Rabu, 04 Januari 2012

Kondisi Perekonomian Jerman tahun 1850-1914


Tidak ada satu negarapun di dunia ini yang tidak ingin kemajuan, semuanya harus mengikuti perkembangan zaman apabila ingin maju. Begitulah seterusnya perkembangan perekonomian di dunia ini. Dari hal yang sangat sederhana atau tradisional terus berkembang hingga menjadi sesuatu yang sangat modern atau canggih. Hal tersebut juga di alami oleh Jerman, sebuah negara yang awalnya merupakan negara agraris, kemudian dengan proses yang cukup panjang , berubah menjadi salah satu negara raksasa di dunia.
                Jerman  pada awalnya merupakan sebuah negara agraris yang keadaannya tidak begitu baik. Jerman merupakan negara yang miskin akan bahan baku. Di Jerman hanya terdapat beberapa komoditi utama, yakni lignit dan garam kalium . Tanaman lignit adalah salah satu sumber utama listrik di Jerman.  Sedangkan  minyak, gas alam dan sumber daya lainnya, untuk sebagian besar diimpor dari negara-negara lain.
                Pada masa abad pertengahan, di negara Jerman tidak banyak kota-kota besar yang berkembang seperti saat ini. Begitu juga dengan industrinya yang sangat jauh tertinggal dari inggris pada masa itu. Namun setelah tahun 1850, Jerman beralih dari negara agraris ke negara industri yang modern. Memang dalam pertengahan adab 19 itu, pertanian masih mengalami masa yang baik, tetapi banyak faktor-faktor yang menyokong pertumbuhan  yang baik, dan juga faktor-faktor yang menyokong pertumbuhan industri pun tak kalah banyak, antara lain :
·         Adanya sumber daya  besi dan batu-bara
·         penduduk yang rajin dan cakap
·         penempatan pimpinan perusahaan yang tepat
·         pemasukan metode-metode teknik baru
·         adanya pengusaha-pengusaha yang giat(Kruoo,siemens,dll)
 Adanya perkembangan industri secara besar-besaran ternyata tidak diimbangi dengan perkembangan masyarakat Jerman, hal ini banyak menimbulkan berbagai permasalahan sosial. Pada tahun 1848 agitasi sosial hanya terbatas pada beberapa dearah saja. Namun,  setelah tahun 1860 maka kekuatan berlipat dua. Ferdinand Lasalle selaku penggerak kaum buruh Jerman mengerahkan pasukannya untuk menuntut haknya kepada Marx, yang saat itu berada di London. (1863 : Allgemeine Deutsche Arbeitersverein). Namun, perjuangan tersebut sedikit mengalami kekacauan khususnya sepeninggal Lasaslle pada tahun 1864, terdapat suatu keraguan mengenai tujuan gerakan sosialis, terutama mengenai persoalan sampai seberapa jauh rakyat Jerman  dapat mengikuti aksi revolusi Marx. Akibat lain yang ditimbulkan dengan adanya industrialisasi di Jerman adalah kesenjangan sosial muncul golongan kapitalis yang membedakannya dari golongan rakyat biasa, yang menguasai berbagai sector industry di Jerman. Terjadi urbanisasi dan migrasi besar-besaran akibat lahan pertanian dan tempat tinggal penduduk banyak yang dijadikan sebagai lahan pertambangan dan jalan kereta api dan terbukanya lahan pekerjaan di pabrik-pabrik industry yang didirikan terutama di daerah perkotaan.
Prestasi terbesar yang diraih Jerman pada masa itu adalah adanya pembangunan industri khemis yang didasarkan pada ilmu pengetahuan.Pada masa itu, memang Inggris memegang peranan penting dalam hal menghasilkan barang-barang industri kimia, namun Jerman dengan seluruh usahanya dapat menyaingi Inggris, yakni dalam hal pengolahan pengolahan sintetis, seperti pembuatan obat-obat aspirin.
