Indari Prameswardani (1106631)
Junia Triani (1106282)
Email : 1. indari.prameswardani@yahoo.com
2. juju.triani@yahoo.com
KEBIJAKAN
GLASNOST & PERESTROIKA
PADA
UNI SOVIET (1980-1991)
Abstrak
Pada awal tahun 1990, Presiden Uni Soviet Mikhail Gorbachev
mulai membuka kesempatan bagi kepimilikan harta secara pribadi. Hal ini
sebenarnya sangat bertentangan sekali dengan paham komunisme yang sama sekali
tidak mengharuskan hak kepemilikan pribadi. Reformasi dalam bidang ekonomi ini
mendapatkan perlawanan dari kaum konservatif para birokrat, bahkan secara
terstruktur dan tersistematis Uni Soviet pada akhirnya tidak bisa
mempertahankan unifikasi negara-negaranya sehingga perpecahan dan kemunduran
Uni Soviet sebagai pemimpin blok timur di tengah era Perang Dingin terancam.
Kaum konservatif yang menolak kebijakan glasnost dan perestroika berusaha
mencegah pengimplementasiannya secara sistematis. Perestroika dalam bidang
ekonomi ini tidak berjalan dengan baik. Kesalahan managemen dan korupsi yang
merajalela menghambat pertumbuhan ekonomi, dan membuat berpisahnya
negara-negara bagian yang menjadi satu kesatuan utuh dari satu negara Uni
Soviet.
Hegemoni Uni Soviet lama kelamaan semakin memudar.
Hingga akhirnya Uni Soviet harus menggunakan kebijakan yang bertolak belakang
dengan ideologi negaranya, kebijakan tersebut adalah glasnost dan perestroika. Glasnost secara etimologi adalah
“keterbukaan”, dan Perestroika secara etimologi adalah “membangun kembali”.
Kebijakan ini diawali oleh Mikhail Gorbachev. Kebijakan glasnost dan
perestroika yang dijalankan oleh pemerintahan Gorbachev ternyata membawa
pengaruh terhadap gerakan separatisme di berbagai negara Eropa Timur termasuk
Jerman Timur (Fachrurodji, 2005:184-185).
Pada
dasarnya perestroika adalah proses yang di tunjukkan untuk memperbaiki dan
memperbaharui struktur pemerintahan dan masyarakat soviet yang pada akhirnya
ditujukkan untuk memperkuat sistem sosialisme. Tujuan akhir dari langkah
reformis ini adalah untuk memperbaiki masyarakat soviet secara politik, ekonomi,
dan moral. Kebijakan ini meliputi keterbukaan dalam semua bidang di institusi
pemerintahan Uni Soviet termasuk kebebasan berinformasi selama tahun
1980-an. Glasnost dan Perestroika merupakan langkah kebijakan dari Presiden
Michael Gorbachev, kebijakan Michael gorbachev ini untuk melakukan
Restrukturisasi ekonomi Uni Soviet dan keterbukaan politik, kebebasan dalam
berinformasi serta berekpresi untuk mengungkapkan pendapatnya. Peran kebijakan
yang dilakukan Michael Gorbachev perestroika dan glasnost ini adalah untuk
memperbaiki dan memperbaharui struktur pemerintahan dan masyarakat Uni Soviet
serta keterbukaan dalam semua bidang di institusi pemerintahan Uni
Soviet termasuk kebebasan berinformasi.
Mempertimbangkan reformasi ekonomi pada saat itu adalah penekanan akan
perubahan atau penggeseran dari administratif yang utama ke metode menejemen
ekonomi utama di setiap tingkatan atau level, dan menuntut manajemen demokrasi
yang luas, dan aktif keseluruhan faktor manusia (human faktor).Reformasi ini
berdasarkan pada peningkatan kemandirian secara dramatis dari perusahaan dan
asosiasi, transisi mereka untuk penuh self-accounting dan self-financing, dan pemberian semua hak
yang sesuai untuk bekerja secara kolektif. Mereka sekarang akan sepenuhnya
bertanggung jawab untuk manajemen yang efisien dan hasil akhir. Sebuah
keuntungan kolektif akan berlangsung proporsional dengan efisiensi.
Padatahun 1987 bulan Januari menyerukan
demokratisasi dimana salah satunya adalah pemilu dilakukan dengan banyak calon.
Setahun kemudianMikhailGorbachev
melakukanpelbagai pembaruan untuk mengurangi kontrol partai
terhadap sistem pemerintah. Terobosan itu dimaksudkan untuk
memperbaiki kehidupan ekonomi dan politik yang terjadi di negerinya.Pada
bulan juni 1988, dalam konferensi partai ke 19 dari PKUS, MikhailGorbachev
meluncurkan pembaruan pembaruan radikal yang dimaksudkan untuk mengurangi
kontrol partai terhadap aparat-aparat pemerintahan. Dan kemudian pada bulan
desember 1988, Dewan Soviet tertinggi menyetujui di bentuknya suatu Kongres
Deputi Rakyat yang sebelumnya telah di tetapkan oleh amandemen konstitusi
sebagai dewan legislatif Uni Soviet yang baru. Pemilihan umum untuk anggota
kongres diadakan di seluruh uni soviet pada bulan maret dan april 1989. yang sehingga
pada tanggal 15 maret 1990 Michael Gorbachev terpilih sebagai presiden ekskutif
pertama Uni Soviet.Pada saat Gorbachev terpilih sebagai presiden pertama uni soviet,
Gorbachev melakukan upaya–upaya untuk menjalankan sistem komunis yang
menawarkan pada harapan harapan baru, akan tetapi, pada akhirnya terbukti tidak
dapat di kendalikan dan mengakibatkan serangkaian peristiwa akhirnya pembubaran
imperium Uni Soviet, namun pada dasarnya kebijakan yang dilakukan oleh Michael
Gorbachev ini adalah di maksudkan sebagai suatu rangsangan ekonomi soviet pada
saat itu, alhasil kebijakan Gorbachev dalam perestroika dan glasnost ini
menimbulkan akibat akibat yang tidak sesuai dengan harapannya.
