Oleh :
Amaliatul Hubbillah 0906092
Amiruddin Adi P 0906910
Citra Antika
0906652
1. Awal
Pradaban Asia Tenggara
Kawasan
Asia Tenggara merupakan salah satu kawasan kuno di dunia jika dilihat adanya
penduduk yang hidup di wilayah ini. Hal ini dilihat dari banyaknya penemuan
fosil-fosil manusia purba di beberapa wilayah Asia Tenggara, terutama di
Indonesia. Kawasan ini, pada masa
protosejarah sebenarnya merupakan wilayah yang dinamis dalam perkembangan
kebudayaannya. Wilayah tersebut merupakan terminal migrasi bangsa yang datang
dari arah Asia kontinental. Dalam upaya menempati wilayah yang baru saja
dihuni, manusia migran dari daratan Asia mengembangkan kebudayaannya yang akan
menjadi dasar perkembangan kebudayaan Asia Tenggara hingga kini.
Setelah beberapa ratus abad bermukim di daratan
Asia Tenggara, orang-orang yang kemudian mengembangkan kebudayaan Austronesia
tersebut, sebagian ada yang melanjutkan migrasinya ke wilayah kepulauan,
menyebar ke arah kepulauan Nusantara dan juga Filipina, bahkan terus berlanjut
ke arah pulau-pulau di Samudera Pasifik. Menurut Robert von Heine Geldern,
migrasi ke arah wilayah kepulauan terjadi dalam dua tahap, yaitu:
a.
Tahap pertama berlangsung dalam kurun waktu antara
2500--1500 SM
b.
Tahap kedua berlangsung dalam kurun waktu yang lebih
muda antara 1500—500 SM (Von Heine Geldern 1932 and 1936; Soejono
1984: 206--208).
Kesimpulan tersebut didasarkan kepada berbagai
penemuan arkeologi, antara lain monument-monumen dari tradisi megalitik yang
tersebar di berbagai wilayah Asia Tenggara termasuk di Indonesia. Gelombang
pertama menghasilkan kebudayaan megalitik tua dengan cirinya selalu menggunakan
batu-batu alami besar, sedikit pengerjaan pada batu, dan minimnya ornament.
Dalam gelombang kedua migrasi dihasilkan kebudayaan megalitik muda yang
mempunyai cirri, batu-batu tidak selalu berukuran besar, telah banyak
pengerjaan pada batu, dan juga telah banyak digunakan ornamen dengan beragam
bentuknya. Megalitik muda itu telah menempatkan nenek moyang bangsa-bangsa Asia
Tenggara dalam era proto-sejarah. Bersamaan dengan berkembangnya kebudayaan
megalitik muda, kemahiran mengolah bijih logam telah maju, sehingga masa itu
juga telah dihasilkan benda-benda dari perunggu dan besi.
Sebagai
makhluk yang belum berperadaban, pada mulanya mereka hidup dengan cara berburu
binanatng-binatang liar dengan cara nomaden. Namun seiring berkembangnya anak
keturunannya, mereka mulai memikirkan suatu pola hidup yang baru. Dan mulailah
mereka menetap yang kemudian berkembang dari sistem perburuan menjadi
pertanian, meski pada mulanya mereka tetap mempertahankan perburuan. Namun pada
perkembangannya, mereka mulai menemukan sistem bercocok tanam yang baik dan
mengumpulkan bahan makanan.
Ketika migrasi telah mulai jarang dilakukan,
dan orang-orang Austronesia telah menetap di beberapa wilayah Asia Tenggara,
terbukalah kesempatan untuk lebih mengembangkan kebudayaan secara lebih baik
lagi. Berdasarkan temuan artefaknya, dapat ditafsirkan bahwa antara abad ke-5
SM hingga abad ke-2 M, terdapat bentuk kebudayaan yang didasarkan kepada
kepandaian seni tuang perunggu, dinamakan Kebudayaan Dong-son. Penamaan itu
diberikan atas dasar kekayaan situs Dong-son dalam beragam artefaknya, semua
artefak perunggu yang ditemukan dalam jumlah besar dengan bermacam bentuknya.
Dong-son sebenarnya nama situs yang berada
di daerah Thanh-hoa, di pantai wilayah Annam (Vietnam bagian utara).
