Minggu, 01 Januari 2012

Perkembangan Sosio-Ekonomi Etnis Cina pada Masa Orde Baru

Orang Cina datang beremigrasi ke Indonesia, khususnya, dan di Asia Tenggara pada umumnya, datang merantau dengan tujuan untuk mencari nasib peruntungan yang baik. Hal ini dilakukan orang Cina, oleh karena didorong oleh keadaan aspek ekonomi, terutama oleh karena kehidupan yang serba seret akibat dari padatnya penduduk, sehingga sedikit memberikan kemungkinanaa bagi usaha mata pencahariannya.
                Pada masa pemerintahan Orde Baru, keberadaan etnis Cina merupakan masalah yang krusial dalam tatanan pemerintahan Soeharto. Masalah tersebut begitu kompleks bukan saja mengenai identitas kebangsaannya, tetapi juga masalah politik, ekonomi dan kebudayaannya yang berkembang di Indonesia. Citra Etnis Cina akhirnya dinilai memiliki pandangan yang negatif dikalangan pemerintahan Soeharto yang terlihat dalam kebijakan-kebijakannya.
                Masa pemerintahan Orde Lama maupun Orde Baru terlihat berbagai kebijakan yang mengatur sendi-sendi kehidupan Etnis Cina di Indonesia. Terlihat dari pemerintahan Orde Lama adanya Peraturan Presiden (PP) 10/1959 dengan kebijakan yang mengatur etnis Cina di Indonesia dan pada pemerintahan Orde Baru dalam Instruksi Presiden (Inpres) No 14/1967, yaitu pemerintah telah memberikan garis-garis kebijaksanaannya mengenai “Masalah Cina” . Indonesia hanya mengenal Warga Negara Indonesia (WNI) dan Warga Negara Asing (WNA).
Dalam buku “Dilema Minoritas Tionghoa” karya Leo Suryadinata dijelaskan bahwa dengan adanya Undang-Undang Kewarganegaraan pada tahun 1954 dan baru mendapat persetujuan kabinet pada Juli 1958 yang kemudiaan diberlakukan secara utuh pada tahun 1960. Sebelum diberlakukan Undang-Undang Kewarganegaraan orang-orang Tionghoa di Indonesia dianggap sebagai warga negara asing. Kondisi tersebut sangat berpengaruh terhadap situasi dan kondisi kehidupan sosial-ekonomi orang-orang Tionghoa.Kebijakan pemerintah dalam bidang sosial-ekonomi dengan dikeluarkannya PP No.10 pada bulan Mei 1959 yang secara substansinya melarang orang-orang asing untuk melakukan perdagangan di daerah-daerah pedesaan serta pemberlakuan Undang-Undang Agraria tahun 1960 mengakibatkan semakin memburuknya perekonomian Indonesia. Selain itu dengan adanya kebijakan tersebut pemerintah mendapat tekanan-tekanan politik dan intervensi langsung dari pihak pemerintah RRT. (Leo Suryadinata:1984).
                Sewaktu Orde Baru berjaya, sejak itu pula etnis Cina banyak mengalami diskriminasi. Hal itu bisa dibuktikan dengan adanya peraturan yang mengatur eksistensi etnis Cina di Indonesia, antara lain:
1.       Instruksi Presidium Kabinet RI No. 37/U/IN/6/1967 tentang Kebijaksanaan Pokok Penyelesaian Masalah Cina.
2.       Surat Edara Presidium Kabinet RI No. SE 36/Pres/Kab/6/1967 tentang Masalah Cina.
3.       Instruksi Presiden No.14/1967 tentang Agama, Kepercayaan, Adat Istiadat Etnis Cina.
4.       Instruksi Presiden No. 15/1967 tentang Pembentukan Staff khusus urusan Cina.
5.       Instruksi Mendagri No. 455.2-360 tentang Penataan Klenteng.
6.       Keputusan Kepala Bakin No.031/1973 tentang badan Koordinasi Masalah Cina.
7.       SK Menteri Perdagangan dan Kooperasi No.286/1978 tentang Pelarangan Impor, Penjualan, dan Pengedaran terbitan dalam bahsa dan aksara Cina.
8.       Surat Edaran Bank Indonesia No.SE 6/37/UPK1973 tentang Kredit Investasi untuk Golongan Pengusaha Kecil.
9.       Surat Edaran Menteri Penerangan No.02/SE/Dit tentang Larangan Penerbitan Dan Percetakan Tulisan/ Iklan Beraksara Dan Berbahasa Cina (Lopulalan dan Benjamin Tukan,2000:29).
Kebijakan asimilasi ditunjukkan untuk mengasimilasi dan menyerap Etnis Cina ke dalam Penduduk Indonesia. Kebijakan asimilasi ini meliputi penggunaan bahasa Indonesia terhadap nama-nama orang Etnis Cina di Indonesia, dalam hal pendidikan mengenai anak-anak Etnis Cina yang berkewarganegaraan Indonesia untuk masuk sekolah Indonesia, partisipasi politik dengan mengasimilasi organisasi-organisasi yang terbentuk pada zaman Soekarno.
