Oleh :
Anita Megamarinti
Galih Somantri
Hasan
PERKEMBANGAN FILSAFAT CINA
filsafat
cina memiliki sejarah panjang dalam perkembangannya.filsafat cina yang muncul
didahuli oleh mitologi, legenda dan takhayul cina filsafat cina sudah muncul
sejak zaman dinasti zhou (1122-256 SM) maka dengan demilkian filsafat cina
dapat dikatakan memiliki sejarah jauh lebih panjang dibandingkan dengan
filsafat yunani yang saat ini membentuk
filsafat barat, menjadi dasar ilmu pengetahuan dan mempengaruhi globalisasi.
Cara berfikir filsafat cina memiliki ruang tersendiri, filsafat cina
meninggalkan pengaruh tak hanya di negeri asalnya melainkan juga di negeri lain
seperti Jepang, Taiwan, Korea, Vietnam dan Singapura.
Filsafat
cina memiliki keunikan tersendiri dan suatu misteri dimana filsafat cina mampu
mendukung suatu kebudayaan sehingga terus berlangsung selama tiga milenium.
Kedati sejarah kelahirannya yang panjang namun filsafaat cina belum terlalu tua
dalam khasanah akademik internasional sekitar zaman pencerahan berlanjut pada
abad ke-17 – 18 para ahli sinologi menaruh perhatiaannya terhadap filsafat
cina. Suatu hal yang tidak mudah dalam mempelajari filsafat cina, jika
berbicara filsafat cina maka tidak bisa dilepaskan dengan geografi, tradisi,
sejarah politik, sastra, terutama dengan bahasa Han yang terdapat di cina.
Filsafat cina memiliki keunikan tersendiri yang membedakan dengan filsafat
barat ataupun filsafat India. Dalam penulisan filsafat cina lebih menekankan
pada pemberian kesan ( suggetive) dibanding dengan gaya definitif yang bisa
kita temukan pada filsafat barat. ‘..Seperti yang dikatakan Fung Yulan,
bukannya ‘to read along the lines” (membaca disepanjang baris) melainkan “to read
between the lines” ( membaca di antara baris)..’ (sejarah filsafat tiongkok
2010: 10-11). Dalam mempelajari filsafat cina ada pepatah bahwa kita harus pandai membaca apa yang tidak
tertulis, melihat yang tidak tampak, dan mendengar apa yang tak diucapkan.
Filsafat cina lebih pragmatis, didalamnya diajarkan bagaimana manusia harus
bertindak supaya terjadi keseimbangan antara dunia dan surgawi, maka manusia
menurut filsafat cina dapat menentukan nasib dan tujuannya sendiri hal itulah
yang mempengaruhi kepribadian bangsa cina yang terkenal dengan kemandiriannya.
Secara umum filsafat cina menekankan kebajkan, kebijaksanaan, kekeluargaan,
harmoni dan penghormatan kepada leluruh sedangkan filsafat barat menekankan
ambisi, individualisme, rasionalitas, kekuatan dan kebebasan. Dengan berbagai
perbedaan keduanya terdapat kesamaan juga yaitu baik filsafat cina maupun barat
memandang harmoni antara alam dengan manusia sebagai tujuan akhir dari filosofi
yang terus berproses tanpa henti.