Antara tahun 1850-1914 merupakan masa dimana Jerman mengalami titik balik perekonomiannya, karena pada saat itu, jerman adalah sebuah negara yang berantakan dan masih agraris,dan sangat berbeda  jauh dengan Inggris tetapi dengan kegigihan para penduduknya, Jerman dapat berpindah menjadi negara industri dan dapat menyaingi Inggris.
Teori-Teori Modernisasi
Jika ditelaah lebih lanjut, kondisi perekonomian yang dilalui Negara Jerman pada saat itu dirasa cukup relevan apabila kita kaji dengan teori modernisasi Rostow. Dimana teori tersebut secara garis besar dapat menggambarkan kondisi perekonomian di Jerman tahun 1850-1914.
Teori W.W. Rostow : Lima Tahap Pembangunan
Rostow seorang ekonom merumuskan pemikiran pokoknya dalam karya klasiknya yang terkenal berjudul The Stages of Economic Growth. Dalam buku ini Rostow menyatakan ada lima tahapan pembangunan ekonomi, yang dimulai dari tahap masyarakat tradisional dan berakhir pada tahap masyarakat dengan konsumsi massa tinggi. Diantara kedua tahapan ini, Rostow menguraikan lebih jauh tahapan yang perlu dilalui, dan lebih khusus lagi yang dianggap kritis yaitu tahapan tinggal landas.
Rostow membagi proses pembangunan ke dalam  lima tahapan yaitu:
1. Tahap masyarakat tradisional (the traditional society), dengan karakteristiknya:
2. Tahap pembentukan prasyarat tinggal landas (the preconditions for takeoff), yang ditandai dengan:
3. Tahap tinggal landas (the take-off), yaitu ditandai dengan:
  • Industrialisasi meningkat;
  • Tabungan dan investasi semakin meningkat;
  • Peningkatan pertumbuhan regional;
  • Tenaga kerja di sektor pertanian menurun;
  • Stimulus ekonomi berupa revolusi politik,
4. Tahap pergerakan menuju kematangan ekonomi (the drive to maturity)
5. Tahap era konsumsi-massal tingkat tinggi (the age of high mass-consumption)
Titik sentral dari argumentasi Rostow adalah bahwa cepat atau lambat, semua masyarakat dunia akan melewati rentetan dari kelima tahap pertumbuhan ekonomi di atas. Faktor penentunya adalah kondisi alam, ekonomi, politik, dan budaya.
                Dengan demikian, dasar pembedaan proses pembangunan ekonomi menjadi lima tahap tersebut adalah karateristik perubahan keadaan ekonomi, sosial, dan politik, serta nilai-nilai dalam masyarakat yang terjadi di Negara Jerman pada tahun 1850-1914. Jerman pada saat itu termasuk ke dalam tahapan Tinggal Landas dimana industri mulai dikembangkan secara besar-besaran. Produksi pertanian mulai berkurang, serta Jerman yang merupakan Negara agraris berubah menjadi Negara industri mampu menyaingi Negara Inggris. Produk- produk kebutuhan tekstil dalam negeri dan lain-lain mulai banyak dihasilkan sehingga menjadikan harga-harga dalam negeri menjadi murah.

Created By: Listiani C (Pend. Sejarah UPI) 

1 komentar:

  1. keadaan Jerman pada tahun sebelum 1850 merupakan negara agraris, namun setelah beberapa tahub berikutnya, negara jerman mengalami perubahan yang cukup drastis, dimana negara ini berubah haluan dari negara agraris menjadi negara industri. hal ini didukung oleh beberapa faktor, dan yang paling dominan adalah faktor sumber daya manusia yang terus memotivasi untuk mengadakan perubahan.
    perubahan tersebut di dukung oleh rakyat dan pemerintah Jerman pada saat itu. Warga yang memilih tetap pada pertanian, seperti biasa bertani di wilayah pedalaman, sedangkan yang berubah menjadi industri pun memilih untuk tinggal di perkotaan.
    keadaan Jerman seperti itu sesuai dengan teori modernisasi rostow hususnya pada tahap pra tinggal landas, dimana aJerman mulai berbenah diri untuk menjadi negara yang lebih maju di klemudian hari.

    BalasHapus