Dalam bidang ekonomi, Soeharto memberikan kesempatan kepada keturunan Tionghoa untuk mengembangkan usahanya dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan Indonesia untuk memberikan legitimasi kekuasaannya. Dengan begitu ia membuka pintu Indonesia serta menerapkan politik pro-bisnis dan politik asimilasi total serta menghapus budaya Tionghoa menjadi Etnis Cina, sehingga Etnis Cina dapat menikmati kebebasan ekonomi dan pembatasan berpolitik. Kebijakan yang diterapkan pada zaman Orde Baru masih tetap menghadapi diskriminasi.
Soeharto memberikan perlakuan diskriminatif dan mengisolasikan golongan etnis Cina. Sejalan dengan hal tersebut, pemerintahan Soeharto melanjutkan pembaurannya dan memunculkan konsep SARA (Suku,Agam,Ras dan Antargolongan) yang ditujukkan kepada media agar tidak memberitakan hal-hal yang menyangkut dengan konsep tersebut. Dalam kenyataannya, proses pembauran yang diimplementasikan pemerintah tidak menunjukkan kerukunan hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, khususnya yang berkaitan dengan etnis Cina. Malahan yang terjadi sebaliknya, selama Orde Brau telah tejadi suatu gejala antara etnis Cina dan masyarakat terjadi sentimen kekerasan yang terjadi pada akhir kekuasaan Orde Baru yang terjadi sekitar bulan Mei 1998. (Tan,2008:206).
Selain itu menurut Leo, Kebijakan ekonomi Etnis Tionghoa di Indonesia secara ekonomi kuat, walaupun berlebihan untuk mengatakan mereka menguasai ekonomi Indonesia. Setelah Indonesia mencapai kemerdekaan politik pemerintah mempribumikan segalanya dalam sektor ekonomi dengan tujuan untuk membantu pengusaha pribumi. Peraturan dikeluarkan pada tahun 1974 yang mengharuskan investasi asing di Indonesia dikelola dalam bentuk usaha patungan, mitra Indonesia harus pribumi. Peraturan yang mencerminkan prinsip pribumi ini adalah Keppres No. 14A. Keppres ini menetapkan bahwa departemen dan lembaga-lembaga pemerintah memberikan prioritas kepada para pengusaha dan kontraktor kelompok ekonomi lemah (yaitu pribumi Indonesia) untuk membeli barang-barang dan mengadakan kontrak. 
Di bidang sosial, pemerintah ingin membentuk sebuah masyarakat multietnis menjadi sebuah bangsa, satu tanah air, satu bahasa. Motto Bhineka Tunggal Ika (Persatuan dalam perbedaan) mengakui berbagai kelompok etnis di Indonesia. Motto tersebut berlaku terhadap minoritas pribumi regional ini tetapi tidak berlaku terhadap etnis Tionghoa. Tujuan kebijakan Indonesia ini adalah menyerap Etnis Tionghoa ke dalam kelompok pribumi.
Era Soeharto muncul istilah masalah Cina yang melibatkan orang Tionghoa bekerja sebagai pegawai dengan pemberian gaji yang tinggi. Hal ini memberikan stigma yang negatif, maka pemerintah mengeluarkan kebijakan dalam surat keputusan surat edaran presidium kabinet ampera RI No Se-06/pre.kab/6/1967 diputuskan untuk melarang menggunakan kata Tionghoa dan diganti dengan Cina.
Tahun 1960 kebijakan mengenai bahasa dan kebudayaan menjadi kebijakan pemerintah untuk menghalangi bahasa Cina. Pemerintah menginstruksikan untuk menggunakan bahasa Indonesia terhadap nama-nama totok mereka. Tahun 1960 baru pemerintah melarang semua surat kabar berbahsa Cina terkecuali Yindunixia Ribao yang disponsori oleh militer.
Kebijakan yang bersifat asimilasi adalah peraturan perubahan nama yang dikeluarkan oleh Soekarno tahun 1961 tetapi tidak dilaksanakan akrena begitu rumitnya. Namun setelah Soeharto berkuasa pada tahun 1966, Soeharto memberlakukan peraturan perubahan nama bukanlah keharusan, tekanan politik dan sosial dilakukan terhadap warga negara Indonesia keturunan Tionghoa untuk menggunakan nama yang terdengar seperti nama Indonesia, banyak WNI yang mengubah nama mereka.
Kebijakan dalam bidang kebudayaan tidak berhasil dilaksanakan, karena orang-orang etnis Tionghoa masih melestarikan budaya leluhurnya. Dari semua kebijakan asimilasi yang paling berhasil dalam bidang pendidikan. Orang Tionghoa yang berkewarganegaarn Indonesia diharuskan memasukkan anak-anak mereka ke sekolah Indonesia. Banyak sekolah Cina yang dirubah menjadi sekolah Indonesia. Sebagian besar anak-anak dari peranakan Tionghoa mengenyam pendidikan di Indonesia, sehingga pemerintah mengeluarkan kebijakan dengan membatasi jumlah etnis Tionghoa yang berkuliah di Universitas-Universitas Negeri. Pemerintah hanya mengijinkan 10% orang-orang Tionghoa Indonesia untuk masuk Universitas negeri.