Filsafat
cina mula-mula menfokuskan diri pada alam raya (Tian) tetapi langsug dengan
kaitannya dengan manusia yang harus sejalan dengan alam itu. Filsafat cina
terutama berkembang dan bersemi di kawasan utara cina, bukan kawasan selatan
terutama disepanjang sungai Huang-he dan sungai Wei, kecenderungan itu
diakibatkan oleh orang-orang yang karena menghadapi cuaca yang lebih keras,
mereka juga serius dalam menghadapi tantangan hidup dan usaha memahami
maknanya. Untuk lebih memahami sejarah tiongkok maka harus mengenal pembabakan
histori dari berbagai dinasti yang telah berkuasa di cina, yaitu :
- Dinasti Xia ( 2205-1766 SM)
Beberapa
sumber menyatakan dinasti Xia termasuk kedalam masa prasejarah karena bukti
historinya masih sering diragukan, tidak banyak sumber yang menceritakan
mengenai peninggalan Dinasti Xia. Suatu yang menarik justru lebih banyak sumber
yang didapat dari zaman sebelun Dinasti Xia ini mengenai legenda maupun
folklore. Meskipun demikian sekitar tahun 1950 di suatu situs dekat kota Yanshi
ditemukan bekas-bekas istana Dinasti Xia namun peninggalan berupa tulisan yang
menunjukan nama Dinasti ataupun para penguasanya tidak ditemukan. Jelaslah
filsafat tiongkok belum muncul pada masa ini.
- Dinasti Shang ( 1766-1123 )
Disebut
juga Dinasti Yin oleh orang Dinasti Zhou. Dinasti ini berkebang sekitar daerah
sungai Huang-he. Beberapa ahli sejarah
menyatakan Dinasti Sang merupakan awal mula sejarah tertulis cina, ditandai
dengan terdapat banyak peninggalan temprung kura-kura yang ditulisi aksara sehingga menjadi cikal bakal
aksara Han sekarang ini.
- Dinasti Zhou ( 1122-256 SM )
Pada
masa Dinasti Zhou ini kebudayaan yang ditandai sastra dan filsafat cina baru
mulai berkembang. Dinasti Zhou yang merupakan dinasti terpanjang dalam sejarah
cina merentang zaman sejak dimulainya penulisan aksara-aksara orakel pada
tempurung kura-kura sampai pada zaman penulisan naskah-naskah tionghoa klasik
yang kita kenal sekaranh ini. Filsafat cina yang pertama kali ditandi oleh
Kunfusianisme dan Daoisme berkembang dalam periode pertengahan Dinasti Zhou yang
dinamai dengan zaman Chungqiu atau periode musim semi dan musim gugur. Fung
Yulan menyebutkan zaman ini sebagai zaman para filsof. Sebutan itu
menggambarkan ketika Dinasti Zhou jatuh bangun menjelang datangnya Qin Shi
Huangdi yang menjadi cikal bakal Dinasti Qin. Pada masa Dinasti ini orang-orang
terpelajar bebas bergerak dari istana ke istana, naskah-naskah klasik yang
kemudian menjadi standar untuk zaman selanjutnya dihasilkan dari masa
dinasti Zhou. Salah satu naskah tua yang
dihasilkan adalah Shijing buku tembang yang memuat 305 syair dan dihasilkan
dalam kurun waktu yang panjang atara tahun 1100 dan 600 SM. Naskah ini menjadi
pedoman hidup untuk rakyat maupun penguasa Zhou, selain itu ada naskah Liujing
yang merupakan literatur wajib dalam filsafat kuno. Pada akhir masa ini pun terjadi pergorakan sosial dan
politik, Pergolakan sosial dan politik pada akhir masa
Dinasti Chou tersebut menimbulkan banyak masalah untuk segera dipecahkan.
Keadaan chaos itu menjadi pendorong dan motivasi bagi para pemikir (filosof)
untuk mengerahkan pemikirannya guna menemukan cara mengatasi krisis moral dan
politik yang timbul pada zaman itu. Karena
banyaknya para pemikir yang tumbuh dan tersebar pada bagian akhir zaman Dinasti
Chou, muncullah
satu istilah yang
biasa disebut “seratus aliran ajaran filsafat”. Kegiatan pemikiran dan ajaran
filsafat tersebut dipupuk dan diperkuat oleh semakin merebaknya
pertentangan-pertentangan politik kala itu yang menimbulkan kesadaran berpikir
mengenai moral dan politik. Salah
satu aliran filsafat yang kemudian mengalami kemajuan pesat dan terkenal pada
saat itu adalah Confusianisme
- Dinasti Qin ( 221- 206 SM )
Dinasti
Qin merupakan Dinasti yang menggantikan Dinasti Zhou, rajanya Qin Shi Huangdi
berhasil mempersatukan tujuh kerajaan sekaligus yang masuk pada kekaisaran Qin.