Kekacauan dalam politik pemerintahan kala itu muncul lah Keinginan sang presiden
michael gorbachev untuk membangun perekonomian kuat dan menciptakan iklim
politik yang kondusif rupanya menjadi boomerang, keterbukaan
menyebabkan partai berkuasa, Komunis, kehilangan kontrol terhadap
media. Insan pers lebih leluasa menyingkap berbagai borok pemerintah,
termasuk penyalahgunaan wewenang dengan melakukan korupsi.Kekecewaan rakyat Uni
Soviet terhadap kebijakan pemerintah yang tidak bisa melakukan atau tidak bisa
mengatasi pokok permasalahan yang ada di negerinya sendiri, hal itu yang
membuat rakyat tersebut kecewa yang sehingga mereka berani untuk menyuarakan
ketidakpuasannya terhadap pemerintah yang semakin buruk nya kondisi dalam
negeri dimana kondisi tersebut semakin parah di akibatkan maraknya pertikaian
etnis yang terjadi pada saat itu. Selain pertikaian etnis yang terjadi, rakyat
menyerukan ketidak puasannya terhadap kebijakan perekonomian, dimana pada tahun
1980 an perekonomian Uni Soviet sangat lemah, karena pada saat itu upaya yang
dilakukan Gorbachev untuk melakukan pembaharuan ekonomi sangatlah tidak
radikal.Pertikaian antar etnisitas yang terjadi di Uni Soviet, meimbulkan
pergolakan ketegangan ketegangan yang terjadi pada saat itu, yang sehingga
muncul dengan adanya rasa nasionalisme di bawah Glasnost yang mana konflik
etnisitas ini terjadi di Azerbaijan yang lebih di dominasi oleh orang orang
dari Republik Soviet Sosialis Armenia di Azerbaijan.Akan tetapi dalam hal itu pemerintah sentral tidak bisa
mengkontrol atau mengatasi dalam konflik etnistas yang
terjadi di dalam negerinya yang sehingga munculah rakyat dalam menyuarakan
ketidak puasannya terhadap pemerintah dalam mengatasi permasalahan etnis di Uni
Soviet.Pada tanggal 7 Februari 1990, Komite Pusat Partai
Komunis setuju untuk melepaskan monopoli atas
kekuasaan. Republik-republik anggota Uni Soviet mulai menegaskan
kedaulatan nasional mereka terhadap Moskow dan mulai melancarkan
"perang undang-undang" dengan pemerintah pusat. Dalam hal ini,
pemerintahan republik-republik anggota Uni Soviet, terutama Trio Baltik, yaituEstonia, Lituania,
dan Latvia, membatalkan semua undang-undang negara kesatuan apabila
undang-undang itu bertentangan dengan undang-undang setempat, menegaskan
kendali mereka terhadap ekonomi setempat, dan menolak membayar pajak kepada
pemerintah pusat di Moskow. Gejolak ini menyebabkan macetnya ekonomi karena
garis pasokan ekonomi dalam negeri rusak sehingga perekonomian Uni Soviet
semakin merosot.Pada pertengahan Agustus 1991, kelompok garis keras
di lingkunganPartai Komunis Uni Sovietbekerja sama denganKomite Gosudarstvennoy
Bezopasnosti (KGB) mengadakan sebuah percobaan
kudeta terhadap Gorbachev, tetapi gagal.
Pada tanggal 8 Desember 1991, Presiden RSFSRusia, RSS Ukraina,
dan RSS Byelorusia menandatangani PerjanjianBelavezha yang
menandakan pembubarankesatuan dan digantikan fungsinyaolehPersemakmuran
Negara-Negara Merdeka (CIS). Sementara ada banyak perdebatanmengenai
siapa yang berhak membubarkan Uni Soviet, Gorbachev meletakkan jabatannyasebagaiPresiden
Uni Soviet pada tanggal 25 Desember 1991 dan memberikan
kekuasaannyakepada Boris Yeltsin.Puncaknya, Majelis Agung Uni
Soviet membubarkan dirinya padatanggal 26
Desember 1991 yang sekaligus menandakan bubarnya Uni Soviet sebagai
suatunegara, hanya terpaut empat hari sebelum hari jadi ke-69 negara tersebut.
Kata
Kunci : Glasnost, Perestroika, Michael Gorbachev, Perang Dingin.
Sumber:
Fahrurodji.A. Rusia menuju Demokrasi:
pengantar sejarah dan latar belakang budaya nya; pengantar; Rahmat
Witoelar. Edisi I. Jakarta: Yayasan Obor. 2005
Tidak ada komentar:
Posting Komentar