Created By: Shendy A (Pend. Sejarah  UPI)

65 komentar:

  1. M Nur Kholis Majid (0906059)
    Pendidikan Sejarah UPI
    Menarik ketika kita mengetahui mengenai perekonomian bangsa Indonesia justru dipegang dan dikuasai oleh golongan minoritas, yang sejatinya mereka adalah bangsa pendatang yang dalam hal ini dimaksudkan kepada etnis Cina. Sedangkan golongan mayoritas yang notabene adalah bisa dikatakan sebagai tuan rumah justru kehidupan ekonominya masih pada keadaan yang lebih lemah, dan kasus inilah yang diangkat pada artikel saudara Shendy Ariftia di atas. Menjadi semakin menarik lagi ketika kasus ini dikhususkan pada suatu masa, yaitu ketika masa pemerintahan orde baru.
    Pada masa orde baru, pemerintah memberi keleluasan terhadap etnis Cina untuk mengembangkan perekonomiannya. Namun, hal ini dirasa oleh etnis Cina sendiri masih ada unsur diskriminasi dan eksploitasi secara tidak langsung yang dimanfaatkan oleh pemerintah orde baru. Seperti yang kita ketahui meskipun dalam keadaan demikian semangat dan etos kerja etnis Cina tetap membara, sehingga etnis Cina di Indonesia tetap bisa untuk mengembangkan dan meningkatkan pertumbuhan ekonominya. Secara langsung maupun tidak langsung hal ini tentunya ikut membangun perekonomian Indonesia secara umum.
    Akan menemukan suatu keterkaitan jika teori dependensi baru yang dipopulerkan oleh Cardoso, dihubungkan dengan pertumbuhan dan perkembangan bahkan permasalahan perekonomian etnis Cina di Indonesia. Pemicu utama penerapan teori dependensi ini dapat kita lihat dari semangat dan etos kerja etnis Cina di tengah-tengah himpitan peraturan yang membelenggu pada masa orde baru, namun dari kesemuanya itu dijadikan suatu motifasi tersendiri bagi etnis Cina terutama para pelaku utama perekonomiannya, sehingga menjadikan para pengusaha sukses atau orang kaya di Indonesia adalah orang-orang keturunan etnis Cina.
    Perjalanan perekonomian etnis Cina pada masa orde baru tentunya dibumbui dengan lika-liku dan dinamika yang menarik untuk dikaji lebih dalam, mengingat pada masa orde baru ini adalah masa jaya-jayanya para pengusaha, pelaku perekonomian atau para pebisnis etnis Cina, namun jika dilihat dari sisi lainnya mereka berjuang dan memulai bisnisnya ditengah-tengah peraturan yang yang bisa dikatakan mengekang meraka. Untuk mengatasi keadaan yang demikian berbagai cara dilakukan oleh para pelaku ekonomi etnis Cina termasuk mendekati “Keluarga Cendana” yang notabene adalah keluarga orang nomer satu di Indonesia.
    Sehingga dari penjabaran diatas dapat disimpulkan bahwa teori yang diusung oleh Cardoso yakni “Teori Dependensi Baru” yang menyatakan bahwa teori ini tidak hanya ketergantungan dalam aspek ekonomi semata melainkan mencakup bahkan lebih memfokuskan pada aspek sosial dan politik, sangat berbeda dengan “Teori Dependensi Klasik” yang hanya berkonsentrasi pada aspek ekonomi saja. Kedekatan para pelaku perekonomian etnis Cina dengan para pejabat tentunya mengandung unsur kepentingan sosial dan politik sehingga hal ini tidak menutup kemungkinan adanya potensi terjadinya budaya Kolusi, Korupsi dan Nepotisme (KKN).

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pendidikan Sejarah UPI
      Menarik ketika kita mengetahui mengenai perekonomian bangsa Indonesia justru dipegang dan dikuasai oleh golongan minoritas, yang sejatinya mereka adalah bangsa pendatang yang dalam hal ini dimaksudkan kepada etnis Cina. Sedangkan golongan mayoritas yang notabene adalah bisa dikatakan sebagai tuan rumah justru kehidupan ekonominya masih pada keadaan yang lebih lemah, dan kasus inilah yang diangkat pada artikel saudara Shendy Ariftia di atas. Menjadi semakin menarik lagi ketika kasus ini dikhususkan pada suatu masa, yaitu ketika masa pemerintahan orde baru.
      Pada masa orde baru, pemerintah memberi keleluasan terhadap etnis Cina untuk mengembangkan perekonomiannya. Namun, hal ini dirasa oleh etnis Cina sendiri masih ada unsur diskriminasi dan eksploitasi secara tidak langsung yang dimanfaatkan oleh pemerintah orde baru. Seperti yang kita ketahui meskipun dalam keadaan demikian semangat dan etos kerja etnis Cina tetap membara, sehingga etnis Cina di Indonesia tetap bisa untuk mengembangkan dan meningkatkan pertumbuhan ekonominya. Secara langsung maupun tidak langsung hal ini tentunya ikut membangun perekonomian Indonesia secara umum.
      Akan menemukan suatu keterkaitan jika teori dependensi baru yang dipopulerkan oleh Cardoso, dihubungkan dengan pertumbuhan dan perkembangan bahkan permasalahan perekonomian etnis Cina di Indonesia. Pemicu utama penerapan teori dependensi ini dapat kita lihat dari semangat dan etos kerja etnis Cina di tengah-tengah himpitan peraturan yang membelenggu pada masa orde baru, namun dari kesemuanya itu dijadikan suatu motifasi tersendiri bagi etnis Cina terutama para pelaku utama perekonomiannya, sehingga menjadikan para pengusaha sukses atau orang kaya di Indonesia adalah orang-orang keturunan etnis Cina.
      Perjalanan perekonomian etnis Cina pada masa orde baru tentunya dibumbui dengan lika-liku dan dinamika yang menarik untuk dikaji lebih dalam, mengingat pada masa orde baru ini adalah masa jaya-jayanya para pengusaha, pelaku perekonomian atau para pebisnis etnis Cina, namun jika dilihat dari sisi lainnya mereka berjuang dan memulai bisnisnya ditengah-tengah peraturan yang yang bisa dikatakan mengekang meraka. Untuk mengatasi keadaan yang demikian berbagai cara dilakukan oleh para pelaku ekonomi etnis Cina termasuk mendekati “Keluarga Cendana” yang notabene adalah keluarga orang nomer satu di Indonesia.
      Sehingga dari penjabaran diatas dapat disimpulkan bahwa teori yang diusung oleh Cardoso yakni “Teori Dependensi Baru” yang menyatakan bahwa teori ini tidak hanya ketergantungan dalam aspek ekonomi semata melainkan mencakup bahkan lebih memfokuskan pada aspek sosial dan politik, sangat berbeda dengan “Teori Dependensi Klasik” yang hanya berkonsentrasi pada aspek ekonomi saja. Kedekatan para pelaku perekonomian etnis Cina dengan para pejabat tentunya mengandung unsur kepentingan sosial dan politik sehingga hal ini tidak menutup kemungkinan adanya potensi terjadinya budaya Kolusi, Korupsi dan Nepotisme (KKN).

