Muhammad Imaduddin 1009175
Vindy Priharyadi 1001661
Singapura adalah negara kecil sehingga mudah melakukan transformasi.
Namun, Singapura juga memiliki kesulitannya sendiri. Kesulitan terbesar adalah
kebijakan ekonomi negara kecil sulit terlepas dari faktor regional maupun
internasional, apalagi di zaman globalisasi ekonomi seperti sekarang, negara
kecil lebih sulit menerapkan kebijakan secara independen. Negara kecil lebih
perlu memiliki pandangan jauh dan ketegasan dalam menetapkan arah perkembangan.
Kesuksesan transformasi ekonomi Singapura utamanya didukung pandangan jauh
dalam adaptasi kebijakan.
Faktor kedua adalah kenyataan bahwa orang Singapura mengenal diri
mereka sendiri sepenuhnya dan pandai mengambil kebijakan menurut
"ukuran"nya sendiri. Kemampuan ini menyebabkan Singapura mampu
menggunakan transformasi untuk menyesuaikan kembali posisinya di panggung
regional maupun internasional.
Faktor ketiga, Singapura sangat pragmatis dalam penyesuaian kembali
kebijakan dan sangat mengutamakan inovasi. Perkembangan sejumlah industri
Singapura berhasil menemukan solusi dalam inovasi, bahkan merealisasikan
terobosan ide tradisional dalam inovasi.
Faktor keempat, orang Singapura memandang transformasi sebagai
proses perkembangan yang tanpa henti, sehingga tidak boleh mengendur setelah
mencapai sejumlah target yang ditetapkan. Semangat berjuang itulah yang membuat
Singapura terus menyesuaikan struktur industrinya dalam puluhan tahun ini.
Keadaan berbagai negara di dunia berbeda, sehingga cara pembangunan
masing-masing negara juga berlainan. Singapura menempuh cara pembangunan mereka
dan keberhasilannya ditentukan oleh keadaan khas negara mereka, sulit ditiru
oleh negara lain. Sudah sewajarnya ekonomi Singapura masih memiliki kekurangan
dan sejumlah risiko di masa mendatang. Akan tetapi, pengalaman Singapura memberikan
inspirasi bahwa kemajuan dapat terus dicapai apabila negara pandai dan berani
melakukan transformasi.
Singapura jika dilihat dari teori Harrod – Domar masalah
perkembangan perekonomian suatu negara dilihat dari tabungan dan investasinya.
Singapura merupakan negara berkembang yang sudah bisa dibilang mendekati negara
maju. Dikarenakan perekonomian disana sangat stabil dan terus maju dari tahun
ke tahun dan itu menjadi modal Singapura dalam bersaing di dunia internasional.
Jika dilihat dari tabungan dan investasinya, Singapura merupakan negara yang
sangat baik. Begitu pula dengan tabungan yang dimiliki negara ini. Setiap
tahunnya selalu terjadi penigkatan, perkembangan investasi yang dilakukan di
negara ini menjadi sebuah perhitungan untuk mencapai kesuksesan
Dilihat dari Etika Protestan Max Weber, Singapura merupakan negara
yang sangat berkembang pesat karena kerja keras yang dilakukan oleh setiap
individu untuk mencapai kepuasan negaranya, selama tidak mengganggu stabilitas
sosial yang ada di negara ini. Dan yang Lebih baik lagi adalah bagaimana
mementingkan kepentingan negara untuk mencapai kearah yang lebih maju tanpa
merugikan pihak tertentu.
Dan bila dilihat dari teori Mc Clelland bahwa masyarakat singapura
mempunyai sifat yang ulet dan mampu bekerja keras tentunya menjadi prestasi
tersendiri tanpa memikirkan kepentingan satu pihak atau kepentingan individu
yang mementingkan imbalannya saja. Serta di dorong dengan masyarakatnya dengan
persatuannya yang tinggi, itu bisa menjadi prestasi yang membanggakan bagi
Singapura sehingga pertumbuhan ekonominya semakin maju.
Maka dari itu dapat diambil kesimpulan bahwa Singapura saat ini
berada di tahapan yang lebih tinggi dari Malaysia yaitu pada tahap bergerak
menuju ke kedewasaan yang mana disebabkan oleh tingkat tabungan dan investasi
yang meningkat efektif antara 10% hingga 20%.
Referensi :
Budiman,
A. (2000). Teori Pembangunan Dunia Ketiga. Jakarta: Gramedia pustaka
Utama.
P.Todaro,
M. (1999). Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga. Jakarta: Erlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar