Tidak ada satu negarapun di dunia ini yang tidak ingin kemajuan, semuanya
harus mengikuti perkembangan zaman apabila ingin maju. Begitulah seterusnya perkembangan perekonomian di dunia ini. Dari hal yang
sangat sederhana atau tradisional terus berkembang hingga menjadi sesuatu yang
sangat modern atau canggih. Hal tersebut juga di
alami oleh Jerman, sebuah negara yang awalnya merupakan negara agraris,
kemudian dengan proses yang cukup panjang , berubah menjadi salah satu negara
raksasa di dunia.
Jerman pada awalnya
merupakan sebuah negara agraris yang keadaannya tidak begitu baik. Jerman merupakan negara yang miskin akan bahan baku. Di Jerman hanya
terdapat beberapa komoditi utama, yakni lignit dan garam kalium . Tanaman lignit adalah
salah satu sumber utama listrik di Jerman. Sedangkan minyak, gas alam dan sumber daya lainnya,
untuk sebagian besar diimpor dari negara-negara lain.
Pada masa abad pertengahan, di negara Jerman tidak banyak
kota-kota besar yang berkembang seperti saat ini. Begitu juga dengan
industrinya yang sangat jauh tertinggal dari inggris pada masa itu. Namun
setelah tahun 1850,
Jerman beralih dari negara agraris ke negara industri yang modern. Memang dalam
pertengahan adab 19 itu, pertanian masih mengalami masa yang baik, tetapi
banyak faktor-faktor yang menyokong pertumbuhan
yang baik, dan juga faktor-faktor yang menyokong pertumbuhan industri
pun tak kalah banyak, antara lain :
·
Adanya sumber daya besi dan
batu-bara
·
penduduk yang rajin dan cakap
·
penempatan pimpinan perusahaan yang tepat
·
pemasukan metode-metode teknik baru
·
adanya pengusaha-pengusaha yang giat(Kruoo,siemens,dll)
Adanya
perkembangan industri secara besar-besaran ternyata tidak diimbangi dengan
perkembangan masyarakat Jerman, hal ini banyak menimbulkan berbagai
permasalahan sosial. Pada tahun 1848 agitasi sosial hanya terbatas pada
beberapa dearah saja. Namun, setelah
tahun 1860 maka kekuatan berlipat dua. Ferdinand Lasalle selaku penggerak kaum buruh
Jerman mengerahkan pasukannya untuk menuntut haknya kepada Marx, yang saat itu
berada di London. (1863 : Allgemeine Deutsche Arbeitersverein). Namun,
perjuangan tersebut sedikit mengalami kekacauan khususnya sepeninggal Lasaslle
pada tahun 1864, terdapat suatu keraguan mengenai tujuan gerakan sosialis,
terutama mengenai persoalan sampai seberapa jauh rakyat Jerman dapat mengikuti aksi revolusi Marx. Akibat
lain yang ditimbulkan dengan adanya industrialisasi di Jerman adalah
kesenjangan sosial muncul golongan kapitalis yang membedakannya dari golongan
rakyat biasa, yang menguasai berbagai sector industry di Jerman. Terjadi
urbanisasi dan migrasi besar-besaran akibat lahan pertanian dan tempat tinggal
penduduk banyak yang dijadikan sebagai lahan pertambangan dan jalan kereta api
dan terbukanya lahan pekerjaan di pabrik-pabrik industry yang didirikan
terutama di daerah perkotaan.
Prestasi terbesar yang
diraih Jerman pada masa itu adalah adanya pembangunan industri khemis yang
didasarkan pada ilmu pengetahuan.Pada masa itu, memang Inggris memegang peranan
penting dalam hal menghasilkan barang-barang industri kimia, namun Jerman
dengan seluruh usahanya dapat menyaingi Inggris, yakni dalam hal pengolahan
pengolahan sintetis, seperti pembuatan obat-obat aspirin.