      Hapus
    2. Dri apa yng sya dpt dri artikel di atas sekarng malah perekonomian etnis china lebih maju di banding etnis asli indonesia sendiri padahal pada zama orde baru perekonomian etnis china bnyak penghalangnyaa

      Hapus
    3. Faiq Mahruz
      XII IPS 1
      Pak majiid the best

      Hapus
  2. Apakah Chelsea nyaman di Europa League?

    BalasHapus
  3. Albert, XII IPS 1

    Artikelnya sangat berkualitas, mendidik, dan mengedukasi. Membantu siswa dalam memahami materi. Terima kasih pak Majid

    BalasHapus
  4. M. Ardhi, XII IPS 1

    Terima kasih atas artikelnya kami sangat terbantu dengan adanya artikel ini. Semoga ilmu yang bapak majid berikan bermanfaat.

    BalasHapus
  5. Etnis Tionghoa di Indonesia telah ada sejak masa kerajaan-kerajaan di Indonesia. Mereka bahkan juga terlibat penyebaran agama Islam di Indonesia, meskipun sebagian besar beragama non-muslim

    · Etnis Tionghoa di Indonesia pada era kolonial memiliki nasib yang lebih baik daripada kaum pribumi. Meskipun begitu ada juga beberapa tokoh Tionghoa yang mendukung perjuangan bangsa Indonesia.

    · Pada masa orde lama etns Tionghoa amatlah dihargai karena adanya poros Jakarta-Peking. Namun etnis ini menjadi pelampiasan massa karena peristiwa G30S/PKI, sehingga menimbulkan trauma.

    · Pada masa orde baru pergerakan kaum Tionghoa semakin terbatas, karena adanya kekhawatiran pemerintah akan adanya penggulingan kekuasaan seperti masa G30S/PKI. BeberapaSalah satu aturan yang mendiskriminasikan etnis Tionghoa adalah penggantian nama orang Cina menjadi nama orang Indonesia.

    · Pada era reformasi etnis Tionghoa memasuki masa perkembangan yang berarti, seperti diakuinya imlek sebagai hari libur dan agama khongfuchu menjadi agama yang resmi diakui di Indonesia.

    BalasHapus
  6. Salsa Putri Amalia17 Oktober 2018 pukul 11.42

    Etnis Tionghoa di Indonesia telah ada sejak masa kerajaan-kerajaan di Indonesia. Mereka bahkan juga terlibat penyebaran agama Islam di Indonesia, meskipun sebagian besar beragama non-muslim

    · Etnis Tionghoa di Indonesia pada era kolonial memiliki nasib yang lebih baik daripada kaum pribumi. Meskipun begitu ada juga beberapa tokoh Tionghoa yang mendukung perjuangan bangsa Indonesia.

    · Pada masa orde lama etns Tionghoa amatlah dihargai karena adanya poros Jakarta-Peking. Namun etnis ini menjadi pelampiasan massa karena peristiwa G30S/PKI, sehingga menimbulkan trauma.

    · Pada masa orde baru pergerakan kaum Tionghoa semakin terbatas, karena adanya kekhawatiran pemerintah akan adanya penggulingan kekuasaan seperti masa G30S/PKI. BeberapaSalah satu aturan yang mendiskriminasikan etnis Tionghoa adalah penggantian nama orang Cina menjadi nama orang Indonesia.

    · Pada era reformasi etnis Tionghoa memasuki masa perkembangan yang berarti, seperti diakuinya imlek sebagai hari libur dan agama khongfuchu menjadi agama yang resmi diakui di Indonesia.

    BalasHapus
  7. Wahyu, XII IPS 1

    Artikel yang menarik dari artikel ini saya jadi tahu kalo perekonomian bangsa indIndone di pegang dan dikuasai bangsa minoritas.
    Terimakasih pak Majid

    BalasHapus
  8. Tirta Alfian

    Artikelnya sangat bermanfaat, menambah pengetahuan, dan dipaparkan dengan sangat jelas. Menjadikan kita manjadi orang yang luas pengetahuan mengenai sejarah ��

    BalasHapus
  9. M. Bayu Purnomo Aji, XII IPS 1

    Informasi yang sangat bermanfaat pa, banyak ilmu ilmu yang belum saya tau jadi tau. Sukses terus & sehat selalu pa.