Hasil-hasil artefak perunggu yang bercirikan ornament Dong-son ditemukan
tersebar meluas di hampir seluruh kawasan Asia Tenggara, dari Myanmar hingga
kepulauan Kei di Indonesia timur.
Bermacam artefak perunggu yang mempunyai ciri
Kebudayaan Dong-son, contohnya nekara dalam berbagai ukuran, moko (tifa
perunggu), candrasa (kampak upacara), pedang pendek, pisau pemotong, bejana,
boneka, dan kampak sepatu. Ciri utama dari artefak perunggu Dong-son adalah
kaya dengan ornamen, bahkan pada beberapa artefak hampir seluruh bagiannya
penuh ditutupi ornamen. Hal itu menunjukkan bahwa para pembuatnya, orang-orang
Dong-son (senimannya) memiliki selera estetika yang tinggi (Wagner 1995:
25—26). Kemahiran seni tuang perunggu dan penambahan bentuk ornamen tersebut
kemudian ditularkan kepada seluruh seniman sezaman di wilayah Asia Tenggara,
oleh karenanya artefak perunggu Dong-son dapat dianggap sebagai salah satu
peradaban pengikat bangsa-bangsa Asia Tenggara.
Seorang ahli sejarah Kebudayaan bernama
J.L.A.Brandes pernah melakukan kajian yang mendalam tentang perkembangan
kebudayaan Asia Tenggara dalam masa proto-sejarah. Brandes menyatakan bahwa
penduduk Asia Tenggara daratan ataupun kepulauan telah memiliki 10 kepandaian
yang meluas di awal tarikh Masehi sebelum datangnya pengaruh asing, yaitu:
1.
Telah
dapat membuat figur boneka
2.
Mengembangkan
seni hias ornamen
3.
Mengenal
pengecoran logam
4.
Melaksanakan
perdagangan barter
5.
Mengenal
instrumen musik
6.
Memahami
astronomi
7.
Menguasai
teknik navigasi dan pelayaran
8.
Menggunakan
tradisi lisan dalam menyampaikan pengetahuan
9.
Menguasai
teknik irigasi
10. .Telah mengenal tata masyarakat yang teratur
Pencapaian peradaban tersebut dapat diperluas
lagi setelah kajian-kajian terbaru tentang kebudayaan kuno Asia Tenggara yang
telah dilakukan oleh G.Coedes. Beberapa pencapaian manusia Austronesia penghuni
Asia Tenggara sebelum masuknya kebudayaan luar.
Di bidang kebudayaan materi telah mampu:
·
Kemahiran
mengolah sawah, bahkan dalam bentuk terassering dengan teknik irigasi yang
cukup maju
·
Mengembangkan
peternakan kerbau dan sapi
·
Telah
menggunakan peralatan logam
·
Menguasai
navigasi secara baik
Pencapaian di bidang sosial
·
Menghargai
peranan wanita dan memperhitungkan keturunan berdasarkan garis ibu
·
Mengembangkan
organisasi sistem pertanian dengan pengaturan irigasinya
Pencapaian di
bidang religi:
·
Memuliakan
tempat-tempat tinggi sebagai lokasi yang suci dan keramat
·
Pemujaan
kepada arwah nenek moyang/leluhur (ancestor worship)
·
Mengenal penguburan
kedua (secondary burial) dalam gentong, tempayan, atau sarkopagus.
Dalam hal religi penduduk kepulauan Indonesia
masa itu mengenal upacara pemujaan kepada arwah nenek moyang (ancestor
worship). Kekuatan supernatural yang dipuja umumnya adalah arwah pemimpin
kelompok atau ketua suku yang telah meninggal. Sebagai sarana pemujaannya
didirikan berbagai monumen megalitik, antara lain punden berundak, menhir,
dolmen, kubur batu, batu temu gelang, dan lain-lain.
2. Masuknya
Pengaruh Cina
Kebudayaan Austronesia tidak mungkin berkembang sendiri di wilayah
Asia Tenggara, karena kawasan tersebut menjadi arena pertemuan dua kebudayaan
besar Asia yang telah lama berkembang, kedua kebudayaan itu adalah India dan
Cina. Di awal tarikh Masehi, dalam periode protosejarah, dapat dipastikan
banyak pelaut dan niagawan dari Cina dan India saling berkunjung. Para pelaut
tersebut sudah pasti melalui laut, selat, dan pantai-pantai Asia Tenggara. Pada
masa itulah terjadi interaksi antara para pelaut Cina dan India dengan penduduk
Asia Tenggara yang merupakan bangsa besar Austronesia yang telah mengalami
diasporanya.