Pada masa ini banyak kemajuan mulai dari militer, ekonomi dan pengetahuan. Pada
bidang hukum memberlakukan hukum yang sangat ketat berkat penerapan ajaran
Fa-jia. Pada masa ini pula terjadi pembunuhan terhadap 460 sarjana konfusianisme
dengan menyuruh orang untuk mengubur mereka hidup-hidup dan pembakaran semua
buku, kecuali buku-buku mengenai kedokteran, pertanian dan ilmu nujum. Masa ini merupakan masa yang kelam bagi para
kunfusianisme karena terjadi pelarangan terhadap ajaran ini.
- Dinasti Han (206 SM- 220 M)
Pada
masa ini terjadi restorasi terhadap khasanah filsafat dan sastra cina yang
menjadi korban besar dari peristiwa pembakaran buku masa Qin. Pencarian dan
pengumpulan kembali naskah-naskah yang cerai berai dilakukan dalam sejumlah
proyek yang diperintahkan oleh pelbagai kaisar Dinasti Han. Masa ini telah
titemukan cara pembuatan kertas dan teknik percetakan sehingga mempermudah
dalam penyimpanan naskah-naskah filsafat, selain itu buddhisme mulai masuk ke
cina. Pada masa inipun untuk pertamakalinya sejarah cina ditulis,yaitu oleh Szu
Ma Ch’ien yang merupakan sejarahwan cina yang berasal dari Dinasti Han hidup
sekitar 100 SM.
- Dinasti Tang (618-907 M )
Kerajaan
T’ang didirikan oleh Li Shih Min yang terkenal dengan nama Kaisar T’ang T’ai
Tsung. Ia memperluas wilayah kekuasaannya ke luar negeri Cina seperti selatan
menguasai Ton-kin, Annam dan Kamboja. Ke sebelah barat menguasai Persia dan
laut Kaspia. Di bawah kekuasaan T’ang T’ai Tsung, Dinasti T’ang mencapai masa kejayaannya.
Pada bidang seni syair dan seni lukis terdapat seniman-seniman yang terkenal
seperti Li Tai Po, Tu Fu, dan Wang Wei.
Tindakan-tindakan kaisar T’ang T’ai
Tsung yang menarik perhatian rakyatnya adalah sebagai berikut:
1. Dikeluarkannya undang-undang yang mengatur pembagian tanah.
2. Membuat peraturan-peraturan pajak.
2. Membuat peraturan-peraturan pajak.
3. Membagi Kerajaan Cina menjadi 10 Provinsi.
Pada abad ke-10 M, dinasti T’ang runtuh
dan Cina kembali mengalami kekacauan dan silih berganti raja-raja memerintah.
Baru pada tahun 960 kekacauan ini berhasil diatasi dan selanjutnya berdiri
Dinasti Song. Pada Masa ini pula terjadi pemberangusan terhadap
buddhisme.
- Dinasti Song ( 960- 1275 M )
Zaman
ini memunculkan seorang filsof yang sebaiknya tidak dilewatkan yaitu Zhu Xi
(1130-1200 M) yang menginjeksi gagasan-gagasan Daois danbuddhis kedalam
kunfusianisme.
- Dinasti Yuan ( 1279-1368 M )
Dinasti
ini didirikan oleh orang-orang mongol yang behhasilkan menggulgkan dinasti
sebelumnya dibawah pimpinanan kubilai khan yang merupakan cucu dari Genghis
Khan. Kemungkinan besar Kubilai Khan berperan memperkenalkan cina ke dratan
eropa, dimasa pemerintahannya orang-orang eropa mulai mendalami naskah-naskah
klasik cina.