Antara tahun 1850-1914 merupakan masa dimana Jerman mengalami titik balik perekonomiannya, karena
pada saat itu, jerman adalah sebuah negara yang berantakan dan masih
agraris,dan sangat berbeda jauh dengan
Inggris tetapi dengan kegigihan para penduduknya, Jerman dapat berpindah
menjadi negara industri dan dapat menyaingi Inggris.
Teori-Teori
Modernisasi
Jika ditelaah lebih lanjut,
kondisi perekonomian yang dilalui Negara Jerman pada saat itu dirasa cukup
relevan apabila kita kaji dengan teori modernisasi Rostow. Dimana teori
tersebut secara garis besar dapat menggambarkan kondisi perekonomian di Jerman
tahun 1850-1914.
Teori
W.W. Rostow : Lima Tahap Pembangunan
Rostow seorang ekonom merumuskan
pemikiran pokoknya dalam karya klasiknya yang terkenal berjudul The Stages of Economic Growth. Dalam
buku ini Rostow menyatakan ada lima tahapan pembangunan ekonomi, yang dimulai
dari tahap masyarakat tradisional dan berakhir pada tahap masyarakat dengan
konsumsi massa tinggi. Diantara kedua tahapan ini, Rostow menguraikan lebih
jauh tahapan yang perlu dilalui, dan lebih khusus lagi yang dianggap kritis
yaitu tahapan tinggal landas.
Rostow membagi proses
pembangunan ke dalam lima tahapan yaitu:
1. Tahap masyarakat tradisional (the
traditional society), dengan karakteristiknya:
2. Tahap pembentukan prasyarat tinggal
landas (the preconditions for takeoff), yang ditandai dengan:
3. Tahap tinggal landas (the
take-off), yaitu ditandai dengan:
- Industrialisasi meningkat;
- Tabungan dan investasi semakin
meningkat;
- Peningkatan pertumbuhan regional;
- Tenaga kerja di sektor pertanian
menurun;
- Stimulus ekonomi berupa revolusi
politik,
4. Tahap pergerakan menuju kematangan
ekonomi (the drive to maturity)
5. Tahap era konsumsi-massal tingkat
tinggi (the age of high mass-consumption)
Titik sentral dari
argumentasi Rostow adalah bahwa cepat atau lambat, semua masyarakat dunia akan
melewati rentetan dari kelima tahap pertumbuhan ekonomi di atas. Faktor
penentunya adalah kondisi alam, ekonomi, politik, dan budaya.
Dengan
demikian, dasar pembedaan proses pembangunan ekonomi menjadi lima tahap
tersebut adalah karateristik perubahan keadaan ekonomi, sosial, dan politik,
serta nilai-nilai dalam masyarakat yang terjadi di Negara Jerman pada tahun
1850-1914. Jerman pada saat itu termasuk ke dalam tahapan Tinggal Landas dimana
industri mulai dikembangkan secara besar-besaran. Produksi pertanian mulai
berkurang, serta Jerman yang merupakan Negara agraris berubah menjadi Negara
industri mampu menyaingi Negara Inggris. Produk- produk kebutuhan tekstil dalam
negeri dan lain-lain mulai banyak dihasilkan sehingga menjadikan harga-harga
dalam negeri menjadi murah.
Created By: Listiani C (Pend. Sejarah UPI)
keadaan Jerman pada tahun sebelum 1850 merupakan negara agraris, namun setelah beberapa tahub berikutnya, negara jerman mengalami perubahan yang cukup drastis, dimana negara ini berubah haluan dari negara agraris menjadi negara industri. hal ini didukung oleh beberapa faktor, dan yang paling dominan adalah faktor sumber daya manusia yang terus memotivasi untuk mengadakan perubahan.
BalasHapusperubahan tersebut di dukung oleh rakyat dan pemerintah Jerman pada saat itu. Warga yang memilih tetap pada pertanian, seperti biasa bertani di wilayah pedalaman, sedangkan yang berubah menjadi industri pun memilih untuk tinggal di perkotaan.
keadaan Jerman seperti itu sesuai dengan teori modernisasi rostow hususnya pada tahap pra tinggal landas, dimana aJerman mulai berbenah diri untuk menjadi negara yang lebih maju di klemudian hari.