1989. Ideologi
Sosialis-Komunis dari Uni Soviet dinggap telah mencuci otak para rakyat Jerman
Timur sehingga rakyat tidak mendapat kebebasan untuk berfikir, menghasilkan
karya cipta yang bernilai jual, menjalankan perekonomian secara leluasa karena
selalu dibayang-bayangi aturan para pemerintahnya sehingga menimbulkan krisis
perekonomian yang berkepanjangan. Penerapan sistem sentralisasi politik maupun
ekonomi di Jerman Timur juga memicu terjadinya kemerosotan dan kemunduran
perekonomian di negara tersebut. Hal tersebut sangat bertolak belakang dengan
kemajuan yang dirasakan negara Jerman bagian Barat yang semakin maju diberbagai
bidang terutama di bidang ekonomi, politik, sosial, budaya, dll. Dengan program
Marshall, Amerika Serikat mengucurkan dana sebesar 1,5 miliar dollar kepada
Jerman Barat.
Dalam jangka waktu 15
tahun pemerintah Jerman Barat sudah bisa membangun 3 Juta bangunan
apartemen untuk negaranya. Tahun 1950 prestasi perekonomian Jerman Barat meningkat
dengan menjalankan teori Ludwig Erhard (Menteri perekonomian pertama Jerman)
berupa kenyamanan untuk semua dalam peningkatan pasar sosialis. Kemajuan
perekonomian terlihat dalam peningkatan produksi industri pertambangan, logam,
mesin, kimia, dan elektro. Hasilnya diekspor keluar negri serta berhasil
menjaring minat para investor asing ke Jerman Barat.
Diunduh : http://prillia.wordpress.com/2007/05/24/keajaiban-ekonomi-jerman-barat/ Pada :Rabu,
tanggal 16 Januari 2013
Mulai
pertengahan tahun 1950-an, daya beli dan kualitas hidup rakyat Jerman Barat
mulai meningkat. Mereka mulai memikirkan barang-barang konsumsi, seperti mebel,
mobil, barang-barang elektronik, dan liburan. Konsep Ludwig Erhard ’’Kenyamanan
untuk Semua’’ mencapai sasaran. Keajaiban ekonomi yang dialami Jerman Barat,
menurut Ludwig Erhard merupakan hasil kerja keras, kemauan untuk bangkit
kembali, dan di tahun-tahun awal adalah kemampuan untuk menahan diri dari
memenuhi kebutuhan pribadi dari seluruh masyarakatnya. Dalam waktu yang tak
begitu lama setelah PD II, Jerman Barat mampu membangun kembali negaranya ke
arah yang lebih baik. Hal ini memicu sentimen rakyat Jerman Timur dimana
keadaan negaranya yang semakin terpuruk. Munculnya kebijaksanaan Glasnot
(keterbukaan) dan Perestroika (restrukturisasi), persetujuan Mikhail Gorbachev
atas Jerman Bersatu, membuka pikiran rakyat Jerman Timur untuk melakukan
penyatuan dengan Jerman Barat dan ditandai dengan penghancuran Tembok Berlin 9
November 1989 dan Jerman Bersatu di resmikan 3 Oktober 1990 di Gedung
Philharmoni Berlin dengan Berlin sebagai ibukotanya. Sejak saat itu bentuk
sistem pemerintahan Jerman berubah menjadi Demokrasi, membawa perubahan yang
besar di berbagai bidang politik, sosial, budaya dan khususnya perekonomian di
negara Jerman bersatu hingga saat ini.
Langkah yang pertama kali ditempuh negara Jerman
bersatu di bidang perekonomian adalah “Melakukan Perjanjian Mata Uang, Ekonomi,
Kesejahteraan Pasca Reunifikasi” yang ditanda tangani oleh kedua pemerintah 18
Mei 1990. Inti dari perjanjian tersebut menggantikan mata uang Mark, mengubah
jalur perekonomian dari Jerman Timur ke Barat dan berlaku sejak 1 Juli 1990.