- Dinasti Ming ( 1368- 1644 M )
Dinasti Ming adalah dinasti satu
dari dua dinasti yang didirikan oleh pemberontakan petani sepanjang sejarah Cina. Dinasti ini
adalah dinasti bangsa Han
yang terakhir memerintah setelah Dinasti
Song. Pada tahun 1368, Zhu Yuanzhang berhasil mengusir bangsa Mongol kembali ke
utara dan menghancurkan Dinasti Yuan yang mereka dirikan. Ia mendirikan
dinasti Ming dengan
ibukotanya di Yingtian (sekarang Nanjing) sebelum
putranya, Zhu Di,
yang menjadi kaisar ke-3 memindahkan ibukota ke Shuntian (sekarang Beijing).
Yingtian kemudian berganti nama menjadi Nanjing (ibukota selatan).
Pada masa ini kaum
neo-kunfusianis lebih memusatkan perkembangan ilmu dan filsafat sehinnga
masuklah pada zaman politik menutup diri dari luar cina dan segala bentuk
kemajuan.
- Dinasti Qing/Ch’ing (1644-1912 M)
Merupakan
dinasti yang didirikan oleh kaum manchu.
- Republik Tiongkok ( Zhonghua Minguo 1912 M)
Pada
tahun 1912 Dinasti
Qin runtuh kemudian didirikan Republik Tiongkok oleh Dr. Sun Yat Sen.
Bedasarkan pembabakan sejarah di Cina filsafat mulai muncul pada masa Dinasti
Zhou ditandai dengan munculnya kunfusianisme dan daoisme.
Pada perkembangan selanjutnya filsafat cina semakin berkembang dan banyak
bermunculan, namun ada sebagian filsafat yang dilarang seperti kunfusianisme
pada masa Dinasti Qin, sedangkan pada masa Dinasti Han hal tersebut diperbaiki
sehingga para filsafat dapat berkembang kembali terutama kunfusianisme. Perkembangan selanjutnya terdapat
dua aliran filsafat besar
yang berkembang, yaitu Confusianisme dan Taoisme. Kong
Hu Cu merupakan seorang filosof besar Cina. Dialah orang pertama pengembang
sistem yang memadukan alam fikiran dan kepercayaan orang Cina yang paling besar
filosofinya menyangkut moralitas orang perorang dan konsepsi suatu pemerintahan
tentang cara-cara melayani rakyat dan memerintahnya lewat tingkah laku teladan
yang sekarang telah menyerap dalam kehidupan dan kebudayaan orang Cina selama
lebih dari dua ribu tahun. Dari pengaruh pemikiran inilah Confusianisme banyak
menghasilkan para intelektual di Cina, dan pengaruh intelektualnya ini berpengaruh terhadap
sebagian penduduk di dunia.
PERKEMBANGAN
KOSMOLOGI CINA
Dalam sejarah cina pandangan bangsa
cina mengenai penciptaan alam jagat raya memiliki banyak cerita mitos tentang
kosmologi. Kosmologi adalah pengetahuan yang meneliti asal usul, struktur,
hubungan ruang-waktu dalam alam semesta, atau dapat pula dikatakan ilmu tentang
asal mula dunia, hubungannya dengan tata surya dan alam semesta. Seperti yang
dinyatakan sebelumnya maka kosmologi mempelajari mengenai alam semesta sebagai
suatu sistem yang rasional dan teratur pula. Terkadang kosmologi terkait dengan
bidang ilmu astronomi dimana berupaya dalam membangun hipotesa mengenai asal,
struktur, ciri khas, perkembangan alam fisik. Secara tradisional kosmologi
sering dianggap bagian dari metafisika, dimana didalamnya terdapat ide-ide awal
pada masyrakat purba dimana manusi menjelaskan tempatnya dalam alam semesta.