    BalasHapus
  10. Mariana Utami XII IPS 319 Oktober 2018 pukul 11.14

    Artikel yang sangat bermanfaat dan bisa menambah wawasan bagi kami para pelajar.

    BalasHapus
  11. Menurut saya, artikel ini berisi hal-hal yang sangat bermanfaat bagi pelajar dan membuat pelajar memiliki wawasan yang lebih luas.

    BalasHapus
  12. Komala sari

    Terimakasih atas Artikel yang sangat bermanfaat dan menambah wawasan pengetahuan untuk pelajar.

    BalasHapus
  13. GHINA Q.A
    XII IPS 3

    Artikelnya bagus,danSangat membantu dalam menambah ilmu pengetahuan. Trimakasih pa majiddd

    BalasHapus
  14. Silviera Emalyanur Pradini
    XII IPS 3

    teori dependensi ini berdampak positif bagi etnis cina, karena membuat para pelaku perekonomiannya termotivasi meskipun mendapat belenggu dari peraturan masa orde baru. sehingga dapat menjadikan mereka pengusaha sukses di Indonesia. menurut saya apabila di lihat dari sudut pandang etnis cina hal ini sangat menguntungkan mereka.

    artikelnya sangat bermanfaat sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kami. terima kasih pak.

    BalasHapus
  15. Terima kasig dengan artikel ini saya bisa tahu tentang informasi ini semoga bisa bermanfaat untuk saya ,terima kasih pak majid atas infonya

    BalasHapus
  16. Terima kasih pak artikelnya membantu untuk belajar dan menambah wawasan bagi saya,dan sangat bermanfaat sekali pak majidddd

    BalasHapus
  17. Salsabila FR xii ips 2
    Terima kasih pak artikelnya membantu untuk belajar dan menambah wawasan bagi saya,dan sangat bermanfaat sekali pak majidddd

    BalasHapus
  18. yolanda maharani, XII ips 2

    terima kasih, artikel yang sangat bermanfaat.

    BalasHapus
  19. Sangat bagus artikelnya dan sangat bermanfaat

    Jatidea Awaludin Syifa 12 IPS 2

    BalasHapus
  20. Muhamad Gymnastiar bayhaqi XII IPS 2

    Artikel ini sangat bermanfaat bagi kaum pelajar yang membacanya , semoga maju mandiri sejahtera...

    BalasHapus
  21. Fasa Fisiari XII 2 IPS
    Semua bisa berpendapat dan ada yg pro dan kontra. Dan artikel ini pun bisa dipandang dari segi etnis Tionghoa maupun dari segi Indonesia. Intinya kita harus lebih baik lagi mengembangkan ekonomi&politik Indonesia sebaik etnis Tionghoa yg mendapatkan diskriminasi.

    Artikel nya sangat membantu dalam pembelajaran 'perkembangan politik dan ekonomi pada masa orde baru dan reformasi' terimakasih, sudah memberi banyak pengetahuan yg bermanfaat��

    BalasHapus
  22. Annisa oktaviani XII IPS 2

    Artikel ini sangat bermanfaat, sangat membantu dalam pembelajaran dan dapat dipahami secara jelas. Memperluas ilmu pengetahuan dan wawasan. terima kasih.

    BalasHapus
  23. Sekar Septi Ayu Nur Alifah XII IPS
    Terima kasih berkat artikel ini saya mendapatkan pengetahuan yang baru dan sangat bermanfaat

    BalasHapus
  24. Kita semua tahu jika perekonomian yang dikelola etnis cina memang secara tidak langsung ikut menambah pendapatan negara meskipun terkesan mengurangi perekonomian pribumi, namun disetiap kebijakan selalu menimbulkan pro dan kontra terlebih lagi perbedaan kepentingan dalam penentuan kebijakan tersebut.

    Terimakasih, artikel ini menjadi salah satu referensi untuk pembelajaran materi perkembangan ekonomi masa orde baru 🌠

    BalasHapus
  25. Kita semua tahu jika perekonomian yang dikelola etnis cina memang secara tidak langsung ikut menambah pendapatan negara meskipun terkesan mengurangi perekonomian pribumi, namun disetiap kebijakan selalu menimbulkan pro dan kontra terlebih lagi perbedaan kepentingan dalam penentuan kebijakan tersebut.