Kebudayaan bangsa-bangsa di Asia Tenggara
(baca: Austronesia) akhirnya diperkaya dengan diterimanya pengaruh dua
kebudayaan besar Asia pada masa itu. Maka tidak mengherankan apabila banyak
aspek kebudayaan yang datang dari India dan Cina kemudian diterima oleh
sub-bangsa-bangsa Austronesia di Asia Tenggara.
Apabila diperhatikan secara saksama, maka
banyak bangsa Asia Tenggara yang pada awal tarikh Masehi justru menerima
kebudayaan India. Penduduk di wilayah Jawa, Sumatera, Bali, Semenanjung
Malaysia, Tumasik (Singapura), Thailand, Khmer, Champa, Myanmar yang menerima
aspek-aspek budaya India. Adapun Laos dan Vietnam banyak dipengaruhi oleh
budaya Cina, walaupun pengaruh kebudayaan India meninggalkan pula
jejaknya–walau sedikit–di Laos dan Vietnam. Filipina agaknya lebih lama berada
dalam masa proto-sejarah dan tetap mengembangkan kebudayaan Austronesia yang
awal. Berdasarkan bukti-bukti arkeologis yang dapat dilacak di Filipina, dapat
ditafsirkan bahwa Filipina tidak banyak mendapat pengaruh dari kebudayaan India
atau Cina. Penduduk Filipina selatan langsung menerima agama Islam dalam abad
ke-15, sedangkan penduduk Filipina di pulau-pulau bagian utara yang masih mengembangkan
kebudayaan Austronesia langsung bergaul dan menerima kebudayaan Spanyol yang
mengembangkan agama Katholik.
Apabila dibuat prosentasinya negara-negara Asia
Tenggara yang mendapat pengaruh budaya India dan yang mendapat pengaruh budaya
Cina di awal tarikh Masehi, maka keluarlah angka 70 % untuk budaya India,
20 % untuk budaya Cina, dan 10 % yang masih mengembangkan budaya
Austronesianya, artinya tidak mendapat pengaruh dari dua kebudayaan tersebut.
Sebenarnya hanya 3 aspek yang diterima dari kebudayaan India oleh kebudayaan
sub-bangsa-bangsa Austronesia di Asia Tenggara, yaitu (1) agama Hindu-Buddha,
(2) penggunaan aksara Pallawa yang menjadi dasar terbentuknya aksara-aksara
tradisional Asia Tenggara, dan (3) sistem kalender Saka. Berpijak kepada 3 hal
itulah maka kebudayaan Austronesia menjadi lebih pesat berkembang memasuki
zaman sejarahnya. Sumbangan dari kebudayaan Cina yang mengendap dan menjadi
dasar perkembangan perkembangan kebudayaan selanjutnya hampir sedikit dirasakan
oleh orang-orang Austronesia, kecuali pengaruh politik yang dirasa lebih
dominan dari pada India. Banyak sumber sejarah Asia Tenggara selalu menyatakan
bahwa raja-raja yang baru dilantik akan mengirimkan utusan ke Cina sebagai
informasi atas kedudukan barunya dan seperti meminta pengesahan dari para
kaisar Cina.
Bangsa-bangsa Asia Tenggara telah memiliki
benih dari perkembangan peradabannya. Datangnya pengaruh kebudayaan India,
Cina, dan Islam, sejatinya bagaikan air penyiram benih yang siap disemaikan.
Benih itulah yang mengakar jauh sejak masa prasaejarah lalu memasuki era
protosejarah dan akhirnya menembus zaman sejarah. Akar yang sama itu dimiliki
oleh bangsa-bangsa Asia Tenggara, akar tersebut berupa segala pencapaian yang
telah berhasil diraih oleh bangsa Austronesia sebelum pengaruh luar memperkaya
kebudayaan mereka. Akar itu adalah segala kepandaian yang dimiliki bangsa
Austronesia dalam masa prasejarah sebagaimana yang telah dikemukakan terdahulu.