Pembangunan
Negara Jerman Pasca Perang Dunia II dilihat melalui pendekatan Teori
Dilihat dari teori pertukaran yang dikemukakan oleh Peter
Blau, dimana teori pertukaran Blau terbatas pada tindakan yang tergantung pada
reaksi pemberian hadiah dari orang lain-tindakan yang segera berhenti bila
reaksi yang diharapkan tidak kunjung datang. Orang saling tertarik karena
berbagai alasan yang membujuk untuk membangun kelompok sosial. Segera ikatan
awal dibentuk, hadiah yang saling mereka berikan akan membantu mempertahankan
dan meningkatkan ikatan. Situasi sebaliknya pun mungkin terjadi: karena hadiah
tidak mencukupi, ikatan kelompok dapat melemah atau bahkan hancur (George
Ritzer & Douglas J. Goodman 369:2010).
Dalam kasus ini Amerika Serikat memberi bantuan kepada Jerman
Barat pasca Perang Dunia II melalui program “Marshal Plan”. Bantuan rekontruksi
pembangunan yang dilakukan oleh Amerika Serikat, diharapkan agar Jerman Barat
kelak dapat melakukan kerjasama dengan Amerika Serikat, baik dari segi Sosial
budaya, ekonomi, dan politik. Begitu juga dengan Uni Soviet yang memberi
bantuan pada Jerman Timur. Namun, dalam hal ini terjadi ketimpangan antara
pembangunan ekonomi antara Jerman Barat yang menganut idiologi
kapitalis-liberal dan Jerman Timur yang menganut komunisme. Jerman Barat yang
lebih maju dan berkembang ketimbang Jerman Timur. Sehingga, pada tahun 1955 sekutu melepaskan
negara Jerman Barat yang dianggap sudah mampu berdiri sendiri ini. Akibatnya
tercatat pada tahun 1949-1961 sekitar 120.000 orang penduduk Jerman Timur
berusaha menyebrangi perbatasan dan masuk ke wilayah Jerman Barat. Pemerintah
Jerman Timur akhirnya mendirikan tembok yang memanjang mengelilingi kota Berlin
Barat sepanjang 160 Km² dan kemudian tembok tersebut diberi nama Tembok Berlin.
Dilihat dari teori dependesi modern, yang
menyatakan bahwa suatu Negara berkembang yang tergantung dari berbagai segi
pada Negara satelit (Negara maju), namun dalam teori ini tidak sepenuhnya
memiliki ketergantungan pada negara satelit. Jerman Barat dan Jerman Timur
pasca Perang Dunia II, tergantung pada Negara pemenang perang dalam hal
rekontruksi pembangunan pasca perang dengan masing-masing sistem kebijakan
ekonomi yang diberlakukan oleh kedua Negara pemenang perang tersebut. Perbedaan
kebijakan antara Jerman Barat dan Jerman Timur menyebabkan perbedaan tingkat
ketergantungan yang berbeda, berbeda dalam hal ini adalah lamanya waktu yang
ditempuh untuk bisa melepaskan diri dari ketergantungan terhadap Negara-negara
pemenang perang (Negara satelit).