    Terimakasih, artikel ini menjadi salah satu referensi untuk pembelajaran materi perkembangan ekonomi masa orde baru 🌠

    (Uta) hehe

    BalasHapus
  26. M fajri romdoni XII IPS 2

    Artikel yang menarik yang tentunya sangat bermanfaat menambah pengetahuan dan wawasan bagi kami para pelajar untuk membantu dalam pembelajaran "perkembangan politik & ekonomi pada masa orde baru dan reformasi"
    Terimakasih atas artikelnya pak majid

    BalasHapus
  27. Artikelnya Sangat bermanfaat, menambah pengetahuan, dan dipaparkan dengan sangat jelas. Menjadikan kita manjadi orang yang luas pengetahuan mengenai sejarah Indonesia, Dari artikel ini saya jadi tahu kalo perekonomian bangsa Indonesia di pegang dan lebih dikuasai bangsa minoritas.
    Sukses terus Pak Majid!!

    BalasHapus
  28. Ayu Amanah XII IPS 2

    Menurut saya artikel ini sangat menarik, mudah di pahami, dan tentunya sangat bermanfaat, dengan adanya artikel ini saya mendapatkan pengetahuan dan dapat memperluas wawasan. Artikel ini sangat cocok menjadi salah satu referensi untuk pembelajaran. Terimakasih

    BalasHapus
  29. Mohamad Luthfi Hamdani XII IPS 219 Oktober 2018 pukul 20.39

    Artikelnya Sangat bermanfaat, menambah pengetahuan, dan dipaparkan dengan sangat jelas. Menjadikan kita manjadi orang yang luas pengetahuan mengenai sejarah Indonesia, Dari artikel ini saya jadi tahu kalo perekonomian bangsa Indonesia di pegang dan lebih dikuasai bangsa minoritas.
    Sukses terus Pak Majid!!

    BalasHapus
  30. Safira Saffa Ashilah XII 2 IPS

    Artikel yang saya baca ini sangat bermanfaat dan membantu dalam pembelajaran. sehingga pengetahuan kita mengenai sejarah semakin luas terutama dalam materi perkembangan ekonomi&politik pada masa orde baru. Terima kasih pak.

    BalasHapus
  31. Muh.Ihya Alimuddin XII-IPS 2
    Artikel yang menarik dan bermanfaat, makasih banyak pak sudah menambah wawasan bagi para pelajar dan sangat membantu dalam proses pembelajaran, guru yang patut di contoh nihh.
    Makasih banyak pak Majid .

    BalasHapus
  32. Farah Dini S , XII IPS 2
    Artikel ini sangat bermanfaat sekali bisa menambah ilmu dan wawasan yg lebih luas, sangat membantu sy untuk lebih mudah memahami materi tentang perkembangan sosio-ekonomi etnis cina pada masa orde baru. Terimakasih pak.

    BalasHapus
  33. Terimakasih Pa Majid karena artikel ini sangat bermanfaat dapat menambah wawasan saya dalam mata pembelajaran sejarah terutama pada materi perkembangan sosio-ekonomi etnis cina pada masa orde baru

    BalasHapus
  34. Adri.nugraha XII 2 IPS

    Artikel ini sangat menarik karena banyak sekali masalah posisi etnis cina di indonesia, dan mereka banyak menerima diskriminasi oleh berbagai lapisan masyarakat pribumi,karema dianggap warga asing yang berhijrah ke indonesia karena aspek ekonomi dan banyaknya populasi warga cina sehingga mereka harus berhijrah ke negara lain.Dan yang paling uniknya lagi adalah mereka yang notabennya pendatang akan tetapi menguasai ekonomi indonesia,berbanding terbalik dengan pribumi yang masih lemah dalam ekonominya,namun dengan adanya etnis cina dapat membantu perekonomian indonesia.karena diskriminasi itulah menjadi cambuk mereka untuk berjuang lebih dari yang lain baik di bidang ekonomi,sosial,dan politik.