Kemudian masuklah berbagai aspek kebudayaan dari India dan Cina.
Cina memiliki perjalanan sejarah yang cukup
panjang. Beberapa abad yang lalu, Cina menyebut dirinya sebagai “Kerajaan
Tengah”. Cina menyumbang kebudayaan yang cukup besar di kawasan Asia Tenggara,
terutama Vietnam yakni berupa agama, budaya hingga ide-ide. Masuknya budaya
Cina ke Asia Tenggara, terjadi akibat adanya perdagangan antar pedagang Cina
dan Asia Tenggara.
SAYA MAS JOKO WIDODO DI SURABAYA.
BalasHapusDEMI ALLAH INI CERITA YANG BENAR BENAR TERJADI(ASLI)BUKAN REKAYASA!!!
HANYA DENGAN MENPROMOSIKAN WETSITE KIYAI KANJENG DIMAS DI INTERNET SAYA BARU MERASA LEGAH KARNA BERKAT BANTUAN BELIU HUTANG PIUTAN SAYA YANG RATUSAN JUTA SUDAH LUNAS SEMUA PADAHAL DULUHNYA SAYA SUDAH KE TIPU 5 KALI OLEH DUKUN YANG TIDAK BERTANGUNG JAWAB HUTANG SAYA DI MANA MANA KARNA HARUS MENBAYAR MAHAR YANG TIADA HENTINGNYA YANG INILAH YANG ITULAH'TAPI AKU TIDAK PUTUS ASA DALAM HATI KECILKU TIDAK MUNKIN SEMUA DUKUN DI INTERNET PALSU AHIRNYA KU TEMUKAN NOMOR KIYAI KANJENG DI INTERNET AKU MENDAFTAR JADI SANTRI DENGAN MENBAYAR SHAKAT YANG DI MINTA ALHASIL CUMA DENGAN WAKTU 2 HARI SAJA AKU SUDAH MENDAPATKAN APA YANG KU HARAPKAN SERIUS INI KISAH NYATA DARI SAYA.....
…TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA AKI KANJENG…
**** BELIAU MELAYANI SEPERTI: ***
1.PESUGIHAN INSTANT 10 MILYAR
2.UANG KEMBALI PECAHAN 100rb DAN 50rb
3.JUAL TUYUL MEMEK / JUAL MUSUH
4.ANGKA TOGEL GHOIB.DLL..
…=>AKI KANJENG<=…
>>>085-320-279-333<<<
SAYA MAS JOKO WIDODO DI SURABAYA.
DEMI ALLAH INI CERITA YANG BENAR BENAR TERJADI(ASLI)BUKAN REKAYASA!!!
HANYA DENGAN MENPROMOSIKAN WETSITE KIYAI KANJENG DIMAS DI INTERNET SAYA BARU MERASA LEGAH KARNA BERKAT BANTUAN BELIU HUTANG PIUTAN SAYA YANG RATUSAN JUTA SUDAH LUNAS SEMUA PADAHAL DULUHNYA SAYA SUDAH KE TIPU 5 KALI OLEH DUKUN YANG TIDAK BERTANGUNG JAWAB HUTANG SAYA DI MANA MANA KARNA HARUS MENBAYAR MAHAR YANG TIADA HENTINGNYA YANG INILAH YANG ITULAH'TAPI AKU TIDAK PUTUS ASA DALAM HATI KECILKU TIDAK MUNKIN SEMUA DUKUN DI INTERNET PALSU AHIRNYA KU TEMUKAN NOMOR KIYAI KANJENG DI INTERNET AKU MENDAFTAR JADI SANTRI DENGAN MENBAYAR SHAKAT YANG DI MINTA ALHASIL CUMA DENGAN WAKTU 2 HARI SAJA AKU SUDAH MENDAPATKAN APA YANG KU HARAPKAN SERIUS INI KISAH NYATA DARI SAYA.....
…TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA AKI KANJENG…
**** BELIAU MELAYANI SEPERTI: ***
1.PESUGIHAN INSTANT 10 MILYAR
2.UANG KEMBALI PECAHAN 100rb DAN 50rb
3.JUAL TUYUL MEMEK / JUAL MUSUH
4.ANGKA TOGEL GHOIB.DLL..
…=>AKI KANJENG<=…
>>>085-320-279-333<<<