Proses untuk mengurangi tingkat ketergantungan
yang ditempuh Jerman Barat termasuk singkat, hanya 10 tahun Jerman Barat bisa
mulai mandiri dalam membentuk suatu Negara maju. Sistem pasar bebas yang
diterapkan oleh Jerman Barat membuat Jerman Barat dapat melakukan pembangunan
yang lebih progresif dalam waktu yang cukup singkat. Jerman Timur dengan sistem
komunis, sistem ini dianggap gagal untuk mengatur pemerintahan di negara Jerman
Timur ditambah lagi kekecewaan rakyat karena terjadinya krisis ekonomi di
negara tersebut, sentralisasi politik dan ekonomi sleama 40 tahun yang
mengakibatkan berbagai kemrosotan dan kemunduran perokonomian, 1980 rezim
komunis dan ekonomi Eropa yang semakin terpuruk, Hongaria yang membuka akses
menuju negara-negara barat, munculnya pemikiran Glasnot dan
Perestroika oleh Gorbacev yang menyadarkan rakyat Jerman Timur akan
keburukan sistem komunis dan membandingkannya dengan kemajuan-kemajuan yang
dicapai oleh Eropa Barat terutama Jerman Barat, beberapa peristiwa tersebut
yang menyebabkan terjadinya imigrasi besar besaran ke Jerman Barat dan tahun
1989 seperti presiden Eric Honeker yang mengundurkan diri akibat krisis
pemerintahan di Jerman Timur.
Bagi Negara Jerman,
pembangunan perekonomian pasca Perang Dunia II terbilang singkat (khususnya
Jerman Barat). Hal ini seperti romantika terulang bagi Negara Jerman, dimana
pasca Perang Dunia I, Jerman dapat menjadi Negara maju kembali hanya dengan
jangka waktu 20 tahun dan Jerman merupakan salah satu kekuatan terbesar di
Eropa pada saat itu.
Bersatunya kembali
Jerman Barat dan Jerman Timur sangat dirasakan sebagai sebuah hadiah bagi
kehidupan masyarakat Jerman Timur karena dapat terlepas dari sistem
pemerintahan yang sosialis pada saat itu dan memulai kehidupan yang demokrasi
bersama-sama dengan Jerman Barat. Kehidupan masyarakat Jerman Timur dalam
bidang perekonomian mengalami peningkatan tidak seperti pada saat Jerman Timur
terpisah dari Jerman Barat.
SUMBER
Surya, Aelina (2009). Hubungan Internasional di Kawasan
Eropa. Bandung : PT Kibar Internasional.
George Ritzer & Douglas J. Goodman (2010). Teori Sosiologi Modern. Jakarta :
Kencana.
http://prillia.wordpress.com/2007/05/24/keajaiban-ekonomi-jerman-barat/ Diunduh, pada :Rabu, tanggal 16 Januari 2013
http://ryoma-seigaku.blogspot.com/2011/05/dampak-perang-dunia-ii.html Diunduh, Pada Rabu tanggal 16 Januari 2013
Thanks for information
BalasHapusNgentot lu.
HapusThanks for information
BalasHapusDULUNYA AKU TIDAK PERCAYA SAMA BANTUAN DARI PERAMAL TOGEL,TAPI SEKARANG AKU SUDAH PERCAYA KARENA SAYA SUDA MEMBUKTIKA SENDIRI.KARNA ANGKA YG DIBERIKAN 4D (( 2247 ))BENAR2 TEMBUS 100LHAMBUHLILLAH DPT 670.JUTA.DAN SAYA SELAKU PEMAIN TOGEL,DAN KEPERCAYAAN ITU ADALAH SUATU KEMENANGAN DAN SAAT SKRAG SY TEMUKAN ORANG YG BISA MENGELUARKAN ANGKA2 GAIB YAITU AKI atau KILK DI SIINI BOCORAN TOGEL HRI INI 2D 3D 4D 5D 6D MANGKUBONO JIKA ANDA YAKIN DAN PERCAYA NAMANYA ANGKA GOIB ANDA BISA HUBUNGI LANSUNG/SMS AKI. DI NOMOR INI: 085 203 333 887 ATAU MELALUI WA DI: 085203333887 DAN SAYA SUDAH BUKTIKAN SENDIRI ANGKA GOIBNYA DEMI KEYAKINAN ANDA DISI.INI SEMOGA ANDA BISA SEPERTI SAYA SEKELUARGA SUDAH NAIK HAJI GARA GARA DIBANTU. AKI 🆗 🕍 ARTIKEL INI SANGAT MEMBANTU SILAHKAN MAMPIR
BalasHapus