    Dengan adanya artikel ini saya tahu bahwa etnis cina berjuang mati-matian untuk memperoleh hak mereka di indonesia sebagai minoritas, tidak hanya datang ke indonesia lalu dagang dan diaku sebagai wni (kirain gtu wkwk).Makasih banyak pak infonya, sangat bermanfaat,dan membantu saya dalam pembelajaran di skolah mengenai orde baru������

    BalasHapus
  35. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  36. Sandra XII IPS 2
    Artikelnya sangat bermanfaat dan menambah wawasan pelajar tentang materi sosio-ekonomi etnis cina pada masa orde baru. Terimakasi banyak pa majid

    BalasHapus
  37. Nurfitriani Hanifah XII IPS 2

    Artikelnya sangat bermanfaat, membantu saya dalam memahami materi perkembangan sosio ekonomi etnis cina pada masa orde baru. Terimakasih pak

    BalasHapus
  38. Artikelnya sangat bermanfaat, mantappp!!!! Guru the best!!!

    BalasHapus
  39. Guru Gue ini Artikelnya sangat bermanfaat Sangat Enak dibaca apalagi sambil makan risoles terimakasih

    BalasHapus
  40. Cindhy Ayu Atikasari XII 2 IPS
    Menurut saya artikel ini sangat menarik, mudah di pahami, dan sangat bermanfaat bagi pelajar, dengan adanya artikel ini saya mendapatkan pengetahuan dan dapat memperluas wawasan. Artikel ini sangat membantu dalam proses belajar. Sangatt bagus

    BalasHapus
  41. Widia priandini fatimah
    XII ips 2
    Sekarang sara itu masih ada tapi tidak separah pada masa orde baru karena seharusnya kita itu mengedepankan bhineka tunggal ika, dan indonesia itu pada hakikatnya beraneka ragam dan seharusnya kita hormati bukan didiskriminasi
    Terimaksih

    BalasHapus
  42. Shafa aulia 12 IPS 2

    Menurut saya diskriminasi masih terjadi pada kaum minoritas hingga sekarang, hal ini dapat membuat perpecahan. Untuk itu kita harus menghindari hal tersebut.

    BalasHapus

  43. XII IPS 2

    artikelnya sangat bermanfaat. dan keadaan pada saat orde baru dan sekarang ada sedikit persamaan mengenai diskriminasi terhadap kaum minoritas yang tinggal di Indonesia,sehingga banyak kaum minoritas merasa terkucilkan. seharusnya kaum mayoritas merangkul kaum minoritas agar tidak ada lagi diskriminasi dan juga Indonesia merupakan negara yang memiliki berbagai macam kebudayaan

    BalasHapus
  44. Valya gita
    XII IPS 2
    Artikel ini sangat bermanfaat dan dapat menambah wawasan saya.
    Pada saat ini juga masih terjadi diskriminasi terhadap kaum minoritas, tetapi tidak separah dulu karena pada saat ini indonesia sudah lebih terbuka dengan suku budaya lainnya.

    BalasHapus
  45. Kita semua tahu jika perekonomian yang dikelola etnis cina memang secara tidak langsung ikut menambah pendapatan negara meskipun terkesan mengurangi perekonomian pribumi, namun disetiap kebijakan selalu menimbulkan pro dan kontra terlebih lagi perbedaan kepentingan dalam penentuan kebijakan tersebut.
    Dwi pandri

    BalasHapus
  46. Terimakasih sudah membuat artikel diatas,dengan adanya artikel tersebut proses pembelajaran lebih jelas dan mengerti tentang hal diatas yg dijelaskan

    BalasHapus
  47. Yulinda Supriyatin
    XII 2 IPS
    Artikel diatas sangat menarik, karena kita bisa mengetahui bahwa pada saat itu perekonomian Indonesia dikuasai justru oleh golongan minoritas yakni Etnis China. Sedangkan penduduk pribumi justru masih lemah dalam mengembangkan perekonomiannya. Tetapi dalam hal ini secara tidak langsung memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia secara umum.

    BalasHapus
  48. Widya Raissa putri29 Oktober 2019 pukul 07.21

    Artikel ini sangat bermanfaat dan membantu dalam pembelajaran. Terutama dalam materi perkembangan ekonomi&politik pada masa orde baru.
    Dan mungkin ini salah satu alasan etnis china memiliki daya juang yang tinggi.

    BalasHapus
  49. Sangat bermanfaat rill pa majid gg geming

    BalasHapus