Dalam masyarakat cina kosmologi identik dengan mitos-mitos masyarakat, seperti
sebuah narasi yang dikutip ini mengenai baimana penciptaan alam semesta yang
konon diciptakan oleh Pan-gu :
“Apabila seorang anak kecil bertanya pada ibunja;“ Binatag itu apa?
siapakah jang membuat matahari?”, maka djawab ibunya: “jang membuat semua itu
ialah Pan Ku. Ia seorang manusia jang sakti, jang hidup dalam djaman jang sudah
lama lampau, jaitu ketika bumi, langit dan air masih berjampur menddjadi satu
dan belum ada matahari dan bulan. Pan Ku berdiri ditengah-tengah itu semua
dengan sebuah pahat dan sebuah palu, lalu ia mentjiptakan langit dan memahat
bumi. Semantara ia bekerdja, ia mendjadi besar; achirnya ia dapat mengangkat
langit untk ditempatkan di tempatja dan untuk membentangkan bumi. Tangan kiri
memegang matahari dan tangan kanan memegang bulan. Sesudah semua ini selesai
dengan teratur dan tertib, maka matilah Pan Ku; tetapi kematianja itu bahkan
menjempurnakan pekerjaannya. Kepalanja mendjadi gunung, nafasnja mendjadi angin
dan awan, suaranja mendjadi guntur, darahnja menjadi sungai dan dagingnja
mendjadi tanah; tulangnja mendjadi batu dan sumsum-tulangnja menjadi logam dan
batu permata jang berharga dan tersimpan dalam gung batu itu.” (Sejarah
Filsafat Tiongkok, 2010 :47).
Dalam narasi tersebut disebutkan mengenai bagaimana alam
raya tercipta yaitu dari seorang manusi yang bernama Pan Ku. Narasi tersebut
sarat dengan sutu nilai yang tidak rasionallitas (tidak masuk akal) atau biasa
disebut mitos, namun pada kenyataannya masyarak cina percaya akan kosmologi
penciptaan alam jagat raya tersebut. Dalam kosmologi cina orang percaya bahwa
alam semesta merupakan sistem yang organis, dimana ada hubungan antara alam
spritual dengan alam manusia yang merupakan satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan. Bagi orang cina kosmos itu terdiri dari langit, bumi, dan segala
yang berada disekitarnya. Pada kosmologi tiongkok tidak mengenal alam jahat
jadi segala benncana dipandang sebagai suatu ketidak seimbangan yang
diakibatkan oleh alam terganggu oleh ulah manusia.
Kosmologi cina erat kaitannya dengan filsafat cina,
dimana kosmologi cina masuk atau terdapat dalam filsafat cina yang kaya akan
naturalisme yang paradoksal namun sekaligus juga integral.
KONFUSIUS DAN
PANDANGAN HIDUP MASYARAKAT CINA
Konfusius merupakan sebuah aliran filsafat yang hadir pada dinasti Zhou.
Ajaran Konfusius lebih menekankan diri pada Ren
yang berarti berorientasi pada hidup bermasyarakat secara baik (T. Ivan: History
of China,2009).
Dala ajaran ini memang tidak mengenal konsep mengenai tuhan, menurut Konfusius
sendiri konsepsi tentang tuhan adalah sesuatu yang tak dapat dijelaskan oleh
seorang manusia.
Cinta kasih dan hidup dengan penuh welas asih adalah ajara utama dari
Konfusius. Hal ini lebih dikarenakan pandangan Konfusius terhadap 3 penguasa
yang menjadi legenda bangasa tiongkok yaitu Yao
(2356SM), Shun (2204SM), dan Yu (2205SM). Ketiga raja legenda itu
merupakan sosok pemimpin yang sangat bijaksana sehingga menjadi teladan bagi
para raja sesudahnya
(C. Alexander Simpkins dan Annellen
Simpkins: Simple
Confusianism, 2009).
Meski cerita mengenai ketiga raja tersebut hanyalah legenda, tetapi menurut
Konfusius pola hidup setiap manusia harus seperti itu agar tercipta sebuah
tatanan masyarakat yang harmonis.
Sikap humanis yang dimiliki Konfusius menjadi sorotan pada masa dinasti
Zhou yang sedang mengalami degradasi moral. Meskipun konsep-konsep yang
dikemukakan oleh Konfusius baru digunakan dan menjadi dasar pemerintahan pada
dinasti Han. Pemikiran-pemikiran Konfusius menjadi landasan dalam menjalankan
roda pemerintahan dan pada perkembangan berikutnya aliran Konfusius ini semakin
popular karena telah menciptakan kaum-kaum terpelajar (gentry).
Meskipun kaum gentry telah ada sebelum dinasti Han berkuasa, namun yang
membedakan kaum gentry dengan kaum terpelajar dinasti sebelumnya terdapat pada
garis keturunan. Pada masa dinasti Han, kaum gentry tidaklah harus seorang
keturunan bangsawan. Rakyat yang memiliki kemampuan pun bisa menjadi kaum
gentry.
Bagi Konfusius pendidikan tidak hanya mengarah pada pengetahuan mengenai
pemerintahan ataupun perang, tapi dalam dunia pendidikan juga berperan dalam
mengembangkan moral dan membentuk suatu individu yang humanis.
Pandangan hidup yang mengacu pada cinta kasih, kebijaksanaan, kejujuran,
serta kemauan untuk berusaha menjadikan ajaran Konfusius dijadikan sebuah
landasan bagi raja yang berkuasa pada dinasti Han. Pemerintahan dinasti Han
memahami bahwa degradasi moral dapat menghancurkan kekuasaan yang telah ada
sepeti yang terjadi pada dinasti Zhou awal ajaran Konfusius lahir.
Pada zamannya,
apa yang dimaksud dengan adat-istiadat telah menjadi semacam
peraturan-peraturan upacara pengorbanan dan kesopanan basa-basi semata.
Kemerosotan moral terjadi dimana-mana. Konfusius mengajarkan kebajikan dengan
harapan bisa membawa perubahan pada masa yang kacau itu (T.
Ivan: History of China,2009).
Konfusius menyadari pentingnya memperbaiki moralitas sebagai upaya untuk
menciptakan suasana damai. Bagi Konfusius sendiri, mengajarkan moralitas justru
lebih sulit dibandingkan dengan mengajarkan cara berperang atau memerintah.
Pendidikan berbasis moral dan etika yang dikembangkan oleh Konfusius
dipandang efektif dalam menyelesaikan masalah loyalitas suatu masyarakat
terhadap Negara atau penguasanya. Hal ini hapir sama dengan pendidikan karakter
yang santer digembar-gemborkan pada saat ini. Perbaikan karakterbangsa melalui
pendidikan karakter diharapkan mampu untuk menyelesaikan masalah degradasi moral
negeri ini.
Pendidikan karakter yang selama ini dicanangkan sebenarnya tidak jauh
beda dengan konsepsi Konfusius. Namun konsepsi Jean Piaget yang kini digunakan
tidak lagi mengandung unsure patriarkat seperti halnya Konfusius. Meskipun
demikian, Konfusius maupun piaget sepakat bahwa rasa keadilan, kejujuran dan
hubungan timbal balik yang saling menguntungkan akan menghadirkan sebuah
suasana yang damai dan harmoni (Piaget,J: Antara Tindakan dan Pikiran. 1988).
Keduanya juga sepakat bahwa untuk membentuk karakter tersebut dibutuhkan
suatu wadah khusus. Meskipun pengembangan karakter seseorang dapat dilakukan
oleh keluarga dan lingkungan, tetapi keduanya sepakat jalur pendidikan
merupakan jalan yang paling efektif. Pedidikan yang hanya mengajarkan pengetahuan
saja memiliki potensi yang lebih besar dalam melakukan penyimpangan moral.
Konfusius yang lahir sebelum para filsuf barat dianggap sebagai pelopor
lahirnya humanisme (K, Budiono: Sejarah Fisalfat Tiongkok, 2010). Berbeda denga pemahaman para filsuf barat
yang asih erat kaitannya dengan hal-hal yang bersifat metafisik, Konfusius
lebih memandang manusia secara utuh tanpa ada campur tangan dari hal-hal yang
bersifat metafisik. Konfusius lebih terfokus terhadap bagaimana kualita manusia
itu dan bagaimana pula perbuatannya dalam masyarakat (K,
Budiono: Sejarah Fisalfat Tiongkok, 2010).
Konfusius tidak
menerapan reward and punishment dalam
ajarannya. Konfusius lebih cenderung memberikan contoh secara langsung dalam
mengajarkan moralitas kepada para muridnya. Selain itu, Konfusius juga lebih
banyak menggunakan kiasan atau sindiran yang memacu muridnya untuk berfikir
secara bijak dalam bertindakl. Konfusius pun memiliki suatu standarisasi dari
pengembangan moral yang ia ajarkan. Ada 8 unsur yang harus dimiliki seorang
manusia jika ingin dianggap memiliki moral yang baik yaitu :Ren (cinta kasih); Yi (kebenaran); Li (kesusilaan); Zhi (bijaksana); Xin (dapat dipercaya); Zhong Shu (setia); Tiang Ming (takdir); Jun Zi (Teguh) (Lyndon
Saputra (Editor):
Literatur Lengkap Ajaran Konfusius, 2002).
Dari aspek-aspek tersebut yang paling menarik yaitu Tiang Ming (takdir). Konfusius memang
dalam pemikirannya tidak memasukan unsure yang metafisik. Takdir menurut
konfisius bukan berarti manusia pasrah pada keadaan, melainkan manusia harus
berusaha secara sungguh-sungguh. Takdir yang dikatakan Konfusius berbeda dengan
konsepsi takdir menurut agama nasrani, islam, maupun yang lainnya. Bagi
Konfusius berusaha dengan sungguh-sungguh adalah takdir yang harus dijalani
oleh seluruh manusia tanpa kecuali.
“Jika prinsip-prinsip saya bisa tegak dibumi, itulah Tiang
Ming. Jika Prinsip-prinsip saya runtuh, itu juga Tiang Ming”. Lalu Konfusius meneruskan “barang siapa tidak
tahu Tiang Ming, dia tidak bisa menjadi orang besar”. Menurut Konfusius, kita
memang tidak bisa mengubah nasib itu, tetapi kita dapat menentukan apa yang mau
kita hasilkan dalam hidup ini dan sebagai apa yang kita hendak dikenang orang
setelah kita mati (K, Budiono: Sejarah Fisalfat Tiongkok, 2010).
Seperti yang dikatakan S. Hamid Hasan artikelnya bahwa
kerusakan fisik akan mudah diperbaiki, tetapi kerusakan moral adalah hal yang
paling fatal karena akan menghancurkan sendi-sendi kehidupan dan Negara. Oleh
karena itu kerusakan moral adalah bahaya yang sangat serius dan harus segera
ditangani.
Hal ini sejalan dengan kisah awal munculnya filsafat
Konfusius di china. Degradasi moral yang terjadi pada saat itu tidak disadari
oleh dinasti yang berkuasa dan tidak segera ditangani, sehingga keancuran tak
dapat lagi dicegah. Berkaca pada sejarah yang pernah tejadi, bukan tidak
mungkin pada suatu saat degradasi moral yang terjadi pada bangsa ini akan
mencapai klimaksnya dan menghancurkan bangsa ini dari dalam.
Daftar
Pustaka
C. Alexander Simpkins dan Annellen Simpkins. 2006 Simple Confusianism: Tuntunan Hidup
Luhur. Jakarta:
PT Bhuana Ilmu Populer/BIP.
K,
Budiono. 2003. Sejarah Fisalfat Tiongkok. Yogyakarta: Jalasutra.
Saputra (Editor). 2002. Literatur Lengkap Ajaran Konfusius, Jilid 3. Batam: Lucky Publishers.
T. Ivan. History of China.2009. Yogyakarta
: Ar-Ruzz Media.
Wiriaatmadja, Rochiati Prof. Dr.
Hj, dkk.2003. Sejarah dan Peradaban Cina.Bandung : Humaniora.
SAYA MAS JOKO WIDODO DI SURABAYA.
BalasHapusDEMI ALLAH INI CERITA YANG BENAR BENAR TERJADI(ASLI)BUKAN REKAYASA!!!
HANYA DENGAN MENPROMOSIKAN WETSITE KIYAI KANJENG DIMAS DI INTERNET SAYA BARU MERASA LEGAH KARNA BERKAT BANTUAN BELIU HUTANG PIUTAN SAYA YANG RATUSAN JUTA SUDAH LUNAS SEMUA PADAHAL DULUHNYA SAYA SUDAH KE TIPU 5 KALI OLEH DUKUN YANG TIDAK BERTANGUNG JAWAB HUTANG SAYA DI MANA MANA KARNA HARUS MENBAYAR MAHAR YANG TIADA HENTINGNYA YANG INILAH YANG ITULAH'TAPI AKU TIDAK PUTUS ASA DALAM HATI KECILKU TIDAK MUNKIN SEMUA DUKUN DI INTERNET PALSU AHIRNYA KU TEMUKAN NOMOR KIYAI KANJENG DI INTERNET AKU MENDAFTAR JADI SANTRI DENGAN MENBAYAR SHAKAT YANG DI MINTA ALHASIL CUMA DENGAN WAKTU 2 HARI SAJA AKU SUDAH MENDAPATKAN APA YANG KU HARAPKAN SERIUS INI KISAH NYATA DARI SAYA.....
…TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA AKI KANJENG…
**** BELIAU MELAYANI SEPERTI: ***
1.PESUGIHAN INSTANT 10 MILYAR
2.UANG KEMBALI PECAHAN 100rb DAN 50rb
3.JUAL TUYUL MEMEK / JUAL MUSUH
4.ANGKA TOGEL GHOIB.DLL..
…=>AKI KANJENG<=…
>>>085-320-279-333<<<
SAYA MAS JOKO WIDODO DI SURABAYA.
DEMI ALLAH INI CERITA YANG BENAR BENAR TERJADI(ASLI)BUKAN REKAYASA!!!
HANYA DENGAN MENPROMOSIKAN WETSITE KIYAI KANJENG DIMAS DI INTERNET SAYA BARU MERASA LEGAH KARNA BERKAT BANTUAN BELIU HUTANG PIUTAN SAYA YANG RATUSAN JUTA SUDAH LUNAS SEMUA PADAHAL DULUHNYA SAYA SUDAH KE TIPU 5 KALI OLEH DUKUN YANG TIDAK BERTANGUNG JAWAB HUTANG SAYA DI MANA MANA KARNA HARUS MENBAYAR MAHAR YANG TIADA HENTINGNYA YANG INILAH YANG ITULAH'TAPI AKU TIDAK PUTUS ASA DALAM HATI KECILKU TIDAK MUNKIN SEMUA DUKUN DI INTERNET PALSU AHIRNYA KU TEMUKAN NOMOR KIYAI KANJENG DI INTERNET AKU MENDAFTAR JADI SANTRI DENGAN MENBAYAR SHAKAT YANG DI MINTA ALHASIL CUMA DENGAN WAKTU 2 HARI SAJA AKU SUDAH MENDAPATKAN APA YANG KU HARAPKAN SERIUS INI KISAH NYATA DARI SAYA.....
…TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA AKI KANJENG…
**** BELIAU MELAYANI SEPERTI: ***
1.PESUGIHAN INSTANT 10 MILYAR
2.UANG KEMBALI PECAHAN 100rb DAN 50rb
3.JUAL TUYUL MEMEK / JUAL MUSUH
4.ANGKA TOGEL GHOIB.DLL..
…=>AKI KANJENG<=…
>>>085-320-279-333<<<